Bulan Kitab Suci Nasional
Bulan Membaca Kitab Suci Dari Perspektif Ekologi
Setiap bulan September, Gereja Katolik di Indonesia merayakan Bulan Kitab Suci Nasional ( BKSN).
Air bah sebagai bentuk hukuman Allah menghancurkan segala yang jahat, tetapi Nuh sekeluarga dan makhluk hidup lainnya diselamatkan oleh Allah. Sebagaimana Nuh dipanggil oleh Allah untuk bekerjasama dalam penyelamatan dengan membuat bahtera, demikian pula umat kristiani dipanggil untuk terlibat aktif dalam penyelamatan lingkungan hidup dari segala bentuk perusakan.
Pertemuan Minggu Ketiga dengan subtema "Kita Dipanggil Menjadi Manusia Baru Dalam Dunia", mengetengahkan komitmen Allah untuk membaharui dunia dan tidak akan menghukum lagi dengan air bah kendatipun manusia berlaku jahat (Kej 8:1.10-22).
Komitmen Allah ini memberi harapan kepada manusia untuk menjadi manusia baru dalam dunia dengan menjaga dan melestarikan lingkungan hidupnya.
Umat beriman kristiani Regio Nusra dipanggil untuk menanggapi komitmen Allah tersebut dengan menjadi manusia baru, manusia berwawasan ekologis yang berjuang membaharui dunia dari kerusakan alam.
Pertemuan Minggu Keempat dengan subtema "Perjanjian Allah Dengan Semua Makhluk Hidup", merefleksikan perjanjian Allah yang ditandai dengan busur di langit untuk menjadi peringatan sehingga kelangsungan hidup manusia dan alam tetap terjamin (Kej 9:1-17).
Meski demikian Allah tetap memberikan batasan-batasan yang harus diindahkan manusia agar tatanan alam tetap terpelihara dengan baik demi kelangsungan hidup segala makhluk.
Umat beriman kristiani Regio Nusra berikhtiar mentaati batasan-batasan dari Allah yang terjabar dalam aneka kebijakan dan kebajikan sosial yang bermuara pada pemeliharaan lingkungan hidup.
Bumi adalah rumah kita bersama, lingkungan alam adalah tempat merajut kesejahteraan bersama.
Untuk itu, tanggung jawab memelihara dan melestarikan lingkungan hidup adalah panggilan kemuridan setiap umat beriman kristiani di Regio Nusra.
Di tengah arus zaman krisis lingkungan hidup yang masif, kita semua diutus untuk mewartakan kabar gembira yang menentang perusakan lingkungan hidup dan menggerakkan upaya pemulihan dan pelestariannya.
Dengan menyelaraskan diri pada sikap Allah, kita mewujudkan panggilan dan perutusan tersebut dengan merawat bumi rumah kita bersama, menjadi tempat huni yang nyaman bagi semua makhluk hidup, demi kelangsungan hidup seluruh makhluk di masa kini dan masa depan. (*)