Warga Empat Desa di Nagekeo Terisolasi Akibat Jalan Putus
Waduh, warga empat desa di Kabupaten Nagekeo terisolasi akibat jalan putus
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Adiana Ahmad
Ruslan menambahkan, warga sudah beberapa kali membangun jembatan darurat secara swadaya, tetapi jembatan darurat itu kembali patah karena aktifitas transportasi para petani sawah di empat desa sangat tinggi.
"Terlebih saat sekarang ini kondisi hujan semakin tinggi dan tidak mengenal waktu sudah pasti jembatan darurat ini akan hanyut di bawa banjir, karena jembatan ini berada di atas aliran air," tuturnya.
Warga Kelurahan Lape, Petrus Tepu (54) menyampaikan, kalau pihak DPRD dan pemerintah Nagekeo sepakat membangun jembatan pada jalan yang sudah terputus itu,sebagai masyarakat kami sangat sepakat. Sebab ini jalan satu-satunya akses bagi masyarakat yang bisa menghubungkan empat desa di Kecamatan Aesesa.
"Sejak jalan ini putus kami tidak bisa berbuat apa-apa. Akses jalur jalan alternatif pun ada, namun harus putar ke Kota Mbay dulu. Jalan alternatif yang terdekat disini tidak ada, karena semua tempat disini telah memiliki lahan sawah yang dimiliki oleh masyarakat empat desa. Dengan adanya jembatan darurat ini, sering mencelakakan kami. Memang tidak ada yang meninggal tetapi yang jatuh kaki patah sudah tiga orang, salah satunya anak saya yang hingga saat ini belum sembuh,"tandasnya.
• WOW! Tahun 2019 Flores Timur Bebas dari Keterisolasian
• Warga Wologai-Ende Senang Tidak TerIsolasi Lagi. Ini Penyebab Keterisolasian
Selain itu juga, kata dia aktivitas perekonomian sangat susah karena puluhan kepala keluarga (KK), orang dewasa dan anak-anak sangat bergantung pada jalur jalan ini yang saat sekarang dibangun jembatan darurat.
"Dulu sebelum terkena bencana tempat ini merupakan jalur jalan biasa, namun ketika terjadi bencana jalur jalan ini sudah dijadikan jembatan darurat," ujarnya. (*)