Dinas PU dan BPBD Jangan Masa Bodoh Longsoran di Nekamese
dirinya sudah berbicara dengan PU dan telah menurunkan alat berat sehingga telah dibuat jalan alternatif.
Penulis: Teni Jenahas | Editor: Rosalina Woso
Dinas PU dan BPBD Jangan Masa Bodoh Longsoran di Nekamese
POS- KUPANG.COM I OELAMASI--Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kupang jangan masa bodoh terhadap longsoran di Desa Oben, Kecamatan Nekamese. Jalan ini merupakan jalur utama yang menghubungkan enam desa di kecamatan ini. Tidak boleh dibiarkan berlarut-larut karena longsoran ini bukan baru terjadi sekarang tetapi setiap tahun.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kupang, Daniel Taimenas menyampaikan hal ini di Oelamasi, Selasa (26/3/2019).
Daniel mengatakan, terhadap persoalan longsoran di Oben itu, dirinya sudah berbicara dengan PU dan telah menurunkan alat berat sehingga telah dibuat jalan alternatif.
Namun pembuatan jalan darurat ini tentu tidak bertahan lama manakala hujan terus mengguyur area ini. Untuk itu, langkah yang dilakukan adalah melakukan kajian dan membuat permanen.
"Harapan saya agar bupati melalui Dinas PU survei sehingga bisa diperbaiki. Ini satu-satunya jalan yang menghubungkan enam desa disitu. Jika tidak cepat ditangani maka longsor lagi. Alat berat sudah turun tapi tanggapi permanen karena warga mau kasih lahan," katanya.
Soal belum ada pernyataan resmi soal dampak bencana dari BPBD, Daniel menegaskan, jalan itu sudah lama rusak. Jangan karena aturan lalu terbengkalai. Ini darurat sehingga PU segera berkoordinasi dengan BPBD bukan mencari alasan.
• Tidak Bayar Sewa Disperindag Ende Segel 14 Kios Di Pasar Wolowona
• Bakti Bangun 36 Lokasi Akses Internet Di Kabupaten Ende
• Menangis Dua Kali Bayi RR Dihanyutkan ke Sungai Enakter
• Waduh, Dari 266 Desa Baru 17 Desa Yang Masukan SPJ Dana Desa
"Tidak releven kalau mau tunggu BPBD. PU segera koordinasi dengan BPBD supaya segera ditanganim
Ini emergency sehingga jangan karena aturan lantas korbankan masyarakat. Ini segera diatasi.
Waktu musrenbang di Nekamese saya sudah sampaikan ini supaya PU koordinasi dengan BPBD,' jelas politisi Golkar ini.
Dirinya berterima kasih kepada PU karena cepat tanggap walau pemberitahuan lisan dengan menurunkan alat berat. Tetapi warga tentu berharap jalan ini segera pulih sehingga koordinasi BPBD wajib dilakukan.
Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kupang melalui Dinas Pekerjaan Umum setempat telah membuat perencanaan terkait normalisasi jalan yang longsor di Desa Oben, Kecamatan Nekamese.
Ruas jalan yang merupakan jalur utama menghubungkan enam desa di daerah ini membutuhkan dana sebesar Rp 8,1 miliar lebih.
Kepala Dinas PU Kabupaten Kupang, Joni Nomseo mengatakan, longsoran yang terjadi di Desa Oben itu kategori bencana dan yang punya kompetensi adalah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Dinas PU sesungguhnya sebagai pelaksana teknis untuk melaksanakan kegiatan di lapangan. Pihaknya, kata Joni, akan melaksanakan kegiatan manakala sudah ada pernyataan status bencana, dengan demikian dilakukan eksekusi anggaran melalui APBD untuk pekerjaan di lapangan.
"Kami hanya bisa buatkan perencanaan. Kira-kira normalisasi permanen butuh biaya berapa dari APBD. Untuk jalan di Oben itu total anggaran bisa mencapai Rp 8,1 miliar. Sekarang tinggal BPBD yang memiliki otoritas menyatakan ini sebagai bencana maka kegiatan di lapangan dilakukan," kata Joni.
Menurutnya, jalan ini merupakan jalan kabupaten yang menghubungkan enam desa di daerah itu. Langkah yang dilakukan saat ini adalah meminta sebagian lahan warga untuk dibuatkan jalur alternatif agar kendaraan berbadan kecil bisa melintas.
Namun inipun tidak banyak membantu karena dengan melihat cuaca ekstrim sekarang ini maka longsoran akan terus terjadi.
Sebelumnya Ketua DPRD Kabupaten Kupang, Yoseph Lede meminta Dinas PU Kabupaten Kupang segera menangani bencana longsor tersebut secara cepat dan sesuai kajian teknis.
Sebab ruas jalan yang nyaris putus karena longsor tersebut merupakan satu-satunya akses jalan yang menghubungkan beberapa desa di Kecamatan Nekamese dengan enam desa yakni desa Oenif, Usapi Sonbai, Aloitan, Bone, Tasikona dan Oepaha.
Jika lambat ditangani maka menurutnya, masyarakat di enam desa tersebut kesulitan untuk memasarkan hasil pertaniannya ke Kota Kupang. Selain itu ada juga guru-guru dari Kota Kupang yang mengajar di sekolah-sekolah di enam desa itu.
• LIVE RCTI! Link Live Streaming Timnas Indonesia vs Brunei Darussalam Sore Ini Pukul 17.00 WIB
• Gubernur Viktor: Tambak Garam Malaka Tetap Beroperasi
• Sekertaris BPMD Minta Maaf Kepada Bupati, Terkait Buang Sampah Sembarangan
“Saya minta segera ditangani secara cepat dan sesuai kajian teknis. Jangan sampai setelah diperbaiki rusak lagi. Dinas PU Kabupaten Kupang bisa berkoordinasi dengan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Kupang untuk menggunakan dana tanggap darurat atau dana tak terduga yang ada pada BPKAD. Ini kan tanggap darurat. Jadi bisa gunakan dana tanggap darurat atau biaya tak terduga. Kita minta pemerintah serius perhatikan ini,” tandasnya.(Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Edi Hayong)