Cegah Abrasi, Pasukan TNI dan Masyarakat Tanam Bakau di Pantai Desa Pada
abrasi yang lebih parah di Pantai Desa Pada, Kecamatan Nubatukan, pasukan TNI, Anggota Polres Lembata, BNPB Lembat
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Ferry Ndoen
"Masyarakat lebih takut kalau kita buat adat daripada kalau hanya dengan perdes saja," imbuh salah satu relawan Forum PRB Lembata ini.
Dia menerangkan butuh waktu lama supaya bakau ini bisa tumbuh besar. Jangka waktunya bahkan bisa sampai 10 tahun.
"Jadi harus jaga karena tumbuhnya susah."
Ada banyak ancaman dari luar yang bisa merusak bakau. Selain tiram yang berasal dari perahu nelayan, ancaman lainnya juga datang dari sampah dan biota laut yang bisa memakan batang bakau (lamun)
"Bakau ini harus diperlakukan seperti kebun. Harus rutin kunjungi. Petugas pengawas juga bawa pisau gunting itu untuk potong lamun dan buang jauh-jauh dari lokasi anakan bakau," tegas Achan mengenai petugas pengawas bakau yang disiapkan desa.
"Desa sudah alokasi anggaran jadi petugas pengawas bakau dari desa harus kerja baik," pungkasnya.