Menteri Darmin Nasution Janji Koordinasi dengan Menteri BUMN Soal Harga Garam

MenKo Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, memotivasi petani garam untuk tidak ragu-ragu meminjam dana KUR di perbankan.

Penulis: Edy Hayong | Editor: Adiana Ahmad
POS-KUPANG.COM/ Edy Hayong
Telekonfrence petani garam dengan Menko Perekonomian 

Menteri Darmin Nasution Janji Koordinasi dengan Menteri BUMN Soal Harga Garam

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Edi Hayong

POS-KUPANG.COM I OELAMASI- MenKo Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, memotivasi petani garam untuk tidak ragu-ragu meminjam dana KUR di perbankan.

Saat ini bunga pinjaman hanya 7 persen dalam setahun untuk membantu petani garam. Soal harga, akan dikoordinasikan dengan Menteri BUMN agar menyampaikan ke PT Garam agar harga tidak boleh turun naik tetapi harus tinggi sehingga membantu petani garam.

Darmin Nasution menyampaikan hal ini dalam live vidio teleconference dengan petani garam di Kabupaten Kupang dari Kabupaten Pamakesan, Jawa Timur, Sabtu (13/4/2019).

Polres TTS Aman 1,9 Ton Beras Bulog Dari Rumah Mandor Dolog Soe

Darmin Nasution meminta petani garam jangan ragu-ragu ke bank pinjam KUR karena bunga KUR sekarang 7 persen. Saat ini untuk kebutuhan garam nasional impor untuk kebutuhan industri kaca. Pemerintah saat ini berdayakan potensi garam rakyat dengan penyesuaian harga yang menggembirakan. 

"Sekarang yang kelola garam nasional PT Garam. Kita akan minta  bangun gudang garam lebih banyak, nanti saya koordinasi dengan menteri BUMN soal harga. Harga garam jangan sampai turun, sehingga petani bisa hidup sejahtera, bisa sekolahkan anak. Kalau  harga bagus petani akan perluas lahan. Mudah-mudahan kita bisa sejahterakan masyarakat petani garam. Dana KUR sekarang ini Rp 140 triliuan sehingga petani  jangan kuatir," katanya.

Dirinya berterima kasih dan bersyukur saling bertatap muka. dalam enam bulan terakir pemerintah perluas pemberian KUR, setelah kepada peternak, nelayan, sekarang petani garam.

"Sebelumnya petani garam tidak bisa dapat KUR. Lalu saya tanya staf kenapa petani  garam tidak bisa dapat KUR, staf bilang menurut aturan statistik sektor pertambangan tidak boleh kasih KUR. Kenapa diberi sekat, saya mengerti statistik, maka kita rubah aturan kenapa repot. KUR  diberikan usaha produktif sehingga  tukang cukur boleh pinjam juga," katanya.

Waspada Jika Rasakan Tiga Hal Berikut ini Segera Periksakan Ginjalmu!

Menurutnya, dulu bunga KUR mahal  20 persen. Oleh karena itu atas perintah presiden diturunkan menjadi  12 persen tahun 2015. Tahun 2016 jadi 9 persen. 

"Presiden bilang masih ketinggian maka pemerintah naikan subsidi pada bank 15 persen. Tahun 2018 kita turunkan menjadi 7 persen untuk bunga satu tahun. Maka saya ajak petani jangan ragu-ragu dapatkan KUR di bank," jelasnya.

Menteri meminta pihak perbankan berikan kartu kepada petani supaya cek pelunasanny. Jangan mengisi macam-macam formulir lagi cukup digesek kartunya lalu dihitung berapa tunggakannya.(*)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved