Pernah Berhenti Sekolah Tapi Ini Kegigihan Kombes Polisi Deonijiu De Fatima Untuk Jadi Polisi

Kombes Polisi Deonijiu De Fatima, pada waktu kecil sempat berhenti sekolah empat tahun, tapi inilah kegigihannya untuk menjadi anggota polisi

Penulis: Hermina Pello | Editor: Hermina Pello
zoom-inlihat foto Pernah Berhenti Sekolah Tapi Ini Kegigihan Kombes Polisi Deonijiu De Fatima Untuk Jadi Polisi
Kombes Polisi Deonijiu De Fatima untuk POS-KUPANG.COM
Kombes Polisi Deonijiu De Fatima, S.I.K.,S.H dan Keluarga

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Hermina Pello

POS-KUPANG.COM | KUPANG-Kombes Polisi Deonijiu De Fatima, S.I.K.,S.H saat ini dipercaya menjadi Dansat Brimob Polda NTT. Namun apa yang diraihnya saat ini, tidak mudah namun dengan keinginan dan tekad yang kuat, pasti berhasil.

"Saya bukti bahwa saya masuk Akabri tanpa uang," ucapnya.

Kombes Polisi Deonijiu berasal dari Timor Timur (sekarang Timor Leste), dari keluarga yang sangat bawah sekali, dalam arti, dia pernah pernah sekolah di SD tahun 1980, tapi setelah itu putus sekolah pada waktu SD kelas 2 pada tahun 1982.

Kombes Polisi Deonijiu De Fatima, S.I.K.,S.H..dan keluarga
Kombes Polisi Deonijiu De Fatima, S.I.K.,S.H..dan keluarga (Kombes Polisi Deonijiu De Fatima untuk POS-KUPANG.COM)

Ia lalu tidak hidup di rumah, tapi berandal, kemudian diambil sama tentara. Dulu di Timor Timor ada tentara yang disebut tenaga bantuan operasi (TBO), dimana setiap tentara yang dinas di Timor Timor, mereka cari anak-anak untuk bantu mereka, angkat barang saat pindah,dan lainnya serta menjadi menunjuk jalan.

Dan ia menjalaninya selama empat tahun.

Setelah tinggal bersama dengan tentara, ia lalu berkeinginan untuk hidup jadi tentara. Ternyata jadi tentara tidak gampang karena harus ada ijazah.

'Tahun 1986 saya mendaftar ujian persamaan sekolah untuk dapat ijazah agar bisa daftar tentara.

Ternyata di sekolah bilang kalau mau ujian maka haru daftar sekolah dan ikut sekolah penyesuaian tiga atau empat bulan. Kebetulan masih ada waktu sehingga saya ikut dan belajar. Ternyata waktu ujian nilai saya lebih tinggi dari yang sekolah tetap," ujar suami dari AKP Endang Longla, Amd.

Namun, di dalam hatinya, jika hanya menggunakan ijazah SD maka hidupnya tetap sulit, ia ingin seperti komandan.

Kombes Polisi Deonijiu De Fatima, S.I.K.,S.H dan Keluarga
Kombes Polisi Deonijiu De Fatima, S.I.K.,S.H dan Keluarga (Kombes Polisi Deonijiu De Fatima untuk POS-KUPANG.COM)

Sehingga dengan tekad yang kuat itulah, ia melanjutkan sekolah ke tingkat SMP dan SMA.

Saat tamat SMA dan ikut tes Akabri, ternyata dia lolos. Itu semua karena dia sudah miliki banyak pengalaman dan komunikasi dengan tentara dan polisi sehingga ia mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk ikut tes.

"Saya buktikan bahwa kalau ada kemauan, pasti bisa, saya lolos di Akabri tanpa uang," ucapnya.

Ayah dari tiga orang anak ini mengakui, dengan pangkat AKBP, dia sempat membuat buku mengenai dirinya dan membagikan buku tersebut kepada anak panti asuhan untuk dibaca.

"Saya sudah ditinggalkan oleh bapak saya sejak saya masih SD, saya hidup ikut orang. Saya berikan buku sebagai motivasi bagi anak-anak panti asuhan bahwa meskipun kondisi mereka seperti itu, tapi harus tetap semangat untuk meraih masa depan," ucapnya.

Kombes Polisi Deonijiu De Fatima, S.I.K.,S.H dan Keluarga
Kombes Polisi Deonijiu De Fatima, S.I.K.,S.H dan Keluarga (Kombes Polisi Deonijiu De Fatima untuk POS-KUPANG.COM)
Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved