Gunung Bromo Erupsi, Ini Penjelasan PVMBG
Gunung Bromo dilaporkan kembali alami erupsi pada hari ini, Selasa (19/2/2019) pagi. Ini penjelasan PVMBG
Kegiatan terus meningkat sampai pada tanggal 21 Juni 1980 yang merupakan puncak kegiatan berupa letusan-letusan kecil terus berlangsung, setiap menit terjadi 2 - 3 kali letusan.
Letusan besar terjadi pada selang waktu setiap 2 - 3 menit yang menyemburkan abu, pasir dan bongkah lava bergaris tengah 1 - 1,7 meter, tersebar di sekitar bibir kawah bagian luar.
Penyebaran abu ke arah Barat laut sejauh lebih kurang 5 kilometer di daerah kampung Tosari.
Lemparan material bergaris tengah 10 - 25 cm mencapai jarak lebih kurang 1.700 meter di kaki G. Batok.
Pada tanggal 11 - 14 Juli terjadi peningkatan lagi berupa semburan asap berwarna hitam setinggi lebih kurang 800 - 1.500 meter di atas kawah.
Hujan abu terjadi di daerah Ngadisari yang berjarak lebih kurang 5 kilometer dari kawah.
Pada tanggal 24 Juli terlihat pertumbuhan sumbat lava di dasar kawah.
• Gunung Bromo Waspada II, Perayaan Kasada Tetap Jalan
• Gunung Bromo Berstatus Waspada, Jumlah Peserta Upacara Kasada Dibatasi
3. Tahun 1984:
12 - 31 Mei, terjadi peningkatan kegiatan G. Bromo berupa letusan disertai suara dentuman.
Asap putih tebal keabu-abuan setinggi lebih kurang 500 - 1.000 meter di atas puncak G. Bromo.
Titik letusan diperkirakan di dasar kawah bagian Utara dengan lobang letusan berdiameter lebih kurang 7 meter.
4.Tahun 1995
9 Maret, terjadi letusan asap disertai hujan abu dengan ketinggian asap berkisar 80 - 250 meter di atas puncak.
Penyebaran abu halus mencapai jarak lebih kurang 20 kilometer terutama ke arah tenggara sesuai dengan arah angin mengakibatkan lebih kurang 1.000 hektar perkebunan rusak, kegiatan ini masih berlangsung sampai pada bulan Mei.
Setelah beristirahat lebih kurang 3,5 bulan, pada tanggal 9 September, G. Bromo kembali menunjukkan peningkatan kegiatan berupa hembusan asap disertai abu setinggi lebih kurang 70 meter.