Ini Pesan Bupati Agas Untuk Jema'ah Haji Matim 2019
Bupati Manggarai Timur (Matim) Agas Andreas, S.H, M.Hum menjemput lima belas Jema‘ah Haji asal Kabupaten Matim.
Penulis: Aris Ninu | Editor: Rosalina Woso
Ini Pesan Bupati Agas Untuk Jema'ah Haji Matim 2019
POS-KUPANG.COM|BORONG--Bupati Manggarai Timur (Matim) Agas Andreas, S.H, M.Hum menjemput lima belas Jema‘ah Haji asal Kabupaten Matim.
Penjemputan lima belas jema'ah haji itu berlangsung di Bandara Frans Sales Seda Ruteng, dan diarahkan ke Aula Mini Kantor Kementrian Agama Manggarai di Ruteng u
ntuk acara seremonial lanjutan penjemputan, Kamis (12/9/2019) pagi.
Acara penjemputan ke lima belas Jema'ah Haji dilaksanakan di Ruteng Kabupaten Manggarai. Alasannya, karena pertimbangan kondisi kesehatan beberapa jema'ah Haji dan sebagian besar Jema'ah Haji berasal dari Manggarai Timur bagian utara.
Bupati Agas dalam sambutanya menjelaskan, ibadah haji merupakan kewajiban yang harus dilakukan oleh umat Islam baik laki-laki maupun perempuan yang mampu untuk ongkos berangkat dan pulang serta ongkos-ongkos untuk keluarga yang ditinggalkan.
Bupati Agas mengatakan, dalil yang mewajibkan umat Islam untuk mengikuti Ibadah Haji adalah yang tertulis dalam Al-Quran Surat Ali Imran ayat 97, yang artinya, "Mengerjakan Haii adalah Kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah, barang siapa mengingkari (kewajiban Haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (Tidak memerlukan sesuatu dari semesta Alam".
Bupati Agas menjelaskan, sebagaimana yang telah diungkapkan pada acara pelepasan bahwa ibadah haji merupakan kerinduan bagi semua umat Islam.
Akan tetapi, lanjut Bupati Agas, tidak semua umat Islam dapat melaksanakan ibadah jaji dan hanya bagi mereka yang mampu secara ekonomi. Dan, bagi Umat islam yang mampu untuk melaksanakan ibadah haji menjawab panggilan tersebut dengan melafazhkan yang artinya,
"Aku datang memenuhi panggilan-Mu Ya Allah, Aku datang memenuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala pujian, kenikmatan dan kekuasaan hanyalah milik-Mu, Tiada sekutu bagi-Mu Ya Allah".
Bupati Agas menjelaskan, menunaikan Ibadah Haji juga merupakan implementasi dari Sikap Taqwa terhadap Perintah Allah Subhahannahuwatta’allah Tuhan Yang Maha Esa yang tertulis dalam Al Quran.
Sikap taqwa, kata Bupati Agas, sangat mudah diucapkan, terlalu ringan untuk diteriakan dan terlalu asyik untuk didendangkan, tetapi untuk mencapainya tidak semua orang lulus, tidak juga setiap orang tahan ujian untuk mencapai derajat taqwa itu.
"Saya yakin bahwa selama ditanah suci jemaah haji mengalami berbagai hambatan dan tantangan terutama perubahan iklim dan cuaca yang tidak sama dengan keadaan alam yang kita alami sehari-hari di daerah asal," kata Bupati Agas.
Akan tetapi, lanjutnya, karena tekad niat dan harapan yang begitu besar kepada Allah Subhahannahuwatta’allah Tuhan Yang Maha Esa, maka semuanya dapat dijauhkan dan pada saat ini jemaah haji dapat kembali ke tanah air, ke daerah asal masing-masing dalam keadaan sehat walafiat.
Dikatakannya, berkenaan dengan Acara Penerimaan jema'ah Haji hari ini saya ingin menyampaikan menjadi seorang Haji dan Hajah merupakan suatu pilihan yang mulia oleh karena predikat yang telah disandang mengandung tanggungjawab yang besar.
Bupati Agas mengungkapkan, tunjukan keteladanan yang baik dalam sikap, perilaku, tutur kata dan perbuatan dalam kehidupan sehari-hari yang dimulai dari dalam rumah tangga atau keluarga sampai pada lingkungan masyarakat luas," ungkap Bupati Agas