Yakobus dan Laurensius Senang Bupati Raymundus Beli Sapinya, Yuk Simak!
Sapi jenis Berangus hasil perkawinan silang antara sapi lokal dan sapi Bali tersebut dibeli oleh Bupati dengan harga Rp. 10 juta.
Penulis: Thomas Mbenu Nulangi | Editor: Rosalina Woso
Yakobus dan Laurensius Senang Bupati Raymundus Beli Sapinya
POS-KUPANG.COM | KEFAMENANU--Raut wajah dari Yakobus Fone tampak gembira tak kala Bupati TTU, Raymundus Sau Fernandes, menyambanginya saat ia sedang menjaga sapinya yang ikut serta dalam kontes ternak sapi yang diselenggarakan oleh Dinas Peternakan Kabupaten TTU.
Bupati TTU dua periode itu berbincang bersamanya dalam bahasa Dawan. Diakhir obrolan, ternyata sang Bupati membeli sapi miliknya. Sapi jenis Berangus hasil perkawinan silang antara sapi lokal dan sapi Bali tersebut dibeli oleh Bupati dengan harga Rp. 10 juta.
Karena dibeli dengan harga yang tinggi membuat Yakobus senang bukan kapalang. Betapa tidak, usia sapi yang baru dipeliharanya belum setahun itu dihargai dengan harga yang lumayan tinggi. Yakobus tidak menyangka Bupati rela merogok koceknya sendiri untuk membeli sapinya itu.
Kepada Pos Kupang, Yakobus menuturkan dirinya sangat senang sapinya laku terjual dengan harga yang sangat tinggi. Padahal, dirinya belum sampai setahun memelihara sapi tersebut, namun sudah laku terjual dengan harga yang tinggi.
• Proyek Gagal, Tiang Listrik Ditinggalkan Dipinggir Jalan Raya Kahale-Karang Indah, SBD
• Kolaborasi Rossa-Super Junior, Melly Goeslaw Mau Menangis
• Tim Dalmas Polres Kupang Mendadak Turun ke Oesao dan Taklale, Ada Apa?
"Saya senang karena sapi saya sudah laku terjual. Saya juga tidak menyangka sapi saya dibeli oleh Bapak Bupati dengan harga yang tinggi, dan ini baru pertama kali sapi saya dibeli oleh Bupati," kata Yakobus kepada Pos Kupang usai mengikuti kegiatan kontes ternak sapi dan lomba penghijauan pakan ternak di Desa Suanae, Rabu (19/6/2019).
Yakobus mengungkapkan, harga sapi yang dibeli Bupati sebanyak itu sangat tinggi dan sudah seimbang dengan jeri payahnya selama ini saat memelihara sapi tersebut.
"Jadi saya rasa dengan harga yang tinggi seperti ini rasa capek saya selama ini terbayar. Jadi saya puas dengan harga yang dibeli oleh Pak Bupati," ungkap Yakobus.
Hal yang sama juga dirasakan oleh Laurensius Naben. Laurensius juga tampak senang karena sapi hasil perkawinan silang miliknya yang baru sembilan bulan ia pelihara, dibeli oleh mantan ketua DPRD Kabupaten TTU itu.
Laurensius mengaku, Bupati Raymundus membeli sapinya dengan harga sebesar Rp. 12 juta. Menurutnya, harga tersebut sudah sesuai dengan jeri lelahnya saat memelihara sapi tersebut.
Usai membeli sapi, Bupati Raymundus mengatakan, dirinya membeli sapi dengan harga yang baik sebagai bentuk bagaimana dirinya menghargai para petani dan peternak yang bersusah payah memelihara ternaknya.
• Animo Masyarakat Tinggi, Polda NTT Gelar Bakti Kesehatan Polri di RS Bhayangkara, Yuk Simak!
• Gubernur NTT,Viktor Laiskodat Angkat Jempol Usai Mencicipi Malang Minuman Sophia
• Ini Dua Jenis Sophia yang Diluncurkan Undana Kupang, Bahan Baku dari TTU
Menurutnya, penghargaan dan apresiasi perlu diberikan kepada para petani dan peternak supaya para peternak dapat memelihara ternaknya dengan baik. Ketika para peternak memelihara ternaknya dengan baik, maka akan berujung pada kesejahteraan dari para petani dan peternak itu sendiri.
"Mari hargai para petani dan peternak. Harga tidak boleh kita permainkan di tingkat petani dan peternak. Karena kalau harga itu kota tekan kasian mereka tidak akan bergairah menjadi peternak yang baik," ungkapnya.
Sebagai pemimpin, ungkap Raymundus, dirinya harus memberi contoh kepada para pembeli agar pembeli sapi harus menghargai para peternak. Salah satu cara bagaimana menghargai peternak yakni dengan cara membeli dengan harga yang baik.
"Sapi hasil inseminasi buatan ya harga harus tinggi. Harga dasarnya harus Rp. 10 juta, supaya pembeli yang datang berikutnya tidak boleh beli dengan harga di bawah itu. Boleh meningkat," pungkasnya.