Gunung Bromo Waspada II, Perayaan Kasada Tetap Jalan

Meski Gunung Bromo kembali mengalami erupsi pekan ini dan ada larangan wisatawan untuk mendekati kawah

Editor: Rosalina Woso
KOMPAS/DAHLIA IRAWATI
Wisatawan menikmati keelokan Gunung Bromo di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, dengan latar belakang pemandangan hembusan asap dan abu vulkanik erupsi Gunung Bromo, Selasa (12/7/2016) . Status Gunung Bromo hingga kini waspada, dengan aktivitas vulkanik terus fluktuatif. 

POS KUPANG.COM, PROBOLINGGO --Meski Gunung Bromo kembali mengalami erupsi pekan ini dan ada larangan wisatawan untuk mendekati kawah, perayaan Yadnya Kasada tetap akan digelar tahun ini.

Seluruh warga Suku Tengger akan mengikuti ritual tahunan tersebut sesuai jadwal yang telah ditentukan pekan depan atau akhir Juli 2016.

Perayaan Yadya Kasada 2016 di Gunung Bromo akan berjalan seperti biasa, meski gunung setinggi 2.329 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu tengah erupsi.

Ritual larung sesaji di mulut kawah tetap dilakukan pada Kamis (21/7/202) dini hari pekan depan.

Koordinator Dukun Tengger Sutomo mengatakan, semua rangkaian Kasada akan dilakukan secara normal, termasuk ritual larung sesaji hasil bumi di puncak kawah. Warga Suku Tengger juga tidak dibatasi naik ke puncak kawah Bromo.

Dukun asal Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, itu menambahkan, kegiatan Kasada sudah dijadwalkan.

Perayaan Kasada dimulai Rabu (20/7/2026) dengan acara Resepsi Yadnya Kasada di Pendopo Agung Desa Ngadisari, pukul 19.00 WIB.

Pemberangkatan dan Persiapan Upacara Ritual Yadnya Kasada dilakukan Kamis (21/7/2016) pukul 02.00 WIB.

"Ritual Kasada akan diikuti oleh seluruh warga Suku Tengger, baik yang ada di Probolinggo, Pasuruan, Lumajang maupun Malang," kata Sutomo, Sabtu (16/7/2016).

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat bahwa secara visual cuaca di kawasan Gunung Bromo cerah-mendung, angin tenang dengan suhu sekitar 9 derajat hingga 20 derajat Celcius. Gunung Bromo terlihat jelas-kabut dan hujan gerimis-sedang.

Asap kawah teramati putih, kelabu, coklat, kehitaman sedang-tebal, tekanan sedang-kuat, tinggi asap berkisar 300 meter hingga 1.000 meter dari puncak kawah ke arah Barat Laut-Selatan. Terdengar suara dentuman lemah.

Seismik pada Pos Pengamatan Gunung Bromo menunjukkan, gempa tremor terekam dengan amplitudo maksimal (amax) 1 hingga 5 mili meter dengan dominan 1 mili meter. Tercatat tiga kali gempa embusan dengan amax 16-20 mm dengan durasi 13-20 detik.

Ada juga empat kali gempa letusan dengan amax 29-32 mm dengan 20-32 detik.

Status Gunung Bromo masih Waspada II. Masyarakat di sekitar Gunung Bromo dan pengunjung, wisatawan dan pendaki, tidak diperbolehkan memasuki kawasan dalam radius 1 kilometer dari kawah aktif Gunung Bromo. (Kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved