Ratusan Hektar Lahan Sawah di Noelbaki Terancam Gagal Panen

Ratusan hektar lahan sawah di Noelbaki Kabupaten Kupang terancam gagal panen

Penulis: Edy Hayong | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Edi Hayong
Kepala Desa Noelbaki, Melkisedek Keubana 

POS-KUPANG.COM | NOELBAKI - Ratusan hektar lahan sawah di Noelbaki Kabupaten Kupang terancam gagal panen. Petani sawah di Desa Noelbaki, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang harus mengerutkan kening.

Pasalnya, saat ini lahan sawah yang sedang digarap mengalami krisis air yang selama ini dipasok dari Bendungan Tilong semakin kurang. Hal ini menyusul debit air Tilong yang mengalami penurunan hingga 50 persen.

Kepala Desa Noelbaki, Melkisedek Keubana menyampaikan hal ini kepada POS- KUPANG.COM di Kantor Desa Noelbaki, Selasa (24/9/2019).

Oknum Kepsek di Sumba Timur Cabuli Bocah Dibawah Umur, Ini Kata Mikel Presty Carlo Moata

Melkisedek mengakui, terhadap krisis air ke sawah petani, dirinya didatangi Kelompok Tani P3A "Rindu Sejahtera" Dusun Dendeng. Luas lahan sawah keseluruhan yang diolah selama ini 292 hektar yang biasanya dikerjakan dalam dua musim.

Dikatakannya, pada musim tanam II ini, petani hanya menggarap 200 hektar dan diprediksi sekitar 70 hektar terancam gagal panen. Sisa lahan belum bisa dipastikan apakah berhasil atau mengalami nasib yang sama seperti 70 hektar itu.

BREAKING NEWS : FPR dan FMN Demo ke Kantor Gubernur, Ini Tuntutannya

"Debit air stok untuk sawah memang kurang. Selama ini air yang masuk ke sawah dari Tilong. Badan pengurus kelompok sudah ke Dinas teknis juga ke Balai Sungai termasuk ke Pengairan untuk mencarikan solusi," jelasnya.

Menurutnya, langkah yang bisa dilakukan mengatasi permasalahan ini adalah pihak provinsi harus bisa memberikan sedikit air dari Tilong sambil menunggu musim hujan tiba. Jika tidak maka akan gagal panen, apalagi areal sawah yang ada merupakan lumbung padi di NTT.

"Bisa juga dibantu mesin pompa air agar mengalirkan air dari Kali. Solusi lain kedepannya supaya provinsi bisa bantu sumur bor. Saya juga usulkan supaya ada kerjasama dengan instansi teknis untuk dibuat embung parit. Di Dusun Dendeng saya sudah lihat tiga titik bisa dibuat embung parit untuk antisipasi kedepannya," ujar Melkisedek.

Dia menambahkan, kondisi yang sama juga dialami Kelompok Tani Usaha Bersama di Dusub Air Sagu. Lahan garapan selama ini seluas 128 hektar. Prediksinya yang berhasil sekitar 70 hektar lebih dan sisanya bisa gagal panen.

"Memang ada sumber air Sagu tapi debit turun apalagi bendungannya ada bocor jadi air banyak meluap ke laut. Sementara ini antisipasi dari air Kali Noelbaki tapi mau berapa banyak. Memang musim kemarau ini sangat meresahkan petani di Noelbaki," kata Melkisedek. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Edi Hayong)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved