Opini Pos Kupang

DBD: Perang Berdarah yang Masih Salah Sasaran

Penyakit DBD telah menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia selama 47 tahun terakhir sejak tahun 1968 hingga sekarang.

Editor: Ferry Jahang
Net
Nyamuk 

DBD di NTT

Di NTT jumlah kasus DBD tak kalah tinggi. Sampai tanggal 19 Februari 2019 sudah tercatat 2.291 kasus dengan jumlah 24 orang meninggal.

Walaupun curah hujan sudah tidak semasif pada awal bulan, masih terdapat peningkatan 147 persen sejak tanggal 4 Februari 2019 dimana tercatat 1.563 kasus dan meningkat 171 persen sejak akhir Januari 2019.

Setidaknya tiga daerah di NTT dengan korban DBD terbanyak pun ditetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB), yaitu di Manggarai Barat, Sumba Timur dan Kota Kupang dan menjadikan NTT sebagai provinsi ketiga dengan kasus DBD tertinggi sejak akhir Januari 2019.

Namun demikian, mengingat bahwa penyebaran DBD sangat rentan terjadi karena faktor mobilitas penduduk dan iklim, maka penduduk di daerah kepulauan tropis semi-ringkai yang berdekatan dengan ketiga area tersebut pun perlu waspada.

Karena kasus DBD bisa disebarkan dari orang ke orang melalui gigitan nyamuk. Kewaspadaan kita terhadap DBD menjadikan kita dapat menangani DBD dengan lebih baik.

Perang Melawan DBD

Secara epidemiologis, sudah ada standar penanganan DBD dimana merujuk pada Pedoman Penyelidikan Epidemiologi.

Artinya, jika ada kasus atau terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD, maka penanganannya tinggal mengikuti langkah-langkah yang ada.

Dalam Pedoman Penyelidikan dan Penanggulangan KLB, Kementerian Kesehatan RI merekemondasikan bahwa jika terjadi wabah DBD maka perlu dilakukan penyemprotan insektisida (2 siklus dengan interval 1 minggu),

Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 4M plus (awalnya 3M plus), larvasidasi, penyuluhan di seluruh wilayah terjangkit KLB, dan kegiatan penanggulangan lainnya seperti pembentukan posko pengobatan dan posko penanggulangan KLB.

Menurut Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Anung Sugihantono, pada saat musim hujan, nyamuk bisa menghasilkan 2000 sampai 20.000an telur.

Kondisi ini menyebabkan fogging pun belum tentu efektif mengatasi penyakit DBD karena fogging hanya menurunkan populasi nyamuk dan tidak ada yang menyebutnya sebagai cara yang efektif.

Salah satu cara yang lebih efektif untuk berperang melawan nyamuk adalah Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 4M plus.

PSN 4M, yaitu Menguras wadah air di bak mandi, tempayan, ember, vas bunga, tempat minum burung, penampung air kulkas dan sejenisnya, Menutup rapat semua wadah air agar nyamuk tidak dapat masuk dan bertelur,

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved