Viral Media Sosial

Viral! Dua Siswa SMK Ngawi Ini Asyik Main Kuda-kudaan, Cuekin Guru Yang Serius Ngajar di Kelas

Sebuah video tentang aktivitas mengajar di dalam kelas, beredar luas. Video tersebut menyuguhkan ada dua siswa yang cuekin gurunya sendiri.

Penulis: Hasyim Ashari | Editor: Hasyim Ashari
Instagram/Lambe Turah
Viral! Dua Siswa SMK Ngawi Ini Asyik Main Kuda-kudaan, Cuekin Guru Yang Serius Ngajar di Kelas 

Mengutip Tribunjatim.com, Seorang guru di Sampang, Madura, meninggal setelah dipukul muridnya.

Guru seni bernama Ahmad Budi Cahyono meninggal dunia beberapa saat setelah dipukul muridnya sendiri.

Diketahui, Budi merupakan guru honorer yang mengajar di SMAN 1 Torjun, Sampang, Madura.
Kejadian tersebut terjadi pada Kamis (1/2/2018).

Bahkan insiden penganiayaan guru oleh murid ini menjadi viral di media sosial.

Dilansir dari beberapa sumber artikel, berikut beberapa fakta menariknya.

1. Awal mula

Seorang siswa berinisial MH awalnya tidak mendengarkan saat pelajaran.

Lalu Budi mencoba memperingatkan MH, namun tidak diperhatikan olehnya.

MH justru mengganggu teman-temannya dengan mencoret-coret lukisan mereka.

Akhirnya, Budi memberikan peringatan dengan cara mencoret pipi MH.

Tak terima, MH pun memukul Budi hingga akhirnya menyebabkan kericuhan.

Para siswa dan guru lainnya pun melerai mereka dan membawa mereka ke ruang guru.

2. Tak ada luka

Saat Budi dan MH dibawa ke ruang guru, Budi tampak baik-baik saja dan tak ada luka di tubuh serta wajahnya.

Kepala sekolah mempersilahkan Budi untuk pulang lebih dulu.

3. Meninggal di rumah sakit

Setelah pulang dari mengajar, Budi sempat mengeluh sakit pada lehernya.

Tak lama, ia pun tak sadarkan diri bahkan koma sehingga segera dibawa ke RSUD Dr Soetomo Surabaya.

Sayangnya, nyawa Budi tak dapat diselamatkan dan ia menghembuskan napas terakhirnya pukul
21.40 WIB.
Korban sudah dibawa pulang keluarganya, Jumat (2/2/2018) dini hari.

"Jam 03.00 WIB korban telah dibawa pulang keluarganya dari RSUD Dr Soetomo Surabaya," kata Kepala Dindik Jatim Saiful Rachman, Jumat (2/2/2018) dikutip dari surya.co.id.

4. Penyebab

Penyebab kematian Budi masih belum diketahui secara pasti.

Namun, informasinya pembuluh darah guru Budi pecah setelah dipukul MH.

Budi didiagnosa oleh dokter mengalami MBA (Mati Batang Otak) dan semua organ dalam sudah tidak berfungsi.

5. Gaji cuma 600 ribu

Sosok Budi dikenal sebagai guru yang multitalenta dan pandai bermain musik, terutama biola.

Bahkan Budi menjadi guru idola di kalangan para murid karena memiliki wajah yang tampan.
Dilansir dari Surya.co.id, guru yang dikenal multitalenta ini masih menerima gaji di bawah upah minimum kabupaten (UMK) Sampang.

Hal ini diungkapkan, Kepala Dindik Jatim Saiful Rahman usai melayat ke rumah duka, Jumat (2/2/2018).

Hingga saat ini, Budi masih berstatus honorer yang hanya menerima gaji Rp 500.000 hingga Rp 600.000.

6. Istri hamil 4 bulan

Meninggalnya Budi meninggalkan seorang istri yang sedang mengandung.

Istrinya sedang mengandung anak pertama dan memasuki usia 4 bulan.

Dilansir Surya.co.id, istrinya sempat keguguran saat hamil pertama dan saat ini ia hamil kedua setelah keguguran.

7. Mendapatkan penghargaan

Meninggalnya Budi tentunya meninggalkan luka mendalam bagi para rekan kerja dan juga murid-murid.

Atas jasanya selama ini, Budi akan diberikan pengharhaan khusus.

Namun, semua masih dikonsultasikan kepada Gubernur Jatim Soekarwo.

"Kami berencana memberikan penghargaan khusus kepada almarhum Pak Budi sebagai Pahlawan Pendidikan. Saat Hari Pendidikan nanti akan kami kukuhkan," kata Kepala Dindik Jatim Saiful Rachman kepada media, Jumat (2/2/2018) dilansir dari Surya.co.id.

8. Murid dikenal nakal

MH selaku murid yang telah berani memukul Budi dikenal sebagai murid yang nakal.

Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Saiful Rachman mengatakan, MH memang punya track record perilaku yang buruk di lingkungan sekolahnya.

"Mulai kelas 1 menurut guru-guru dan kepseknya serta guru BK, nilai perilakunya sudah termasuk merah, sudah sering dipanggil oleh BK dan ini peristiwa finalnya," kata Saiful Rachman, Jumat (2/2/2018).

Menurut Saiful, penilaian perilaku tersebut sangat menentukan kelulusan MH.

Walaupun MH sendiri masih diperbolehkan mengikuti Ujian Nasional karena sudah terdaftar. (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved