Kasus Pemerkosaan Bidan Y: Polisi Sulit Buktikan Sampai Korban Salah Tangkap Oknum Polisi
Kasus Pemerkosaan Bidan Y: Polisi Sulit Buktikan Sampai korban salah tangkap Oknum Polisi
Kasus Pemerkosaan Bidan Y: Polisi Sulit Buktikan Sampai korban salah tangkap Oknum Polisi
POS-KUPANG.COM | PALEMBANG - polda sumatera selatan mengalami kendala dalam mengungkap kasus pemerkosaan yang dilaporkan seorang bidan desa di Kabupaten Ogan Ilir berinisial Y.
Sebab, alat bukti penunjang untuk mengungkap pelaku hingga kini tak ditemukan petugas, baik dari lokasi kejadian maupun pemeriksaan di tubuh bidan Y.
• Cerita ABK Kapal Terbakar di Muara Baru, Bingung tak Ada Kerjaan Sampai Berutang Sama Bos
Jumat (22/2/2019), Kapolda Sumsel Irjen Zulkarnain Adinegara memberikan keterangan pers tentang hasil uji laboratorium forensik. Petugas tidak menemukan adanya indikasi pemerkosaan dari Y.
"Kami prihatin, dari Labfor pengolahan secara ilmiah, kami lihat di badan korban apakah ada sperma. Ternyata tidak ada sperma. Dengan demikian, hasil secara ilmiah kasus pemerkosaan itu tidak ada," kata Zulkarnain waktu itu.
• Tawuran Kembali Terjadi di Jalan Sultan Agung, Begini Penjelasan Kapolsek Metro Setiabudi
Hanya berselang beberapa jam setelah pernyataan Kapolda Sumsel menjadi pemberitaan hangat, aksi penculikan yang mendera Harismail alias Ujang (25) membuat heboh.
Haris mendadak diculik oleh sekelompok orang tak dikenal di kawasan Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir.
Pria yang kesehariannya sebagai buruh batu ini dipaksa naik mobil dan dicecar oleh gerombolan pria dengan berbagai pertanyaan. Korban akhirnya bingung lantaran dituduh telah memerkosa seorang bidan berinisial Y.
Tak hanya itu, Haris mengalami luka lebam di sekujur tubuh akibat dipukul karena terus mengelak dari tuduhan itu.
Dalam kondisi lemas, nyawa Haris diselamatkan warga ketika ditemukan di pinggir jalan di kawasan Kecamatan Rambutan.
Warga akhirnya melaporkan korban ke Polsek setempat hingga Haris dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Palembang untuk mendapatkan perawatan medis.
Beberapa jam, Haris tak sadarkan diri. Begitu matanya terbuka dan dengan bibir terbata-bata, Haris mengaku telah dituduh sebagai pelaku pemerkosa bidan Y oleh orang tersebut. Dugaan oknum polisi terlibat penculikan Haris.
Kapolda Sumsel tampak kecewa dengan perlakuan yang diterima oleh Haris yang mengalami luka lebam karena dipaksa mengaku sebagai pelaku pemerkosa bidan Y.
Jenderal bintang dua ini secara tegas mencurigai ada anak buahnya yang ikut terlibat dalam penculikan Haris. Bahkan, ia turun tangan untuk menyelidiki kasus tersebut. Ia menilai perlakuan penculik ke Haris sangat tak manusiawi. Haris bahkan dianiaya sampai babak belur.
"Saya tidak menutupi ini aib saya, tanggung jawab saya. Saya berpendapat ini oknum polisi, tidak mungkin preman nangkap orang, kecuali preman itu keluarga korban, bisa jadi mungkin dongkol," kata Zulkarnain saat memberikan keterangan di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (24/2/2019).
