Berita Kota Kupang

Inilah 6 Rekomendasi DPRD NTT Terkait Kasus Selfina Etidena

DPRD NTT mendukung pihak keluarga untuk menindaklanjuti dengan penyelesaian secara hukum melalui prosedur yang berlaku

Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/LAUS MARKUS GOTI
Selfina Etidena di DPRD NTT, Senin (14/1/2019). 

POS-KUPANG.COM|KUPANG- Inilah enam butir rekomendasi yang dihasilkan DPRD NTT dalam menyikapi kasus pencekalan terhadap Selfina Etidena.

Enam butir rekomendasi ini langsung dibacakan Anggota Komisi V DPRD NTT, Winston Neil Rondo saat pertemuan antara DPRD NTT , Dinas Nakertrans dan Aliansi Peduli Kemanusiaan.

Rapat ini berlangsung di Ruang Kelimutu DPRD NTT, Selasa (15/1/2019).

Rekomendasi itu yakni : 

Jeritan Selfina Editena Setelah Sepuluh Hari Terkatung-katung di Kupang Pasca Dicekal

TGB Bicara Buka-Bukaan Soal Rizieq Shihab, Simak Videonya

Tak Kuasa Menahan Nafsu, Imron Paksa Kekasih Berhubungan Layak Suami Istri. Aksinya Berhenti di Sini

Selfina Etidena hadir dalam pertemuan lanjutan dengan DPRD NTT dan Dinas Nakertrans NTT, Selasa (15/1/2019).
Selfina Etidena hadir dalam pertemuan lanjutan dengan DPRD NTT dan Dinas Nakertrans NTT, Selasa (15/1/2019). (POS KUPANG/OBY LEWANMERU)

Pertama, atas nama HAM, demokrasi dan regulasi apapun ini suatu hal yang tidak pantas dan tidak perlu terjadi.

Kedua, DPRD NTT mendesak pemerintah khusus Dinas Nakertrans untuk meminta maaf dan melakukan pemulihan terhadap kerugian yang dialami Selfina Etidena agar segera melanjutkan kuliah dengan lancar. Untuk itu, Dinas Nakertrans NTT segera melakukan komunikasi dan koordinasi dengan keluarga dalam waktu segera dan dalam tempo yang sesingkat-sesingkatnya

Selfina Etidena (tengah) bersama paman dan kuasa hukumnya, Dedy Jahapay,SH (kanan) usai membuat laporan polisi di SPKT Polda NTT pada Senin (14/1/2019) sore.
Selfina Etidena (tengah) bersama paman dan kuasa hukumnya, Dedy Jahapay,SH (kanan) usai membuat laporan polisi di SPKT Polda NTT pada Senin (14/1/2019) sore. (POS-KUPANG.COM/RYAN NONG)

Ketiga, DPRD NTT mendesak agar gugus tugas anti perdagangan dan pencegahan TKI agar dibenahi serius dan disain ulang fungsi ,koordinasi, komunikasi dan implementasi.

Memastikan secara tegas, salah tangkap yang dialami Selfina Etidena tidak boleh terjadi lagi.

Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD NTT, Winston Neil Rondo
Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD NTT, Winston Neil Rondo (POS-KUPANG.COM/Oby Lewanmeru)

Empat, DPRD NTT mendesak Kadis Nakertrans NTT untuk segera melakukan pemeriksaan dan tindakan tegas atas dugaan pelanggaran prosedur terhadap kasus yang dialami oleh Selfina Etidena sehingga ada efek jera dan memastikan agar hal ini tidak terjadi lagi di masa mendatang dan perkembangan penindakan proses tegas itu dilaporkan ke pimpinan DPRD NTT.

Kelima, DPRD NTT khususnya Komisi V akan menindaklanjuti rekomendasi terkait pembenahan dan desain ulang gugus tugas dalam satgas dan melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan pihak terkait dalam waktu dekat.

Selfina Etidena
Selfina Etidena (POS KUPANG/LAUS MARKUS GOTI)

Enam DPRD NTT mendukung untuk pemulihan kasus Selfina Etidena agar para pihak terkait termasuk Dinas Nakertrans NTT agar memberikan surat keterangan resmi penyelesaian masalah ini dan DPRD NTT siap memberikan rekomendasi segera diperlukan, serta DPRD NTT mendukung pihak keluarga untuk menindaklanjuti dengan penyelesaian secara hukum melalui prosedur yang berlaku.

Menangis di Gedung Dewan

Selfina Etidena, mahasiswi asal Alor yang berkuliah di STT. Galilea Yogyakarta, tak kuasa menahan tangis usai menggelar pertemuan di gedung DPRD Provinsi NTT, Senin (14/1/2019).

"Dalam hati kecil saya, saya ingin agar secepatnya saya bisa ke Yogyakarta dan lanjutkan kuliah," ungkap Selfina terbata-bata, didampingi, pamannya, Ones Lande, saat ditemui POS-KUPANG.COM.

Selfina dan Ones Lande hadir di Gedung DPRD Provinsi NTT bersama Aliansi Peduli Kemanusiaan untuk menuntut pertanggungjawaban Nakertrans Provinsi NTT, terkait penelantaran terhadap Selfina dan perlakuan kasar Satgaspam dan Satgasnaker saat menahan Selfina di Bandara El Tari Kupang, Jumat (4/1/2019).

