BREAKING NEWS:Kepulan Asap Berbau Belerang Muncul di Desa Netpala, Kabupaten TTS
Kepulan asap dengan bau belerang muncul dari retakan tanah di dusun fauana, Desa Netpala, Kecamatan Mollo Utara membuat khawatir masyarakat setempat
Penulis: Dion Kota | Editor: Adiana Ahmad

Kepulan Asap Berbau Belerang Muncul di Desa Netpala, Kabupaten TTS
Laporan Reporter Pos Kupang.Com, Dion Kota
POSKUPANG.COM | SOE- Kepulan asap dengan bau belerang muncul dari retakan tanah di dusun fauana, Desa Netpala, Kecamatan Mollo Utara membuat khawatir masyarakat setempat.
Pasalnya, hal tersebut baru pertama kali terjadi dan dikhawatirkan akan menimbulkan bencana.
Lokasi kemunculan asap dengan bau belerang tersebut saat ini sudah dipasangi garis polisi oleh Polres TTS agar masyarakat tidak sembarang memasuki kawasan tersebut.
Pemda TTS juga sudah mengambil Sempel tanah, air dan batuan dari lokasi tersebut guna dilakukan pemeriksaan.
Hingga saat ini belum diketahui dengan pasti fenomena alam yang menyebabkan munculnya asap dengan bau belerang di Desa Netpala.
Kepala Desa Netpala, Jitron Nune yang ditemui pos kupang.com, Sabtu (6/7/2019) mengatakan, penemuan lokasi semburan asap yang berbau belerang ditemukan secara tidak sengaja oleh anaknya Ronal Nune saat sedang mencari sapi dua minggu yang lalu.
• Seleksi Perangkat Desa Di Kabupaten TTS Alami Empat Kali Penundaan
Lokasi sumburan asap dengan bau belerang terletak di pedalaman hutan, jauh dari lokasi pemukiman maupun kebun masyarakat. Usai melihat kejadian tersebut, Ronal langsung melaporkan kejadian tersebut kepada aparat desa setempat.
Oleh aparat desa, foto lokasi kemunculan sumburan asap yang berbau belerang di muat di media sosial. Posting tersebut membuat penasaran warganet, sehingga tak sedikit orang yang datang untuk melihat fenomena alam tersebut.
Fenomena alam tersebut semakin menarik perhatian warganet karena aliran air kali yang berada di sekitar lokasi sumburan asap berwarna keemasan akibat bercampur lumpur dari bebatuan yang berada di sekitar lokasi tersebut.

"Kalau air kali yang berwarna keemasan ini sudah lama terjadi. Ini akibat air bercampur dengan material lumpur dari batuan yang berwarna keemasan yang berada di sekitar bukit ini. Namun untuk kemunculan kepulan asap yang berbau belerang dari dalam tanah ini baru pertama terjadi," ungkap Jitron.
• Harga Tiket 50 Ribu, 15 Partai Tinju Amatir di Kupang Sepi Penonton
Sumburan asap yang berbau belerang tersebut keluar dari dua lubang yang muncul di atas tanah bekas lokasi longsor.
Tanah di sekitar lubang tersebut menghitam, diduga akibat terkena terpaan suhu panas yang keluar dari lubang tersebut.
Udara di sekitar lubang tersebut pun terbilang cukup panas. Menurut pengakuan Jitron, tanah disekitar lubang terus mengalami penurunan. Dikhawatirkan, suatu saat tanah di sekitar dua lubang tersebut akan amblas.
"Saya perhatikan tanah di sekitar lokasi sumburan asap itu terus mengalami penurunan dan retakan. Takutnya suatu saat akan amblas dan menyebabkan lubang yang mengeluarkan asap akan semakin besar," ujarnya.