Polisi Pasang Police Line di TKP Calon Mahasiswa PNK Kupang Meninggal Dunia
Polisi pasang police line di TKP calon mahasiswa PNK Kupang Meninggal Dunia
Penulis: Gecio Viana | Editor: Kanis Jehola

Polisi pasang police line di TKP calon mahasiswa PNK Kupang Meninggal Dunia
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Pihak kepolisian memasang police line atau garis polisi di Tempat Kejadian Perkara ( TKP) calon mahasiswa Politeknik Negeri Kupang ( PNK) yang meninggal.
Calon mahasiswa tersebut meninggal akibat jatuh dari toilet Lantai 3 Gedung Teknik Mesin PNK pada Senin (5/8/2019) pagi.
Calon mahasiswa tersebut adalah Ardo Iki (18) warga Kampung Ana Lepa, Desa Anajiaka, Kecamatan Umbu Ratu Nggai Barat, Kabupaten Sumba Tengah.
• Masyarakat dan Anggota DPRD TTS Apresiasi Raihan Penghargaan Pengelolaan DAK Terbaik
"Police Line dipasang untuk pencegahan agar orang tidak melintas lagi," kata Kapolsek Kelapa Lima Polres Kupang Kota, AKP Didik Kurnianto, SH ketika dihubungi POS-KUPANG.COM, Selasa (6/8/2019).
Untuk proses hukum kejadian tersebut, lanjut AKP Didik, pihaknya menunggu laporan polisi dari masyarakat atau pihak keluarga korban.
"Untuk proses hukum kita menunggu," ungkapnya.
• BREAKING NEWS: Polisi Amankan 70 Ton Beras Tanpa Merek di Pelabuhan Tenau Kupang
Menurut AKP Didik, dugaan sementara yang mengakibatkan korban meninggal karena adanya unsur kelalaian pihak pemilik bangunan atau gedung tersebut.
"Sementara masih di dalami penyebabnya sampai pintu tidak terkunci," paparnya.
Diberitakan sebelumnya,
Calon mahasiswa Politeknik Negeri Kupang (PNK) yang terjatuh dari lantai 3 Gedung Teknik Mesin PNK meninggal dunia pada pukul 15.47 Wita.
Calon mahasiswa tersebut yakni Ardo Iki (18) warga Kampung Ana Lepa, Desa Anajiaka, Kecamatan Umbu Ratu Nggai Barat, Kabupaten Sumba Tengah.
Nyawa korban tidak tertolong setelah 7 jam perawatan intensif di UGD RS Kartini Kupang.
Tampak sejumlah keluarga korban berada di ruang jenazah UGD RS Kartini Kupang.
Selain itu, pada pukul 16.15 Wita, pihak kampus yakni Direktur PNK bersama sejumlah pejabat kampus tersebut mengunjungi korban.