UPDATE Kerusuhan Jayapura Aksi Anarkis Berlanjut Massa Bakar Kantor Telkom & Fasilitas Umum Lainnya
Sempat membakar kantor Majelis Rakyat Papua atau MRP, massa kini juga membakar Kantor Telkom, Kantor Pos, dan sebuah SPBU di sebelah kantor BTN di Ja
Sementara itu, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo, menyebutkan unjuk rasa dilakukan untuk meminta bupati menandatangani persetujuan referendum.

Di sisi lain, Polri memastikan KKB terlibat dalam kontak senjata di Deiyai.
"Penyerangnya diduga terindikasi kelompok KKB," ujar Dedi.
Meski begitu, polisi mengatakan belum dapat mengidentifikasi asal-usul kelompok tersebut.
Polri pun mengimbau pada masyarakat agar tak terprovokasi.
"Terus mengimbau masyarakat melalui tokoh-tokoh masyarakat, kemudian melalui pemda setempat, untuk tidak terprovokasi terhadap pasukan-pasukan, sekelompok orang yang akan memanfaatkan situasi seperti terjadinya kericuhan, dan tindakan anarkistis lainnya," imbau Dedi, seperti dilansir Kompas.com.
Terkait kontak senjata di Deiyai, Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, mengungkapkan ada upaya provokasi KKB.
"Ya memang ada. Jadi yang sering saya katakan, itu memang poros gerakan politiknya sedang masif."
"Karena yang kemarin saya juga katakan bahwa ada ruang gerak yang sangat ditakutkan oleh kelompok bersenjata maupun poros politik dengan pembangunan yang masif di Papua," jelas Moeldoko di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu.
Lebih lanjut, Moeldoko meminta aparat keamanan untuk tidak emosional menghadapi KKB, juga tak terpancing provokasi.

Dikutip dari Kompas.com, ia mengkhawatirkan jika sampai terpancing provokasi, tindakan menjadi tidak terkontrol.
"Karena nanti kalau kita ikut larut dalam emosi itu maka langkah-langkah tindakan menjadi tidak terkontrol."
"Memang sengaja provokasi untuk itu, tujuanya apa, agar kita melakukan tindakan."
"Apalagi TNI-Polri, itu sungguh sangat diharapkan. Ada korban baru (berita) digulirkan itu," tutur Moeldoko.
1. Diikuti Oleh Ratusan Orang