Kabar Duka Korban Gempa Ambon 6,8 SR Capai 23 Orang, Lebih dari Seratus Luka-Luka dan Ribuan Ngungsi
Kabar Duka Korban Gempa Ambon 6,8 SR Capai 23 Orang, Lebih dari Seratus Luka-Luka dan Ribuan Mengungsi
- Frans Masi
- 6 orang meninggal dunia di Desa Liang an. Halimah Samual, La. Na'i, wa ona, Anisa Maruapey, hamid laisou dan cucu hasam laisou
- 3 orang meninggal dunia di desa waai an. Ibu Tine Tuasela, Bpk. Semi Kadidu dan Minggus Souhoka
- 3 orang meninggal dunia di Waisamu, kabupaten Seram Bagian Barat an. Hj. Sansia, Aditya dan Johan
- 2 orang belum teridentifikasi
Total Korban Meninggal Dunia akibat Gempa Bumi 6.8 SR sebanyak 20 orang
Data Korban Luka-Luka akibat gempa bumi 6.8 SR
1. 6 orang Luka Ringan di Kampung Iha Desa Liang
2. Kurang lebih 100 orang luka-luka akibat gempa di Desa Liang
3. 1 orang Luka Berat di Desa Waisama Kabupaten Seram Bagian Barat an. Jono
Data Kerusakan Rumah dan Sarpras
1. Dusun Tanah Merah, Negeri Liang(Kab. Malteng)
- 20 unit Rumah Rusak Sedang
- 8 unit rumah rusak berat
- 1 buah bengkel
2. Kampung Iha, Desa Liang(Kab. Malteng)
- 25 unit Rumah Rusak sedang hingga berat(sementara proses identifikasi)
- 1 unit masjid Rusak Ringan
- pagar masjid Rusak Berat
- Sekolah MTs 3 ruang belajar mengalami rusak ringan
- 1 unit MCK Rusak Ringan
- Tempat Pengungsian berada pada 3 titik(Lahan Kosong dan Masjid)
3. Dusun Waihula , Desa Liang (Kqb. Malteng) 7 unit Rumah Rusak Total, dan 5 unit rumah rusak sedang
(Mengungsi di sekitar rumah, tempat yang aman)
4. Belum termasuk kerusakan rumah di Dusun Wainuru Desa Liang(Kab. Malteng)
5. Belum termasuk kerusakan rumah di dusun tanah merah, negeri Liang(Kab. Malteng)
6. Kerusakan pada Tower Lonceng Gereja Silo*(Kota Ambon*)
Pengungsi diperkirakan kurang lebih 2.000 jiwa
Kebutuhan Mendesak
1. Terpal/tenda pengungsi
2. Makanan bayi
3. Makanan dan minuman bagi pengungsi
4. Obat-obatan
5. Pampers untuk bayi
6. Pembalut untuk wanita
7. Air Mineral
8. Makanan Instan
9. Selimut
10. Matras
11. Tikar
12. Alat penerang(lampu atau senter)
13. Tandom air dan MCK
14. Trauma Healing untuk anak-anak, bayi, dan remaja.

* Gempa Ambon 6,8 SR, Dua Buruh Bangunan Tewas Karena Lompat dari Lantai 2 Gedung
Dua buruh bangunan yang sedang mengerjakan sebuah gedung di Desa Waisamu, Kecamatan Kairatu Barat, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, tewas setelah terjatuh dari lantai dua gedung tersebut.
Keduanya melompat dari atas gedung saat Gempa Bumi magnitudo 6,8 mengguncang wilayah tersebut, Kamis (26/9/2019).
Kedua buruh bangunan yang tidak disebutkan identitasnya itu langsung dibawa ke RSUD Piru usai kejadian tersebut.
"Mereka tidak meninggal di sini, tapi setelah dibawa ke rumah sakit baru meninggal, nanti cek ke RSUD saja,"kata salah satu petugas keamanan yang berjaga di lokasi proyek kepada Kompas.com, Kamis.
