Begini Geliat Taekwondo di SMA Katolik Regina Pacis Bajawa
Taekwondo saat ini di SMA Recis sebutan untuk Regina Pacis Bajawa merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang sangat aktif di SMA Katolik Regina Pacis
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Ferry Ndoen
Dihadapan 30 an anggota Taekwondo, ia menegaskan ikut Taekwondo bukan untuk baku pukul atau jadi geng.
Tetapi melatih dan membina mental dan kepribadian yang berkarakter. Selain itu, agar para generasi harus dijejali oleh daya-daya positif.
"Bahwa kita sama-sama berusaha untuk mengembangkan Taekwondo di NTT, sehingga harapan pada generasi NTT yang unggul dan berkarakter yang di dalamnya miliki kecerdasan spritual, sehat jasmani, kepribadian yang peka dan displin dapat terwujud, " ujar Sabuen Fuad.
Selain itu, ia menegaskan agar menjaga nama baik Bela diri Taekwondo. Rendah hati tidak boleh sombong dan menghargai sesama.
"Adik-adik, dimana saja, harus mampu menjaga namai baik Taekwondo, saling menghargai, rendah hati dan harus mampu menjaga nama baik Lembaga Pendidikan Recis, entah masi menjadi siswa ataupun sudah alumnus. Sehingga moto hidupnya yakni sebaik-baiknya manusia adalah bermanfaat bagi orang lain, selalu menjadi mendorongnya untuk terus mengembangkan kebaikan lewat Taekwondo," ujarnya.
Ia mengaku lewat Taekwondo dirinya bisa berbuat baik bagi sesama.
"Lewat Taekwondo saya bisa berbagi kebaikan bagi semua orang yang saya jumpai dalam hidup saya, "Imbuhnya.
Pada kesempatan ini juga, Sabuen Taekwondo Ratu Damai, Yoan Siga mengatakan dirinya sangat mencintai Taekwondo dan bergabung sejak tahun 2012 di Jogja. Hingga saat ini sudah banyak kejuaraan yang Ia raih, baik tingkat nasional maupun internasional. Dan Ia juga bersyukur bisa menjadi pelatih (Sabuen) Ratu Damai SMAK Recis Bajawa.
"Saya ingin mengembangkan Taekwondo di Kabupaten Ngada melalui pintu SMAK Recis Bajawa dan saya ingin mendidik anak-anak untuk bisa berprestasi hingga ke tingkat nasional bahkan internasional. Selain itu, saya juga ingin membuat para generasi untuk menjadi pribadi-pribadi yang displin dan berkarakter, "katanya.
Sementara Wakasek Kesiswaan SMAK Recis, Hendrianto Ndiwa, menegaskan ada banyak hal positif yang didapatkan dari Taekwondo. Diantaranya, bisa melatih anak untuk lebih displin, berpikir kritis dan cepat betindak.
"Otak kiri identik dengan berpikir matematis sedangkan otak kanan melatih anak untuk berpikir kreatif dan cepat eksekusi. Bahwa para generasi dilatih untuk bermental pejuang, berpikir kritis dan juga bertindak cepat dengan tepat sasar. Dan anak-anak dapat lebih percaya diri dalam menjalankan hidup dan kehidupanya. Prinsipnya setiap anak harus mendapatkan sentuhan dengan cara berbeda namun humanis," ujar Ndiwa. (*)
