Pemkab Manggarai Barat Gelontorkan Rp 450 Juta Untuk Pakaian Dinas DPRD Mabar Yang Baru
Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) menyiapkan anggaran senilai Rp 450 juta untuk pakian dinas anggota DPRD Mabar yang baru.
Penulis: Servan Mammilianus | Editor: Adiana Ahmad
Pemkab Manggarai Barat Gelontorkan Rp 450 Juta Untuk Pakaian Dinas DPRD Mabar Yang Baru
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Servatinus Mammilianus
POS-KUPANG.COM | LABUAN BAJO- Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) menyiapkan anggaran senilai Rp 450 juta untuk pakian dinas anggota DPRD Mabar yang baru.
yang disiapkan untuk jahit pakaian dinas dari 30 orang anggota DPRD Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) yang baru terpilih, sebesar Rp 450 juta.
Dari uang tersebut masing-masing wakil rakyat itu akan mendapatkan lima pasang pakaian dinas.
Demikian yang disampaikan oleh Sekretaris DPRD Mabar Aleksius Saryono, kepada POS--KUPANG.COM pada Hari Kamis (9/5/2019).
• TKN Sebut Demo Kivlan Zein di KPU Menentang Kehendak Rakyat
Saat itu dia dikonfirmasi tentang persiapan menjelang pelantikan 30 orang anggota dewan untuk periode yang baru 5 tahun ke depan.
"Anggaran itu sudah disiapkan dalam APBD induk Kabupaten Manggarai Barat tahun 2019. Pakaian seragam para anggota dewan akan disiapkan sebelum mereka dilantik. Sehingga saat pelantikan, mereka sudah bisa memakainya. Pelantikan direncanakan pada tanggal 31 Agustus 2019," kata Aleks.
Terkait pendapatan para wakil rakyat itu, dia menyampaikan bahwa total pendapatan per anggota DPRD Mabar setiap bulan Rp 39 juta.
• Ekonom Nilai Pemerintah Kecolongan Naiknya Harga Pangan saat Ramadhan
"Pendapatan per bulan setiap anggota dewan Rp 39 juta. Terdiri dari gaji pokok dan tunjangan. Tunjangan terdiri dari tunjangan komunikasi, tunjangan perumahan dan tunjangan transportasi," kata Aleks.
Namun khusus untuk 3 orang pimpinan DPRD, yaitu 1 orang ketua dan 2 orang wakil, tidak ada tunjangan transportasi dan perumahan karena mereka mendapat mobil dinas dan rumah jabatan.
Walaupun tidak ada tunjangan transportasi dan perumahan tetapi 3 orang pimpinan itu mendapat tunjangan operasional.
Dengan demikian pendapatan mereka lebih besar karena lebih dari Rp 40 juta per bulan.(*)
