Gubernur Viktor Laiskodat Ucap Assalamualaikum di Gereja, Jika Tak Ada Yang Jawab, Ia Lakukan Ini

Gubernur Nusa Tenggara Timur atau NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, atau yang biasa disapa Viktor Laiskodat, rupanya punya kebiasaan.

Editor: Hasyim Ashari
tribunnews.com
Gubernur NTT, Viktor Laiskodat 

NTT adalah Nusa Terindah Toleransi.

"Kalau saya di gereja, saya ucapkan Assalamualaikum, tidak ada yang jawab, saya ulang lagi. Sampai mereka jawab, baru saya lanjutkan pembicaraan, " tegas Viktor Laiskodat.

Kepada Rombongan Anggota DPR RI, Gubernur Viktor Laiskodat mengatakan, masalah sesungguhnya di NTT bukanlah kekurangan lapangan pekerjaan.

"Masalah sesungguhnya adalah ketiadaan keterampilan," ujarnya.

Viktor Laiskodat kemudian memberikan sebuah contoh konkrit.

Sebagian besar pekerjaan lapangan, pemasangan keramik misalnya, hampir 80 persen dikerjakan orang Jawa.

Perempuan Ini yang Mendesak BTP Ahok Menikah, Ahok pun Beri Alasan Pilih Bripda Puput

Jokowi Tegaskan tak Ada Biaya Urus Sertifikat Tanah di BPN, yang Minta Bayar Lapor Polisi

Karena itu, katanya, dirinya tidak ingin mengirim tenaga kerja ke luar negeri tanpa satu keterampilan yang memadai.

"Hal paling mendasar adalah pengiriman tenaga kerja ini mereka tanpa skil. Dari aspek komunikasi antar budayanya itu mereka tidak mengerti. Teknologi yang akan mereka pakai pun tidak dipahami," bebernya.

Sehingga baginya, mengirimkan tenaga kerja tanpa skill adalah satu tindakan yang keliru.

"Artinya kalau tanpa persiapan, kita mengirim orang bukan untuk sebagai duta, tapi untuk dibunuh," jelasnya.

Dirinya menegaskan perlu adanya pelatihan terlebih dahulu sebelum para tenaga kerja tersebut dikirim ke luar negeri.

"Kita harus tahu skillnya macam apa, penguasaan bahasanya macam apa, ditempatkan di mana, budaya di negara itu macam apa," imbuhnya.

Gubernur Viktor Laiskodat pun menginginkan adanya pemanfaatan dana desa yang terbilang besar.

"Kita dorong penggunaan dana desa yang hampir 3 triliun itu. Kalau itu bisa dikonsolidasi dengan baik, pasti akan mendorong perekonomian rakyat NTT," tegasnya.

Setelah melakukan pelatihan, sambungnya, untuk ke luar NTT itu adalah pilihan masing-masing orang.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved