Orangtua Murid Adukan Kepala SD GMIT Sulamu ke Dikbud Kupang
Para orangtua murid di SD GMIT Sulamu mengadukan kepala sekolah ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Kupang.Ini Penyebabnya
Penulis: Edy Hayong | Editor: Adiana Ahmad
Orangtua Murid Adukan Kepala SD GMIT Sulamu ke Dikbud Kupang
Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Edi Hayong
POS KUPANG.COM I OELAMASI- Para orangtua murid di SD GMIT Sulamu mengadukan kepala sekolah ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Kupang.
Pasalnya, kepsek diduga melakukan penyalahgunaan dana beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) puluhan murid di lembaga tersebut.
Salah seorang orangtua siswa, Weston Lette kepada wartawan, belum lama ini mengatakan, para orangtua kesal atas pengelolaan beasiswa yang tidak transparan.
Puncaknya ia bersama beberapa orangtua murid membawa buku tabungan anak mereka mencari tahu realisasi beasiswa itu pada Bank penyalur.
• Doa Sang Ibunda untuk Aldo Longa
• Dansatgas Yonif Mekanis 741/GN Resmikan Rumah Heronimus, Ini Hasil Bedah Rumah
Dikatakannya, tiga orang anaknya menerima beasiswa dari tahun 2016 sampai 2018, namun selalu di pangkas, bahkan ada anaknya yang tidak di berikan sepeserpun. Ketiga anaknya, masing - masing Tiara Lette (10), Leonardo Lette (14) dan Rido Lette (15).
Tiara dan Rido, mendapat beasiswa Rp 450.000 namun hanya diberikan Rp 200.000, sedangkan Leonardo mendapat Rp 900.000, tetapi tidak diberikan sama sekali.
"Saya pikir anak saya sendiri, ternyata ada banyak anak mengalami hal yang sama. Potongan ini dilakukan selama tiga tahun namun didiamkan saja hingga tidak satupun yang tahu kebenarannya. Baru terungkap setelah saya cek rekening ternyata yang seharusnya didapat tidak sebesar yang tertulis dalam bukungan tabungan", tandas Weston Lette kesal.
Orang tua murid lainnya Victor Leluk mengungkapkan hal yang sama. Dua anaknya, yakni Kevin Leluk murid kelas IV hanya menerima satu kali saja, padahal nama anaknya sudah masuk dalam daftar penerima beasiswa sejak tahun 2016, dan baru tahun 2018 kemarin di realisasi.
• Golkar NTT Target 4 Kursi DPR RI, 19 Kursi DPRD Provinsi NTT
Anaknya yang lain, Gracela Leluk yang sekarang telah kelas VII SMP, tidak pernah diberi sama sekali, padahal Gracela sewaktu masih di jenjang SD namanya masuk dalam entri penerima beasiswa.
Victor menuturkan, ia bersama beberapa orang tua murid telah berusaha meminta penjelasan sang kepsek, namun kepsek enggan menemui mereka.
Celakanya lagi mereka malah mendapat kata - kata yang kurang enak didengar dari istri kepsek. Tindakan kepsek yang memangkas uang beasiswa murid - murid SD yang seharusnya menjadi hak anak didik agar anak - anak lebih termotivasi dalam belajar sangat disesalkan.
"Kami benar-benar kecewa sebagai orang tua. Beliau adalah panutan bagi anak didiknya seharusnya bersikap jujur dalam mengunakan uang negara," ujar Victor.
• Ray Fernandez Tidak Khawatir KPK Hadir di Daerah
Atas persoalan ini, mereka berharap Dinas Dikbud segera mengaudit keuangan dan memeriksa oknum kepsek tersebut, jika ditemukan penyelewengan secepatnya diproses ke aparat hukum.