TRAGIS! Begini Nasib 3 Siswa SMK Bantul Magang di Bali Hilang 9 Tahun Lalu , Diduga Dijual Ke Calo
Tiga siswa SMK di Bantul menghilang saat magang di Bali 9 tahun lalu. Hingga kini belum jelas keberadaan mereka.
TRAGIS! Begini Nasib 3 Siswa SMK Bantul Magang di Bali Hilang 9 Tahun Lalu, Diduga Dijual ke Calo
POS-KUPANG.COM - TRAGIS! Begini Nasib 3 Siswa SMK Bantul Magang di Bali Hilang 9 Tahun Lalu
Tiga siswa SMK di Bantul menghilang saat magang di Bali 9 tahun lalu. Hingga kini belum jelas keberadaan mereka.
Sebelum 3 siswa SMK di Bantul hilang saat magang di Bali, ketiganya dijanjikan uang Rp 4 juta hingga Rp 8 juta.
Tiga siswa SMKN 1 Sanden Bantul, Yogyakarta hilang 9 tahun lalu ketika hendak melaksanakan magang di Pelabuhan Benoa Bali.
Hingga kini, tidak diketahui nasib ketiga siswa SMK yang diduga dijual oleh calo kapal tersebut.
• Kabar Sedih Dari Penyanyi Dangdut Ikke Nurjanah, Yuni Shara Kakak Krisdayanti &Artis; Lain Kirim Doa
• Peringati 20 Tahun Referendum, Warga Ex Tim-tim Turun Lakukan Aksi Seribu Lilin
• Gibran Rakabuming Tegur Warganet Usai Dicibir Anak Presiden Buka Cabang Kayak Buka Pintu,Gampang
• Veronica Tan Mantan Istri Ahok Pernah Bikin Musisi Ini Menangis Hanya Lewat Pesan Singkat Kenapa?
Pihak keluarga telah mencoba berbagai cara, tapi semuanya sia-sia.
Riswanto Hadiyasa, orangtua Agiel Ramadhan Putra, siswa SMK yang hilang saat PKL bercerita bahwa ia dan puluhan orangtua siswa diundang ke sekolah untuk mendapatkan sosialisasi terkait PKL.
Cerita tersebut disampaikan Riswanto kepada Kompas.com Rabu (4/9/2019).
Menurutnya, saat itu Agiel masih duduk di kelas 2 SMK dan akan dijadwalkan berangkat PKL.
Saat sosialisasi, Ahmad Fudadi yang saat itu menjabat sebagai Kepala SMKN 1 Sanden menyampaikan kepada wali murid bahwa tempat PKL diubah ke Tanjung Beno Bali dengan alasan di sana adalah pelabuhan internasional.
Padahal secara resmi, PKL dari sekolah dilaksanakan di Pekalongan Jawa Tengah selama 3 bulan.
Anak-anak yang berangkat magang ke Bali juga dijanjikan mendapatkan uang Rp 4 juta sampai Rp 8 juta.
Pihak sekolah juga meminta uang Rp 2.250.000 untuk keperluan biaya keberangakat siswa ke Bali.
Riswan juga bercerita bahwa anaknya, Agiel yang masih berusia 16 tahun diwajibkan untuk mengurus KTP sebelum berangkat ke Bali pada 31 Desember 2009.