Zulkifli Hasan Dorong IARMI NTT Bentengi Negara dari Radikalisme
DR. (HC) H. Zulkifli Hasan, SE., memotivasi IARMI NTT membentengi Negara Kesatuan Republik Indonesia dari Radikalisme.
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Ketua MPR RI/Ketua Dewan Pimpinan Nasional ( DPN) Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa Indonesia ( IARMI), DR. (HC) H. Zulkifli Hasan, SE., memotivasi IARMI NTT membentengi Negara Kesatuan Republik Indonesia dari Radikalisme.
Hal itu disampaikan Zulkifli saat memberikan kuliah umum di aula utama kampus Universitas Muhanmadiyah Kupang (UMK), usai melantik dan mengangkat Badan Pengurus DPP IARMI NTT periode 2018-2022, Selasa (27/8/2019).
Zulkifli Hasan memberi kuliah umum tentang 4 pilar kebangsaan. Ia menegaskan reformasi ada baiknya. Yakni membawa banyak perubahan positif.
• Ketua PMI NTT Apresiasi Safety Riding MPM Motor Kupang
Namun ada yang kurang, yakni sudah 20 tahun P4, Pancasila, GBHN, Mukadimah sudah tidak lagi diajarkan di kampus-kampus lagi.
Dia malah takut, anak-anak bangsa kedepan tidak tau sejarah perjuangan bangsa, apalagi nilai-nilai Pancasila.
"Ini yang harus terus diperjuangkan ke depan agar kembali hadir. Saya juga berpesan kepada IARMI NTT, agar menjadi model pemersatu, mengawal Pancasila. Dari NTT saya himbau agar hentikan sudah sengketa-sengketa yang tidak penting. Kita dukung pak Jokowi untuk pembangunan yang sukses," tegasnya.
• Kawanan ‘Manusia’ Mirip Kurcaci Tinggal di Gua di Sikka
Menurutnya seluruh komponen bangsa, diantaranya IARMI dan masyarakat kampus bertanggungjawab melaksanakan tugas itu. Yakni membentengi negara dari paham-paham intoleran dan juga radikalisme.
"Kalau republik Indonesia mau kuat maka Muhammadiyah dan NU harus diperkuat. Tolong kasitau sama pak gub dan wagub untuk merangkul kekuatan ini. Bagi NU dan Muhammadiyah, NKRI itu sudah final. Buktinya, NU lahirkan partai yang namanya PKB. Ini soal nation, bangsa. Begitu juga Muhammadiyah lahirkan partai namanya PAN," tegasnya.
Dikatakannya, organisasi-organisasi keagamaan harus diperkuat, supaya organisasi lain (radikal) jangan lebih kuat.
"Tentu ini dua pilar. Pilar lainnya TNI, Polri. Kalau pilar-pilar ini diperkuat, negara aman. Ini agar kita paham sejarah," ujarnya.
Menurutnya, Indonesia sebagai negara berdaulat adalah visi besar pendiri bangsa saat memerdekakan Indonesia. Selain itu agar adanya kesetaraan dan keadilan.
"Jadi kalau saat ini ada masyarakat NTT yang masih tertinggal itu tidak boleh. Kalau ada anak muda yang ditolak tidak boleh kuliah, itu melawan konstitusi," ungkapnya.
Pada kesempatan itu Zulkifli melantik H. Fahmi Abdullahi sebagai ketua DPP IARMI NTT, disaksikan ribuan undangan dari berbagai komponen, yakni Ketua DPRD NTT, Anwar Pua Geno, pejabat yang mewakili gubernur, Samuel Pakereng (staf ahli), kepala perwakilan Kementerian Pertahanan RI NTT, Kol Tonce, asisten III Setda Kota Kupang John Pelt, wakil rektor III UMK, Syamsul Bahri, Danmen Mahadana, Letkol Purn Samuel Lona dan undangan dari berbagai kampus, OKP dan sekolah.
Dalam sambutannya, Fahmi menegaskan, ke depan, mereka sudah menyusun berbagai program untuk segera dieksekusi.
Dia menyebut, mereka akan bermitra dengan kampus untuk terus membengengi kampus terhadap doktrin penyesatan serta upaya mengubah ideologi negara.