VIDEO: Pesan Sakti Rektor Uniflor Ende Kepada Mahasiswa Uniflor, Camkan Baik-Baik Ya

VIDEO: Pesan Sakti Rektor Uniflor Ende Kepada Mahasiswa Uniflor, Camkan Baik-Baik Ya

Pos Kupang.com/Romualdus Pius
Rektor Uniflor Ende, Dr Simon Sira Padji Membuka Kegiatan Refleksi Orang Muda 

VIDEO: Pesan Sakti Rektor Uniflor Ende Kepada Mahasiswa Uniflor, Camkan Baik-Baik Ya 

POS-KUPANG.COM, ENDE - VIDEO: Pesan Sakti Rektor Uniflor Ende Kepada Mahasiswa Uniflor, Camkan Baik-Baik Ya 

Mahasiswa Uniflor Ende jangan hanya sekedar mengantongi ijasah juga mengejar IPK yang tinggi namun harus melengkapi diri dengan kemampuan non akademik.

Karena tuntutan dunia kerja dan juga dunia usaha mengaharuskan mahasiswa memiliki kemampuan lebih tidak sekedar mengantongi ijazah.

Rektor Uniflor Ende, Simon Sira Padji mengatakan hal itu pada pelaksanaan kegiatan refleksi orang muda yang diselenggarakan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Flores, Sabtu (15/6/2019).

VIDEO: Manajemen RSU Johannes Diminta Lakukan Hal Ini Kepada Pengujung yang Makan Sirih Pinang

VIDEO: Sidang DPRD NTT Diskors, Pimpinan Fraksi Tanyakan Ketidakhadiran Gubernur dan Wagub NTT

VIDEO: Siswa SMK Kristen Soe Lakukan Kegiatan Seperti Ini Saat Liburan Sekolah

Menurut Rektor Simon Sira Padji untuk menjadi seorang mahasiswa yang memilki nilai lebih dalam kehidupanya selama kuliah adalah yang bersangkutan selain aktif untuk berkuliah juga harus ikut aktif dalam berbagai organisasi maupun kegiatan kemahasiswaan baik yang ada di lingkungan kampus maupun diluar kampus.

Namun demikian kenyataan pihaknya meyayangkan bahwa tidak banyak mahasiswa Uniflor Ende yang aktif berorganisasi baik di lingkungan kampus dan diluar kampus padahal apabila yang bersangkutan aktif berorganisasi maka dapat membentuk diri dan kepribadian yang bersangkutan.

Juga apabila yang bersangkutan masuk dalam dunia kerja yang bersangkutan tidak merasa canggung karena sudah terbiasa ketika menjadi mahasiswa.

Ketua Panitia Theresia M.A Putrisima mengatakan menilik dari sejarah perjuangan orang muda (mahasiswa) Indonesia zaman dahulu,sadar akan peran,fungsi,dan tanggung jawab terhadap lingkungannya (masyarakat, bangsa dan negara), sehingga menumbuhkan jiwa militan untuk berjuang membela Negara Indonesia sampai berdarah-darah bahkan sampai menghilang nyawa.

Dikatakan berkat perjuangan orang muda (mahasiswa) Indonesia Zaman dahulu,pada tahun 1928,1945,1966,dan 1998,sehingga kehidupan masyarakat indonesia seperti yang dialami saat ini sudah keluar dari zona penjajahan baik penjajahan yang dilakukan oleh Negara asing maupun penjajahan yang dilakukan oleh Warga Negara Indonesia itu sendiri.

VIDEO: Ayo Seru-Seruan di Rumah Selfie di Kupang NTT, Spotnya Bikin Kamu Pangling

VIDEO: Anak-Anak Sering Bertengkar, Ini yang Mesti Dilakukan Orangtua, Ternyata Ada Manfaatnya

VIDEO: Augusta Yalla Bawa 70 Pemuda Asal Kupang NTT ke Makassar untuk Mengikuti Hal Ini

Akan tetapi pada tahun 2000-an eksistensi orang muda(mahasiswa),dari tahun ke tahun dan dari masa ke masa semakin pudar. Semangat orang muda zaman dahulu berbeda jauh dengan orang muda hari ini.

Orang muda (mahasiswa) saat ini kebanyakan memanfaatkan waktunya dengan kegiatan-kegiatan yang kurang berbobot seperti mengkosumsi miras dan bermain game, nonton film,jalan-jalan,suka tidur,bergadang di jalan atau tempat parkiran sampai larut malam dan lain-lain.

Karena sudah terbiasa dengan hal-hal seperti itu,sehingga kurang terlalu minat dengan kegiatan-kegiatan yang berbobobt.

Alhasilnya tidak bisa bertanggung jawab label sebagai orang muda (mahasiswa) di mata masyarakat,bangsa dan negara.

Ada juga orang muda (mahasiswa) yang terjerumus dalam zona nyaman. Mereka sudah merasa nyaman berada dalam zona nyaman. Sehingga tidak mendapatkan pengalaman atau sesuatu yang baru,tidak bertumbuh,tidak mampu menghadapi ketidakpastian.

Bahkan impian tidak bisa terwujud dan tidak sukses.Selain itu,orang muda(mahasiswa) larut dalam Zona nyaman mengakibatkan lupa akan dirinya. Mereka tidak tahu”siapakah dirinya”.

Mereka tidak tahu peran,fungsi dan tanggung jawab orang muda (mahasiswa) terhadap lingkungannya(kampus, masyarakat,bangsa dan negara)seperti apa.

Sementara mahasiswa adalah kumpulan orang yang memiliki talenta dan kemampuan dari dalam diri sendiri untuk mencapai tujuan tertentu dalam kehidupan sebagai kaum berintelek dan kritis untuk menyelesaikan berbagai persoalan.

Mensejahtrekan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa adalah tanggung jawab dari mahasiswa,ujar Theresia.

VIDEO: Polisi Polres Kupang Kota Grebek Arena Sabung Ayam di Pasar Oeba, Ini Hasilnya

VIDEO: Uang Pelayanan Masyarakat Miskin di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Dikembalikan Rp 3 M

VIDEO: Bupati TTU Bersama ASN dan Pegawai Kerja Bakti Bersihkan Lingkungan Perkantoran

Karena mahasiswa adalah anggota dari suatu masyarakat dengan tanggung jawab terhadap ilmu dan masyarakat yang melekat pada dirinya.

Sehingga mahasiswa dapat disebut sebagai orang muda yang berintelek dan kritis.Mahasiswa adalah generasi penerus bangsa.

Mahasiswa adalah orang yang memegang tongkat setafet bangsa.Mahasiswa adalah harapan bangsa. Ditilik dari pengertian mahasiswa,maka tidak mudah untuk memperjuangkan label sebagai mahasiswa.

Karena maju atau tidaknya suatu bangsa tergantung dari persiapan orang muda (mahasiswa) hari ini,ujar Theresia.

Presiden BEM Uniflor, Klementinus Elenora mengatakan pihaknya menyayangkan bahwa banyak mahasiswa Uniflor yang enggan mengikuti organisasi maupun kegiatan kampus padahal berbagai kegiatan terselenggara justru dari uangnya mahasiswa itu sendiri.

“Tentu rugi kalau tidak ikut kegiatan kampus karena uang itu berasal dari mahasiswa bukan uang anggota BEM dan juga penyelenggarannya dilakukan secara gratis tapi mahasiswa enggan untuk mengikutinya,”kata Klementinus. (POS KUPANG, ROMUALDUS PIUS)

Nonton Videonya Di Sini :

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved