Pilpres 2019
Beragam Kritikan Terhadap Pidato Prabowo, Nomor 5 Mengejutkan!
Prabowo menyinggung beberapa kasus warga yang bunuh diri di sejumlah daerah karena dipicu oleh permasalahan ekonomi.
1. Terlalu Lama
Kritikan pertama kali datang kubu Prabowo-Sandi sendiri. Presiden Partai Keadilan Sejahtera ( PKS) Sohibul Iman mengatakan, durasi pidato Prabowo terlalu lama.
• Kasus Pencekalan Selfina Etidena, Aliansi Peduli Kemanusiaan Bersitegang dengan DPRD NTT
Diketahui, Prabowo berpidato selama 1 jam 23 menit. "Dari sisi waktu, terus terang saya mengkritik, ini terlalu lama," ujar Sohibul usai acara, di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Senin (14/1/2019) malam, seperti Pos-Kupang.com kutip dari Kompas.com.
Sohibul memaparkan, sebelumnya ia sudah pernah menyampaikan usulan mengenai waktu pidato kepada calon wakil presiden Sandiaga Uno.
Ia memberikan saran agar durasi pidato Prabowo nantinya tidak lebih dari setengah jam. Namun, jadwal yang ditentukan ternyata terlalu molor dikarenakan Prabowo terlalu banyak memberikan ilustrasi dari kasus-kasus yang disampaikannya.
• Nasib Dosen Politani Kupang Selingkuh Belum Diputuskan, Usai Disidang Bikin Pengakuan ini
"Saya sebetulnya sudah bicara kemarin-kemarin dengan Sandi, 'San, jangan sampai ini lebih dari setengah jam.' Tapi Pak Prabowo rupanya memberikan banyak ilustrasi sehingga jadi molor," kata dia.
2. Tidak Fokus
Presiden PKS Sohibul Iman juga mengatakan pidato Prabowo juga terlalu banyak improvisasi. Lantaran terlalu lama dan banyak improvisasi sehingga Sohibul menilai pidato Prabowo itu menjadi tidak fokus.
Namun, Sohibul menyatakan memaklumi hal tersebut karena memang sudah menjadi gaya Prabowo.
Prabowo memang tak hanya membaca teks yang telah disediakan. Ia banyak berimprovisasi dalam menyampaikan pidatonya. Menurut Sohibul, dengan berimprovisasi di luar teks pidato, apa yang disampaikan Prabowo menjadi tidak fokus.
• Direktur Politani Beri Pernyataan Beda Dengan Tuntutan Mahasiswa, Dosen Selingkuh Tak Akan Dihukum?
"Menurut saya, ada beberapa bagian yang menjadi agak kabur ya. Justru semakin ringkas sebetulnya semakin baik. Tapi masing-masing orang punya gaya ya, Pak Prabowo saya kira begitulah Beliau," kata dia sebagaimana dilansir Pos- Kupang.com dari Kompas.com.
3. Cenderung Emosional
Peneliti Center for Strategic and International Studies (CSIS), Arya Fernandes menilai, pidato Prabowo Subianto yang berjudul "Indonesia Menang" cenderung emosional.
"Kalau itu makanya saya bilang pidatonya sangat emosional gitu. Punya penuh kritik kepada pemerintah begitu," kata Arya saat ditemui di Kantor CSIS, Tanah Abang, Jakarta, Selasa (15/1/2019).
• Pemda Timor Tengah Utara Segera Ajukan Lelang 46 Unit Kendaraan
Ia menilai, pidato Prabowo tidak akan membawa banyak pengaruh bagi pemilih pemula dan pemilih yang belum menentukan pilihan.