BREAKING NEWS: Warga Kotabes, Amarasi NTT Gempar, Ada Penemuan Mayat di Dalam Sumur
BREAKING NEWS: Warga Kotabes, Amarasi NTT Gempar, Ada Penemuan Mayat di Dalam Sumur
Penulis: Edy Hayong | Editor: Kanis Jehola
BREAKING NEWS: Warga Kotabes, Amarasi NTT Gempar, Ada Penemuan Mayat di Dalam Sumur
POS-KUPANG.COM | OELAMASI - Warga Desa Kotabes, Kecamatan Amarasi, Kabupaten Kupang, Senin (19/8/2019) digemparkan dengan penemuan mayat di dalam sumur dengan kedalaman sekitar 15 meter.
Penemuan ini tepat di tepat di samping rumah, Julius Seran Bria S.pd, warga RT 02/RW 01, Dusun 1 Desa Kotabes sekitar Pukul 05.30 Wita. Adapun korban diidentifiikasi bernama Yedit Alven Tiran, warga RT 05/RW 04 Desa Kotabes, Kecamatan Amarasi.
• Wagub Papua Barat Sebut Aktivitas Warga Manokwari Lumpuh Total, Minta Warga Menahan Diri
Kapolres Kupang, AKBP Indera Gunawan, S.Ik melalui Kasubag Humas, Iptu Simon Seran menyampaikan hal ini kepada POS KUPANG.COM, Senin (19/8/2019).
Iptu Simon menjelaskan, dari laporan yang diperoleh dari anggota yang turun ke TKP bahwa ditemukan salah satu korban yang meninggal di dalam sumur.
Penemuan mayat korban ini pada Senin (19/8/2019) Pukul 05.30 Wita di sumur dekat rumahnya salah seorang guru atas nama Julius Seran Bria.
Adapun saksi yang melihat yakni, Vantri Tamrin (26), Apliana Tameon (72), Steven Leki, Yudi Koli (28), Renaldi Tuthaes (27) dan Karel Maniyeni yang semuanya merupakan warga setempat.
• Ini yang Dilakukan Polisi di Pekalongan Pasca Penyerangan di Wonokromo
Tentang kronologis kejadian, Simon menjelaskan, berawal dari saksi Vantri dan Apliana Tameon mengambil Air di Tugu Bak Umum air setelah itu pulang ke rumah.
Sesampainya di rumah keduanya melihat ada orang tidur di atas tempat tidur di dapur.
Kemudian, Vantri langsung keluar berteriak bahwa ada orang di dalam dapur dan saksi Apliana berteriak "lu sapa na keluar dari dalam".
Dan Orang tersebut langsung keluar lari karena malam saksi tidak kenal persis siapa yang keluar dari dalam rumah dapur.
Sementara saksi Steven Leki dan Yudi Koli melihat ada orang lari dari atas dan diteriaki oleh warga bahwa ada pencuri.
Warga mengejar dan setibanya di TKP korban membuka sumur yang ditutup dengan seng dan korban melompat masuk kedalam sumur.
Saksi masih melihat korban sempat berdiri di dalam sumur, kemudian tenggelam dan hilang.
Melihat kejadian tersebut saksi Yudi Koli melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Amarasi.
Polsek Amarasi menghubungi Basarnas untuk mengangkat/mengeluarkan Korban dari dalam sumur tersebut.
"Tim Basarnas dipimpin Hendrik F. Plaikol bersama 7 Orang Anggota dan Tim Inavis Polres Kupang dibawa Pimpinan Kspkt Ipda Sumanto tiba di TKP Pukul 08.00 Wita. Pukul 08.15 Wita Tim Basarnas langsung melakukan Evakuasi tersebut namun Gagal karena Sumur kedalamnya sekitar 20 meter Airnya sekitar 6 meter sehingga Tim Basarnas mengevakuasi menggunakan Penyelam," tutur Simon.
Ditambahkannya, sekitar Pukul 09.51 Wita Tim Basarnas sebanyak 2 Orang turun dengan menggunakan Alat lengkap yaitu alat Oksigen dan peralatan Selam.
Pukul 10.15 Wita Tim Basarnas berhasil Mengevakuasi korban dalam keadaan sudah meninggal dunia.
Pukul 10.50 Wita Tim Basarnas dan Koramil dan Polsek Amarasi membawa korban ke Puskesmas guna melakukan Pemeriksaan Korban.
"Hasil pemeriksaan medis Luar, Luka lecet di dahi sebelah kanan, Luka lecet dikelopak mata bagian kanan bawah, Luka terbuka dikepala poriental dgn ukuran : panjang 8 cm, Lebar 1cm.dalam 1 cm. Pendarahan Aktif, Luka lecet ditulang kening kaki kanan, Luka lecet dilutut kanan, Luka lecet di siku kiri, Luka gores ditelapak kaki kiri sejajar ibu jari. Luka lecet jari tengah tangan kanan dan Luka dikaki kiri sejajar dengan jari kelingking," beber Simon.
Saat ini, kata Simon, sementara menunggu keluarga korban untuk berkoordinasi terkait Korban di Otopsi atau tidak.
Pamit ke Suami Cuci Piring, Warga Maumere Ditemukan di Dalam Sumur, Begini Kronologinya
Suasana duka menyelimuti kediaman Blasius Pare, Rabu (14/8/2019) pagi di Lorong Karya Murni, Jalan Soekarno-Hatta, Kelurahan Beru, Kecamatan Alok Timur, Kota Maumere, Pulau Flores.
Bangun tidur sekitar pukul 05.30 Wita, Blasius dan istri Maria Goreti masih bercengkram. Maria Goreti pamit kepadanya mencuci piring di dekat bak penampung di belakang rumah.
"Dia bilang, saya (istri) pergi cuci piring dulu. Saya mau ikut ke belakang, tapi dia larang karena tensi saya sedang tinggi. Lalu dia suruh saya istirahat," kisah Blasius Pare sambil meratapi kepergian istrinya.
Ditungguinya di dalam rumah belum kembali, Blasius Pare mencari istrinya ke sekitar rumah. Ia tidak menemukannya.
Ia bahkan mencari ke kuburan keluarga di dekat rumah. Istrinya punya kebiasaan sering membakar lilin dan berdoa di kuburan keluarga. Namun di kuburan keluarga, Blasius Pare tidak menemukan istrinya.
Seorang anaknya mengajaknya pulang. Ia mencurigai ibunya jatuh ke dalam sumur. Di luar sumur terdapat sepasang sandal milik ibunya.
Permukaan sumur yang biasanya tertutup tampak terbuka. Kecurigaan itu makin benar setelah menimba air dari sumur berwarna merah.
Maria Goreti, Warga Maumere NTT Meninggal saat jatuh di sumur sedalam 35 meter
Warga Lorong Karya Murni, Jalan Soekarno-Hatta, Kelurahan Beru, Kecamatan Alok Timur, Kota Maumere, Pulau Flores, Maria Goreti (65), jatuh dan meninggal di dalam sumur sedalam 35 meter, Rabu (14/8/2019) pagi.
Untuk mengevakuasi keluar korban dari dalam sumur,seorang anggota Tim SAR Maumere diturunkan ke dalam sumur. Tubuh korban diikat kemudian ditarik belasa anggota Tim SAR dan aparat kepolisian.
Wajah korban berlumpuran darah. Tubuhnya dimasukkan ke dalam kantong mayat dan dibawa ruang jenazah RSUD TC Hillers Maumere. (Euginus Moa//POS-KUPANG.COM, Edi Hayong)