Pengusaha Lokal Diajak Jadi Operator Usaha, Begini Sistemnya
Ini upaya luar biasa bagi pengusaha yang hadir mempunyai berkeinginan untuk bagaimana bisa ikut mendukung program ini
Penulis: Yeni Rachmawati | Editor: Rosalina Woso
Pengusaha Lokal Diajak Jadi Operator Usaha, Begini Sistemnya
POS-KUPANG.COM | KUPANG -- "Ini upaya luar biasa bagi pengusaha yang hadir mempunyai berkeinginan untuk bagaimana bisa ikut mendukung program ini."
Demikian disampaikan salah satu pengusaha dari Gapensi, Fifo Ballo pada pertemuan Bank NTT dan Asosiasi Aspal Beton Indonesia di B & B, Rabu (4/9/2019).
Kata Fifo para pengusaha sebenarnya sudah memiliki usaha selain sektor konstruksi dan sudah punya modal dasar pengalaman bisnis, tinggal diberdayakan.
"Tadinya project orientif tapi bisa ikut menggarap sektor-sektor lainnya. Bagaimana ekonomi daerah bisa bertambah dengan baik maka kita harus berdayakan pengusaha-pengusaha Kecil dan Menengah," ujarnya.
Ia mengungkapan di bidang jasa konstruksi terjadi penurunan yang signifikan.
Hampir 2.000-an konstruksi kecil di NTT harus menutup usahanya.
Oleh karena itu, ke depan pengusaha membutuhkan dukungan dari Bank NTT didalam pembiayaan-pemhiayaan perencanaan usaha dan juga Pemerintah seperti perizinan, infrastruktur dan lainnya.
Direktur Utama Bank NTT, Izakh Eduard Rihi mengatakan kedepannya akan berkomitmen dengan pemerintah daerah masing-masing tentang prodak keunggulan atau potensi dari daerah tersebut. Sehingga pengusaha bisa masuk untuk menjadi operator dalam usaha tersebut.
Kata Izakh akan ada insentif khusus yang disiapkan untuk pengusaha yang mengelola usaha seperti di bidang, pertanian, peternakan dan lainnya.
Contohnya bunga bank diberikan ke pengusaha 9 persen dari 11 persen karena disubsidi dari pemerintah.
Pemerintah akan menyiapkan lahan dan infratruktur. Sehingga saham pemerintah 40 persen fan pengusaha 60 persen.
"Pengusaha akan menjadi operator, bukan pemain tunggal. Pemerintah siapkan lahan, jalan, listrik, bunga bank dan ini akan ditender. Jadi pengusaha sahamnya 60 persen yaitu teknologi, sdm dan pemerintah 40 persen. Agar pada waktu pengusaha bermasalah kita bisa mengganti karena ini uang rakyat dan pemerimtah. Pengusaha ibarat bawa koper masuk hotel," ujarnya.
Para pengusaha yang main di sektor ini, kata Izakh, minimal punya usaha yang sama.
• Polres TTU Belum Kantongi Hasil Autopsi Tiga Jenazah yang Diduga Meninggal Tidak Wajar
• Praktis, Kamar Indekos Sleep Box 2 X 1 Meter di Jakarta, Begini Bahayanya
• Pilkada 2020, Sembilan Kabupaten Proses NPHD
Sistem inilah yang akan dicoba dalam skema road map masyarakat ekonomi NTT. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Yeni Rachmawati)