Tim Kesehatan Temukan Penghuni kos di Penfui Timur Buang Sampah Sembarangan
Tim Puskesmas Tarus Kecamatan Kupang Tengah, bersama-sama dengan tim dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kupang, tim kecamatan, sampai ke
Penulis: Edy Hayong | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Edi Hayong
POS KUPANG.COM I OELAMASI---Tim Puskesmas Tarus, Kecamatan Kupang Tengah, bersama-sama dengan tim dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kupang, tim kecamatan, sampai ke tingkat desa, melakukan kerja bakti di Desa Penfui Timur .
Di Desa Penfui Timur , tim gabungan ini menemukan masih banyak kos-kosan juga keluarga-keluarga yang membuang sampah sembarangan juga pembuangan limbah rumah tangga (RT)pun sama.Tidak ada lubang resapan sehingga banyak tempat penampungan air hasil limbah rumah tangga menjadi sarang nyamuk.
Kepala Puskesmas Tarus, drg. Imelda Sudarmadji menyampaikan hal ini kepada POS KUPANG.COM, Jumat (25/1/2019). di Desa Penfui Timur Puskesmas Tarus
Dokter Imelda menjelaskan, terkait dengan merajalelanya penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) saat ini, tim kesehatan dari Puskesmas Tarus bersama tim gabungan dari kabupaten dan kecamatan melaksanakan bakti sosial.
Lokasi yang menjadi titik perhatian adalah Desa Penfui Timur karena dalam beberapa pekan belakangan, wilayah ini paling banyak warganya menderita DBD yang mendapatkan perawatan medis di Puskesmas Tarus.
• Menkeu Sri Mulyani Indarwaty Ingatkan Kades Perhatikan Ibu Hamil dan Gizi Balita
Dari kegiatan bakti sosial ini, jelas dokter Imelda, tim menemukan banyak persoalan lingkungan.
"Kita kerja bakti juga sekaligus keluar masuk rumah sambil memberikan informasi, himbauan dan pengarahan kepada masyarakat soal bahaya DBD.
Dengan adanya kerja bakti hari ini paling tidak memberikan motivasi bagi masyarakat agar ke depan bisa menjalani hidup bersih dan sehat, apalagi pada saat masuk musim penghujan," jelasnya.
Menurut Dokter Imelda, pihaknya sangat mengharapkan agar di tingkat desa bisa mengarahkn masyarakat serta pemilik kos agar bisa lebih memperhatikan kebersihan.
Pasalnya, di Desa Penfui Timur banyak kos-kosan yang lingkungan sekitarnya sangat kotor. Padahal penghuninya rata-rata adalah mahasiswa yang harusnya dilihat dari tingkat pendidikan harusnya lebih mengerti apa arti perilaku hidup bersih dan sehat.
"Dari bapak desa,RT/RW semua masyarakat harus bisa menjalin komunikasi yang baik. Aktifkan kembali Jumat Bersih sehingga Desa Penfui Timur bisa terhindar dari penykit yang berbasis lingkungan.
Desa Penfui Timur setiap tahun langganan DBD selain masyarakat yang belum sadar PHBS juga Desa Penfui Timur yang erbatasan langsung dengan Kota Kupang ini selalu tiap tahun ada warga terkena kasus DBD," katanya. (*)