Breaking News

Pasca Kerusuhan 22 Mei, UGM Serukan Pesan Damai, Fahmi Radhi: Keprihatinan Akademisi

Pasca Kerusuhan 22 Mei, UGM Serukan Pesan Damai, Fahmi Radhi: Keprihatinan Akademisi

Editor: Kanis Jehola
KOMPAS.com/Dok. UGM
Rektor UGM, Prof. Panut Mulyono saat menyampaikan deklarasi pesan persatuan dan perdamaian di Balairung, Gedung Pusat UGM, Jumat (24/5/2019). 

"Informasi beredar dengan cepat kadang memunculkan pemahaman yang salah, diserap dan dimaknai secara berbeda," katanya.

Keprihatinan akademisi

Sementara pengamat ekonomi kerakyatan UGM, Fahmi Radhi, mengusulkan agar tidak terjadi polarisasi selama pemilu, pemerintah dan DPR perlu mengevaluasi UU pemilu.

"Karena dari UU ini muncul hanya dua pasang calon menyebabkan polarisasi yang terjadi dalam waktu lama," kata Rimawan Pradiptyo, salah satu dosen penggagas pesan damai, mengatakan pesan damai disampaikan para dosen UGM ini sebagai bentuk keprihatinan para akademisi.

"Pernyataan ini dibuat dari hasil diskusi 180 orang dosen di grup daring selama kurang dari 48 jam, hal ini menunjukkan besarnya atensi dosen terhadap situasi aksi massa kemarin dan berharap pemerintah dan aparat untuk segera menetralkan situasi," katanya. (Kompas.com/Yohanes Enggar Harususilo)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pasca Kerusuhan 22 Mei, UGM Serukan Pesan Damai",

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved