Pentahbisan Majelis Jemaat GMIT Oemasi

Pdt Mesakh Dethan Minta Wariskan Bahasa Daerah Kepada Generasi Muda

Bahasa daerah dengan segala nilai-nilai kultural etis yang terkandung di dalamnya patut dilestarikan para orang tua Kristen kepada generasi penerus

Penulis: Ferry Jahang | Editor: Ferry Jahang
ISTIMEWA
ISTIMEWA Pdt Dr. Mesakh Dethan diapit Pdt. Zimrat Karmani, STh (kiri) dan Pdt.Mesry Modok, STh (kanan) dan para penatua, diaken dan pengajar yang baru saja ditahbiskan ke dalam jabatan pelayanan gereja di GMIT Elfrata Oemasi, Klasis Fatuleu Barat, Minggu (5/5/2019). 

Contoh mencuri dalam budaya agama suku tertentu mungkin di pandang baik. Mencuri dari orang kaya dipandang baik untuk menolong orang kaya itu jangan jatuh dalam kesombongan dan keangkuhan karena kekayaannya.

Juga budaya belis yang mencekik dalam perkawinan adat masyarakat tertentu, sehingga perempuan dianggap seolah barang yang dapat diperdagangankan. Sehingga kadang karena sang suami sudah membayar belis yang mahal kepada istrinya, maka ia dapat bertindak seenaknya pada istrinya.

"Mari kita bersikap dan menggunakan bahasa yang menceritakan kemuliaan Tuhan melalui sikap kita kepada sesama kita, dimana tidak menghina orang dan berlaku kasar kepada orang lain.

Banyak contoh dan ungkapan dan sikap budaya kita masing-masing yang menghargai orang lain, yang harus kita wariskan terus menerus kepada anak-anak, cucu-cucu dan cece kia".

Ketua Majelis Jemaat Efrata Oelmasi, Pdt.Zimrat Karmani, STh, yang didampingi rekan kerjanya Pdt. Mesry Modok, mengatakan kebaktian Pembukaan Bulan Bahasa dan Budaya 2019 ini juga disatukan dengan penahbisan Majelis Jemaat Efrata Olmasi yang baru untuk periode 2019-2023, yang berjumlah 73 orang dengan rincian penatua 42 orang, Diaken 16 orang dan pengajar berjumlah 15 orang. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved