Dari SLB B Karya Murni Ruteng : Kami Ingin Anak-Anak Ini Punya Talenta dan Kemampuan
Kongregasi yang mengurus anak-anak yang memiliki cacat fisik ini akhirnya mewujudkan impian anak-anak yang tinggal bersama mereka
Penulis: Aris Ninu | Editor: Rosalina Woso
“Kami ingin mereka tidak tergantung lagi pada orang lain dan orangtua. Potensi yang mereka milikki perlu kita gali dan kembangkan agar bisa mandiri,” kata Suster Caritas.
Sore itu, Suster Cayetana pun memperlihatkan produk anak-anaknya kepada POS-KUPANG.COM yang sudah dibuat lalu dijual di kios.
“Semua yang mereka buat kami jual. Kami promosikan agar orang tahu anak-anak ini punya kemampuan,” papar Suster Cayetana.
• Prabowo Janji Jemput Habib Rizieg Begitu Dirinya Terpilih Jadi Presiden
• Guru Olahraga di Malang Cabuli Siswi Saat Ganti Seragam, Sudah 18 Saksi yang Diperiksa
• Kasus Pemerkosaan Bidan Y: Polisi Sulit Buktikan Sampai Korban Salah Tangkap Oknum Polisi
• Indonesia Juara! Garuda Muda Dominasi Penghargaan di Piala AFF U-22 2019
Yulinana, salah satu anak yang setiap hari membuat topi dan switter mengaku senang bisa mendapatkan ketrampilan.
“Saya dari Anam. Ruteng. Saya senang bisa dapat ketrampilan membuat topi, switter dan tas. Saya sudah betah tinggal di sini dan tidak mau pulang ke rumah lagi,” kata Yuliana.
Yuliana pun memperagakan bagaimana ia membuat sal kepada POS-KUPANG.COM sore itu. Jari jemari Yuliana tampak lincah menyambung benang yang sudah terpasang di dalam jarum.
Dengan tekun ia mulai menyulam benang di tangan guna guna dibuatkan menjadi sal atau penutup kepala.
Mengakhiri cerita soal ketrampilan anak-anak SLB Karya Murni Ruteng, Suster Cayetana dan Caritas berpesan kalau hasil karya yang dipromosi masih beredar di Kota Ruteng.
“Kami membutuhkan banyak pihak guna membantu kami menjual apa yang anak-anak kami hasilkan. Kalau ada tangan-tangan yang membantu maka karya anak-anak ini bisa dikenal dan mendatangkan berkat bagi mereka,” kata Suster Cayetana.
• Cerita ABK Kapal Terbakar di Muara Baru, Bingung tak Ada Kerjaan Sampai Berutang Sama Bos
Ia pun mengaku kalau hasil penjualan memang membutuhkan banyak promosi dari semua orang.
“Kami ingin karya anak-anak kami dikenal tapi butuh promosi dari semua pihak. Kalau ada yang datang lalu beli dan membantu menjual itu akan membantu sekali,” papar Suster Cayetana.(Laporan Reporter Aris Ninu)