"Mohon maaf saya tidak bisa menjelaskan panjang lebar memang ada yang luka dan patah tulang tapi sebaiknya cek saja ke rumah sakit,"ujar dia.
Pantauan Kompas. com di lokasi kejadian, tampak sebuah bangunan ambruk hingga rata dengan tanah.
Menurut salah seorang warga setempat, lokasi bangunan yang ambruk itu dulunya merupakan pabrik minyak goreng dan kini berubah fungsi menjadi proyek pembangunan penginapan.
"Itu gedung yang ambruk itu mau dibikin penginapan, jadi tadi itu kebetulan saya lewat dan lihat mereka lompat saat gempa terjadi,"ujar warga tersebut.
Gery, salah satu warga mengatakan, saat itu dia dan sejumlah warga lainnya tidak sempat menolong para buruh tersebut, karena panik dan harus menyelamatkan diri dari gempa.
"Mau tolong bagaimana, kita sendiri jatuh bangun, ini tangan saya luka,"ujar Gery.
8 Rumah Terbakar
Tiga rumah warga, warung makan, serta sebuah bengkel di Desa Gemba, Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, hangus terbakar saat Gempa Bumi magnitudo 6,8 mengguncang wilayah tersebut, Kamis (26/9/2019).
Total ada 8 bangunan yang terbakar.
Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi kejadian, tiga rumah warga, tiga warung makan, bengkel dan sebuah kios yang terbakar itu berada di dua lokasi berbeda di Desa tersebut.
Saat kebakaran terjadi, hanya ada beberapa orang warga yang berusaha memadamkan api dengan cara seadanya.
Sementara, warga lainnya yang panik karena gempa lebih memilih mengungsi.
"Tadi saat gempa kompornya jatuh, lalu terjadi kebakaran," kata Suyanto kepada Kompas.com di lokasi kebakaran.
Suyanto mengatakan, kebakaran sulit dipadamkan, karena angin berhembus dengan kencang dan warung terbuat dari bahan yang mudah terbakar.
"Kita juga kesulitan memadamkan api. Karena banyak warga yang panik karena gempa, lebih memilih mengungsi. Saya juga memang sempat lari tadi, tapi setelah itu balik lagi setelah lihat asap mulai tebal,"kata Suyanto.

Selain di Desa Gemba, satu rumah warga di Desa Waihatu, Kecamatan Kairatu, juga ikut hangus terbakar saat Gempa Bumi mengguncang wilayah itu.
"Di sini tadi ada satu rumah warga juga yang terbakar saat Gempa Bumi terjadi,"kata Saudut.
Berikut data kerusakan bangunan yang diterima Kompas.com dari Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB) Agus Wibowo.
1. Dusun Tanah Merah, Negeri Liang, Kabupaten Maluku Tengah;
- 20 unit rumah rusak sedang
- 8 unit rumah rusak berat
- 1 buah bengkel
2. Kampung Iha, Desa Liang, Kabupaten Maluku Tengah;
- 25 unit rumah rusak sedang hingga berat (sementara proses identifikasi)
- 1 unit masjid rusak ringan
-pagar masjid rusak berat
- Sekolah MTs 3 ruang belajar mengalami rusak ringan
- 1 unit MCK rusak ringan
3. Dusun Waihula, Desa Liang, Kabupaten Maluku Tengah, 7 unit rumah rusak total, dan 5 unit rumah rusak sedang (Mengungsi di sekitar rumah, tempat yang aman).
Kerusakan juga terjadi di Dusun Wainuru, Desa Liang, Kabupaten Maluku Tengah, Dusun Tanah Merah, Negeri Liang, Kabupaten Maluku Tengah, dan tower lonceng Gereja Silo, Kota Ambon.
Ya Gempa Bumi magnitudo 6,8 mengguncang Pulau Ambon dan Kabupaten Seram Bagian Barat, pada pukul 08.46 WIT.
Adapun, lokasi Gempa Bumi berada pada titik koordinat 3.38 lintang selatan,128.43 bujur timur atau berjarak 40 kilometer timur laut Ambon-Maluku dengan kedalaman 10 kilometer. (*)