TRAGIS! Begini Nasib 3 Siswa SMK Bantul Magang di Bali Hilang 9 Tahun Lalu , Diduga Dijual Ke Calo
Tiga siswa SMK di Bantul menghilang saat magang di Bali 9 tahun lalu. Hingga kini belum jelas keberadaan mereka.
Selain itu, anak-anak akan mendapatkan uang Rp 4 sampai Rp 8 juta.
Dalam sosialisasi juga diperkenalkan seseorang yang bernama Mugiri yang menurut dia sebagai guru pembimbing.
Namun, belakangan diketahui bahwa Mugiri adalah calo tenaga kerja.
Setelah rencana PKL itu disetujui, sekolah meminta uang Rp 2, 25 juta untuk keperluan biaya keberangkatan para siswa ke Bali.
Medio 31 Desember 2009, ketika anaknya dan para siswa di SMKN 1 Sanden akan berangkat untuk PKL di Bali, mereka harus mengurus KTP.
Padahal waktu itu Agiel berusia 16 tahun dan belum layak mendapatkan KTP.
Tanpa curiga karena sudah percaya pada sekolah, akhirnya para orangtua merelakan anak mereka melaksanakan PKL di Tanjung Benoa.
Setelah beberapa bulan anaknya mengikuti PKL, Riswanto tidak menaruh curiga hingga akhirnya ia menerima surat dari PT Sentra Buana Utama tertanggal 2 Maret 2010, memberitahukan bahwa KM Jimmy Wijaya tempat Agil bekerja hilang kontak per 6 Februari 2010 pukul 04.00 WIT.
Riswan menerima surat dari petugas pos perihal kabar kurang sedap itu.
Dalam surat itu disebutkan Agiel bekerja mulai tanggal 27 Februari 2010.
• Siapakah Julius Josel, Pemain Muda Dipanggil Gabung Persib? Kembaran King Eze
• Lagu ini Pengiring Bunuh Diri Mahasiswa S2 ITB, dan ini Catatan Kematiannya Bikin Merinding
• Dua Wanita Ini Keliling Indonesia untuk Layani Seks Threesome, Segini Tarifnya, Lihat Modusnya
"Saya percaya itu PKL, dapat surat ditujukan kepada saya orangtua, dalam surat itu lost contact.
Di situ saya kaget, kok di sini dapat dari PT, setahu saya anak lagi PKL," katanya saat dihubungi, Selasa (3/9/2019).
Waktu itu, Riswanto menelepon perusahaan pemberi surat menanyakan soal PKL.
Kenyataannya, Agiel dan teman-temannya disalurkan calo untuk bekerja di kapal.
Pihak perusahaan pun memberitahukan bahwa masih mencari kapal tersebut.