Selfina mengatakan, sudah hampir dua minggu ia tidak mengikuti kuliah dan ia rindu untuk segera bergabung bersama teman-teman.

Aksi demonstrasi Aliansi Peduli Kemanusiaan di depan halaman kantor Nakertrans Provinsi NTT.
Aksi demonstrasi Aliansi Peduli Kemanusiaan di depan halaman kantor Nakertrans Provinsi NTT. (POS KUPANG/LAUS MARKUS GOTI)

Apalagi, kata dia, saat ini dirinya tengah mempersiapkan skripsinya. "Teman-teman saya sudah lebih maju, sudah ada yang bab 1 lalu saya masih di sini dalam kondisi yang tidak baik," ungkapnya.

Selfina Etidena di DPRD NTT, Senin (14/1/2019).
Selfina Etidena di DPRD NTT, Senin (14/1/2019). (POS-KUPANG.COM/LAUS MARKUS GOTI)

Ia mengaku masih trauma dengan perlakuan petugas di Bandara El Tari Kupang saat menginterogasi dirinya.

"Yah kalau ingat itu, trauma. Saya takut, jangan-jangan nanti saya ke Yogyakarta bisa dicekal lagi, atau dapat perlakuan yang kurang baik," Ungkap.

Ia berterima kasih untuk dukungan dan perhatian dari semua sahabat, kenalan dan keluarga yang sudah mendukungnya.

BERITA POPULER: Hadiah Istimewa Jennie BLACKPINK Untuk Kai EXO Duet Jet Tempur & Pesona Jungkook BTS

Aliansi Peduli Kemanusiaan Demo : Nakertrans Bertanggungjawab atas Peristiwa yang Menimpa Selfina

Jembatan Waima di Kabupaten Lembata Butuh Puluhan Miliar

Diceritakannya, di Alor, ibunya gelisah dan cemas gara-gara mendengar informasi bahwa saat ini Selfina masih tertahan di Kupang. "Mama kalau telefon pasti menangis, tanyakan keadaan saya. Adik-adik saya juga cemas dan gelisah bukan main," ungkap Selfina.

Aksi demonstrasi Aliansi Peduli Kemanusiaan di depan halaman kantor Nakertrans Provinsi NTT.
Aksi demonstrasi Aliansi Peduli Kemanusiaan di depan halaman kantor Nakertrans Provinsi NTT. (POS KUPANG/LAUS MARKUS GOTI)

Ia merasa kasihan dengan ibunya yang saat ini berjuang sendirian memberatkan anak-anak, sebab ayahnya sudah meninggal.

Ones Lande menambahkan, Selfina sangat diharapkan untuk menjadi tulang punggung keluarga, sebab Selfina adalah anak sulung dalam keluarga.

"Dia ini anak yatim, jadi saya pribadi, ibu dan adik-adiknya tentu sangat berharap Selfina bisa menjadi tumpuan keluarga," ungkap Ones.

Sisilia Tegaskan Satgasnaker Sudah Bekerja Sesuai Prosedur

Di halaman dalam kantor Nakertrans Provinsi NTT, Sisilia memberi keterangan kepada media bahwa Satgasnaker sudah menjalankan tugas mereka sesuai prosedur.

"Saya membantah semua tuduhan kepada petugas bahwa petugas menyobek tiket, memperlakukan Selfina secara kasar dan seterusnya. Itu semua tidak benar," tegasnya.

Soalnya, kata Sisilia, proses interogasi mandek karena Selfina tidak kooperatif saat diinterogasi. Selain itu kata dia, KTM Selfina jauh berbeda dengan dengan yang di KTP.

Sisilia Sona, Plt. Kadis Nakertrans, saat memberikan keterangan kepada wartawan di kantor Nakertrans Provinsi NTT.
Sisilia Sona, Plt. Kadis Nakertrans, saat memberikan keterangan kepada wartawan di kantor Nakertrans Provinsi NTT. (POS KUPANG/LAUS MARKUS GOTI)

"Intinya semua ini masih proses dan kita ingin memastikan kebenarannya," tegas Sisilia.

Sisilia mengaku bahwa ia sudah berbicara dengan dosen Selfiana tapi tentu kita perlu memastikan. Ia menegaskan, peristiwa yang menimpa Selfina adalah yang pertama.

"Selama ini kami sudah cekal ribuan orang dan peristiwa Selfina ini, kata dia, baru. Ia berjanji akan menyelesaikan masalah tersebut secepatnya.

Sisilia Sona, Plt. Kadis Nakertrans, usai menerima berkas pernyataan sikap dari Aliansi Peduli Kemanusiaan di depan halaman kantor Nakertrans.
Sisilia Sona, Plt. Kadis Nakertrans, usai menerima berkas pernyataan sikap dari Aliansi Peduli Kemanusiaan di depan halaman kantor Nakertrans. (POS KUPANG/LAUS MARKUS GOTI)

"Yah, tentu ini semua ada prosesnya dan pasti akan selesai kok, tidak ada hal di dunia ini yang tak bisa diselesaikan," tegasnya. (Pos-Kupang.com/Oby Lewanmeru)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved