BeritaKabupaten Kupang terkini
Ingin Pedet Lahir Jantan atau Betina ? Bukan Hal Mustahil dengan Teknologi Sperma Sexing
Semua peternak pasti memiliki keinginan agar sapi yang dipelihara bisa melahirkan anak sapi (pedet) dengan jenis kelamin sesuai keinginan mereka
Tabel 2. Teknik Pemisahan Spermatozoa X dan Y dan Hasilnya
Teknik Hasil Sedimentasi pada media dengan immobilisasi spermatozoa IB dengan semen tersebut menghasilkan betina sebanyak 70%
Skim-milk powder, glycine, sodium sitrat, Gliserol Meningkatkan jumlah anak jantan yang dilahirkan bila yang digunakan spermatozoa pada lapisan atas
Albumin coloumn Spermatozoa setelah preseleksi dengan metode ini berhasil dibekukan
Velocity sedimentation Sedimentasi berdasarkan ukuran, densitas dan bentuk kepala. Perbedaan ukuran kepala faktor yang dominan pada tipe pemisahan ini, sedangkan bentuk tidak begitu penting.
Sentrifugasi gradien densitas Spermatozoa dipisahkan untuk mendapatkan sedimen dengan sentrifugasi gradien densitas, bahan yang dibuat gradien densitasnya lebih rendah dari spermatozoa.
Dikembangkan dengan sentrifugasi pada waktu yang pendek, waktu yang pendek tidak menyebabkan pengaruh difusi yang signifikan.
Motilitas dan pemisahan menggunakan elektroforesis Spermatozoa yang immotil dengan elektroforesis akan bergerak ke anoda pada pH netral, ketika pemisahan dengan elektroforesis pada kondisi yang konsisten maka spermatozoa yang motil akan bergerak ke arah katoda.
Hasil pengamatan pada daerah kepala spermatozoa mempunyai muatan, sehingga spermatozoa bergerak, jika muatan negatif spermatozoa akan diorientasikan ke daerah ekor yang bergerak ke arah anoda yang mempunyai muatan negatif lebih besar.
Isoelectric focusing Pemisahan dengan menggunakan kolom dengan menggunakan cairan yang stabil yang dibuat gradien densitas. Spermatozoa membentuk lapisan atau suspensi spermatozoa akan bermigrasi ke arah isoelektrik.
H-Y antigen Spermatozoa diperlakukan dengan anti serum H-Y. Inseminasi pada tikus dengan spermatozoa yang diperlakukan dengan anti serum H-Y anttigen menghasilkan 45,4% jantan sedangkan kontrol 53%.
Flow sorting oleh kandungan DNA Spermatozoa Y berhasil disorting sebanyak 72-80%
Sephadex Coloumn Didapat 70% spermatozoa X dengan cara spermatozoa dimasukkan dibagian atas. 65-85% spermatozoa X didapat pada filtrat.
Skema pemisahan spermatozoa X dan Y dengan teknik flow sorting dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Sumber : Alexander, B., et al. (2010) Recent Advances in Reproductive Biotechnologies in Sheep and Goat. Journal of Veterinary Science and Technology.
Adapun kegunaan dari metode pemisahan spermatozoa adalah sebagai berikut :
1. Menghasilkan lebih banyak betina yang superior untuk induk atau peremajaan dan menghasilkan susu, daging dan kulit atau bulu.
2. Menghasilkan lebih banyak jantan yang dikeluarkan dari betina dan dilakukan cross breeding, contoh : dairy-beef cross.
3. Menghasilkan pejantan untuk diambil keturunannya.
4. Untuk program progeny dilakukan tes pada pejantan muda
5. Menghindari intersex pada anak yang lahir kembar.
Uraian tadi tentunya sudah membuka wawasan kita bahwa mengatur jenis kelamin pedet sejak awal sesuai keinginan kita sangatlah tidak mustahil untuk dilakukan.