Dari SLB B Karya Murni Ruteng : Kami Ingin Anak-Anak Ini Punya Talenta dan Kemampuan

Kongregasi yang mengurus anak-anak yang memiliki cacat fisik ini akhirnya mewujudkan impian anak-anak yang tinggal bersama mereka

Penulis: Aris Ninu | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG/ARIS NINU
Inilah hasil karya anak anak SLB B Karya Murni Riteng 

Dari SLB B Karya Murni Ruteng : Kami Ingin Anak-Anak Ini Punya Talenta dan Kemampuan

POS-KUPANG.COM--SEJAK ada di bumi Manggarai Tahun 1985 Kongregasi Suster-Suster Santu Yosef (KSSY) sudah memilikki tekad sesuai misi kongregasi memberdayakan kaum yang terpinggirkan khusus anak berkebutuhan khusus (ABK) antara lain tuna netra dan rungu.

Kongregasi yang mengurus anak-anak yang memiliki cacat fisik ini akhirnya mewujudkan impian anak-anak yang tinggal bersama mereka di Sekolah Luar Biasa (SLB)  B Karya Murni Ruteng, Jalan Pelita, Kota Ruteng.

 Kongregasi yang kini menampung 125 anak baik TK, SD, SMP dan SMA mulai menunjukkan kemampuan anak-anak yang mereka bina.

Yang mana para suster ini membina anak-anak memilikki ketrampilan membuat lilin, topi, sal, switter dan rosario

Pada Selasa (26/2/2019) sore, POS-KUPANG.COM menemui Sekertaris Yayasan Karya Murni Ruteng, Suster Caritas, KSSY dan Kepala Sekolah SLB B Karya Murni Ruteng, Suster Cayetana Sitanggang, KSSY.

Kedua suster ini berkisah bagaimana niat dan tujuan mereka memberikan pelatihan  bagi anak-anak berkebutuhan khusus di Bumi Manggarai Raya ini.

“Tujuan kami satu saja kami ingin anak-anak yang berkebutuhan khusus diberdayakan. Mereka punya talenta dan kemampuan. Anak-anak ini perlu kami berdayakan sehingga mereka jangan mereka minder. Kami ingin bakat dan kemampuan mereka kita latih sehingga bisa berguna. Mereka memang cacat fisik tapi pikirannya normal,” kata Suster Cayetana.

Ia pun mengatakan, anak-anak yang memilikki ketrampilan merajut selalu diajar dan diberi pelatihan usai mereka pulang sekolah. Ada juga yang sejak pagi sudah mulai bekerja membuat rosario, topi, sal, switter dan lilin.

“Ada banyak ketrampilan yang kami berikan ada ketrampilan merajut, salon, pertukangan dan menjahit pakaian. Mereka juga manusia yang sama di depan Tuhan. Citra mereka harus diangkat sehingga mereka tidak merasa terpinggirkan,” kata Cayetana.

Cayetana mengatakan, anak-anak yang sudha memilikki ketrampilan setiap pagi selalu melakukan aktivitas di tempat praktek. Semua hasil karya lalu dijual di kios yang ada di kompleks SLB.

Anggota TNI Beri Wawasan Kebangsaan Bagi Generasi Millenial di Bawah Naungan Pohon

Akbar Tanjung Berkunjung ke Belu Hari Ini. Ini Tujuannya

Ramalan Zodiak Hari Ini, Rabu 27 Februari 2019, Pisces Harus Bergerak, Taurus Kreatif

Live Streaming TVRI Lazio vs AC Milan Semifinal Coppa Italia Jam 03.00 WIB

“Semua karya mereka kami jual. Ada yang datang ke biara lalu beli dalam jumlah banyak. Kami juga merindukan karya kami bisa dipromosi,” ujar Suster Cayetana.

Sementara itu, Sekertaris Yayasan Karya Murni Ruteng, Suster Caritas kepada POS-KUPANG.COM menjelaskan, kongregasi memang memilikki visi dan misi memberdayakan anak-anak yang berkebutuhan khusus.

“Anak-anak ini perlu kami berdayakan. Mereka punya talenta walau mereka caAnak memberdayakan mereka dan talenta mereka cacat. Spiritualitas kami adalah semangat mengangkat mereka agar bisa memilikki kemampuan. Kami sadar mereka punya kemampuan dan perlu memulihkan mereka sebagai citra Allah,” kata Suster Caritas.

Ia menjelaskan, semua potensi anak-anak akan terus digali sehingga mereka bisa mandiiri setelah dewasa.

“Kami ingin mereka tidak tergantung lagi pada orang lain dan orangtua. Potensi yang mereka milikki perlu kita gali dan kembangkan agar bisa mandiri,” kata Suster Caritas.

Sore itu, Suster Cayetana pun memperlihatkan produk anak-anaknya kepada POS-KUPANG.COM yang sudah dibuat lalu dijual di kios.

“Semua yang mereka buat kami jual. Kami promosikan agar orang tahu anak-anak ini punya kemampuan,” papar Suster Cayetana.

Prabowo Janji Jemput Habib Rizieg Begitu Dirinya Terpilih Jadi Presiden

Guru Olahraga di Malang Cabuli Siswi Saat Ganti Seragam, Sudah 18 Saksi yang Diperiksa

Kasus Pemerkosaan Bidan Y: Polisi Sulit Buktikan Sampai Korban Salah Tangkap Oknum Polisi

Indonesia Juara! Garuda Muda Dominasi Penghargaan di Piala AFF U-22 2019

Yulinana, salah satu anak yang setiap hari membuat topi dan switter mengaku senang bisa mendapatkan ketrampilan.

“Saya dari Anam. Ruteng. Saya senang bisa dapat ketrampilan membuat topi, switter dan tas. Saya sudah betah tinggal di sini dan tidak mau pulang ke rumah lagi,” kata Yuliana.

Yuliana pun memperagakan bagaimana ia membuat sal kepada POS-KUPANG.COM sore itu. Jari jemari Yuliana tampak lincah menyambung benang yang sudah terpasang di dalam jarum.

Dengan tekun ia mulai menyulam benang di tangan guna guna dibuatkan menjadi sal atau penutup kepala.

Mengakhiri cerita soal ketrampilan anak-anak SLB Karya Murni Ruteng, Suster Cayetana dan Caritas berpesan kalau hasil karya yang dipromosi masih beredar di Kota Ruteng.

“Kami membutuhkan banyak pihak guna membantu kami menjual apa yang anak-anak kami hasilkan. Kalau ada tangan-tangan yang membantu maka karya anak-anak ini bisa dikenal dan mendatangkan berkat bagi mereka,” kata Suster Cayetana.

Cerita ABK Kapal Terbakar di Muara Baru, Bingung tak Ada Kerjaan Sampai Berutang Sama Bos

Ia pun mengaku kalau hasil penjualan  memang membutuhkan banyak promosi dari semua orang.

“Kami ingin karya anak-anak kami dikenal tapi butuh promosi dari semua pihak. Kalau ada yang datang lalu beli dan membantu menjual itu akan membantu sekali,” papar Suster Cayetana.(Laporan Reporter Aris Ninu)

 
 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved