BREAKING NEWS: Jatuh Dalam Selokan, Yorisben Sakan Tewas di Tempat, Begini Ceritanya
BREAKING NEWS: jatuh dalam selokan, Yorisben Sakan Tewas di Tempat, ini cerita polisi
Penulis: Dion Kota | Editor: Kanis Jehola
"Tim pencarian otoritas Taiwan telah menemukan dua dari tiga WNI yang hilang. Keduanya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia," kata Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha melalui pesan singkat, yang dikutip BBC Indonesia, Rabu (2/10/2019).
Kedua jenazah WNI itu, menurutnya, telah dievakuasi ke RS Veteran di Yilan, sementara otoritas setempat masih terus berupaya untuk menemukan seorang WNI yang masih hilang.
"Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei berkoordinasi dengan Kemlu RI akan mengurus repatriasi jenazah dan hak-hak ketenagakerjaan para korban WNI," tambah Judha.
• Oknum Guru Kepsek Cabuli Bocah Dibawah Umur Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara
Selain dua WNI meninggal dunia dan satu orang yang masih hilang, musibah runtuhnya jembatan tersebut juga mengakibatkan empat WNI lain terluka.
Keseluruhan korban WNI baik yang luka maupun meninggal dunia adalah pekerja migran Indonesia yang resmi bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) di kapal ikan milik Taiwan.
Jembatan yang menghubungkan kawasan Teluk Nanfangao di sebelah timur Taiwan ambruk sekitar pukul 09.30 waktu setempat pada Selasa (1/10/2019).
Reruntuhan jembatan setinggi 140 meter itu lantas menimpa setidaknya tiga perahu nelayan. Satu truk tanker minyak yang sedang melintas di atas jembatan saat kejadian turut terperosok dan terbakar.
Sebelumnya pada Senin (30/9/2019) malam, angin topan Mitag yang membawa angin berkekuatan 162 kilometer per jam, melanda kawasan timur laut Taiwan, melukai 12 orang dan memutus aliran listrik ke lebih dari 66.000 rumah dan memaksa 150 penerbangan dibatalkan.
Tidak diketahui apakah runtuhnya jembatan berkaitan dengan angin topan yang menerjang malam sebelumnya, karena cuaca cerah saat insiden terjadi.
Jembatan yang dibangun pada 1999 itu memiliki panjang 140 meter dan lebar 15 meter, serta struktur melengkung yang membuatnya bisa dilalui kapal di bagian bawahnya.
Menurut Menteri Transportasi Lin Chia-lung, jembatan tersebut masih dalam batas waktu usia 50 tahun yang diharapkan.
Dia menambahkan jika jaksa penuntut telah meluncurkan penyelidikan tentang penyebab insiden itu. (Kompas.com/Agni Vidya Perdana)
Siswa ini Terlambat Masuk Sekolah, Diberi Ganjaran Lari Keliling Lapangan, Namun Tewas, Info
POS KUPANG.COM - - Siswa SMP Kristen 46 Mapanget Barat, Fanly Lahingide (14) Warga Perumahan Tamara, Kelurahan Mapanget Barat, Lingkungan VIII, Kecamatan Mapanget, Kota Manado, Sulut, meninggal dunia, Selasa (1/10/2019) siang tadi.
Fanly Lahingide tewas setelah diberi ganjaran lari memutari lapangan sekolah oleh oknum guru.