Ribuan Kampret Mati Mendadak Dalam 2 Hari, Pertanda Apakah Ini?

Puluhan ribu kampret atau kelelawar bermatian dalam dua hari dan ini pertanda apa?

Editor: Hasyim Ashari
AVID WHITE
Banyak kalong kacamata yang tergeletak mati di Cairns, sebuah kota di Queensland 

Sebelum gelombang panas di bulan November, para ahli konservasi melobi pemerintah Australia untuk mengubah klasifikasi spesies kelelawar itu dari status "rentan" ke "dalam bahaya"- sebuah upaya yang diyakini dapat memperkuat usaha untuk menyelamatkan hewan tersebut.

Secara global, spesies kalong kacamata masuk dalam kategori hewan yang diberi kategori "berisiko rendah" (least concern) oleh Kelompok konservasi terkemuka dunia, International Union for the Conservation of Nature (IUCN).

Biaya Perjalanan DPRD TTU ! Frengky Sebut Tugas Anggota DPR Erat Kaitan Perjalanan Dinas

Rp 5,2 Miliar Lebih ! Anggaran Perjalanan Dinas di Sekretariat DPRT TTU

Status itu diberikan kepada hewan yang tidak termasuk ke dalam spesies terancam atau mendekati terancam punah.

Para peneliti khawatir bahwa antipati ini akan menghalangi upaya konservasi.

Keengganan ini mungkin muncul karena banyak orang yang takut akan terjangkit penyakit dari kelelawar.

Beberapa pihak juga merasa suara kelelawar terlalu berisik.

Minggu ini, saat terjadi gelombang panas di New South Wales, pemerintah mengingatkan orang-orang untuk tidak mendekati kelelawar karena agresivitas binatang itu.

"Kelelawar dianggap sebagai tikus yang terbang di langit, jadi upaya untuk pelestariannya sangat sulit," kata Westcott.

"Kamu dapat melihat orang-orang yang malah senang saat melihat kalelawar bergeletakan di tanah saat gelombang panas."(*)

Artikel ini sudah tayang di BBC Indonesia dengan judul Bagaimana sepertiga kelelawar di Australia mati dalam waktu dua hari.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved