Berita Teenagers
Gokil, Gila, Kocak, Suka Malu-maluin Tapi Setia Kawan 'SAHABAT'
Mengawali pekan kedua di tahun 2019 ini, jangan kendor semangatnya ya Teeners. Bagi yang melanjutkan studi tetap semangat belajar.
Penulis: Gecio Viana | Editor: Apolonia Matilde
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana
POS-KUPANG.COM|KUPANG - Haii Teeners, jumpa lagi dalam rubrik kesayangan kita 'TEENAGER'. Bagaimana kabar kalian dia awal minggu ini? Penulis berharap kalian semua dalam keadaan sehat walafiat tanpa kurang satu apapun. Amin Amin. . .
Mengawali pekan kedua di tahun 2019 ini, jangan kendor semangatnya ya Teeners. Bagi Teeners yang tengah melanjutkan studi tetap semangat belajar. Jangan lupa terus membaca, latihlah dirimu dengan menulis dan diskusi demi tingkatkan kemampuan Teeners. Studi bukan hanya soal Intelligence Quotient (IQ) tapi Emotional Quotient (EQ)
Untuk Teeners yang lagi sibuk kerja, keep strong Teeners. Jangan lupa bagikan senyum dan keceriaan kamu untuk sesama rekan kerja dan orang sekitar. Dengan semangat dan motivasi Teeners, niscaya semua tanggungjawab dan tugas diselesaikan dengan baik.
• 16 Tim Ikut Lomba Pesparawi Anak di GMIT Kota Baru
Kita bahas tema kita di awal minggu ini ya, tema Teenager kita, Gokil, Gila, Kocak, Suka Malu-Maluin Tapi Setia Kawan 'SAHABAT.' Nah, gimana dengan tema kita kali ini? Pasti terasa sekali kan? Terlebih Teeners yang memiliki banyak seorang sahabat atau banyak sahabat.
Tentunya sahabat yang Teeners miliki mempunyai karakter yang berbeda-beda. Mulai dari yang kalem hingga yang gila, gokil, kocak dan malu-maluin terlebih di area publik.
Yach, kita tidak bisa marah, hanya kekesalan kita mungkin sudah memuncak, tapi kita hanya bisa mengerti dan memahami hal itu. Tak ada sekat yang tebal sebagai pemisah. Baik studi, romantika dan masa depan selalu menjadi bahan pembicaraan untuk dibahas bersama sahabat.
• Oknum Mahasiswi Jadi Mucikari Prostitusi Online, Segini Tarif Sekali Kencan Diluar Sewa Hotel
Meskipun melalui banyak dinamika dalam persahabatan, sahabat menjadi orang yang setia kawan dan sukar untuk menusuk dari belakang atau mengkhianati teman yang dianggap sebagai sahabat. Bersahabat bukan dihitung dari intensitas atau seringnya bertemu. Banyak teman kita sejak kecil belum tentu menjadi sahabat. Bahkan teman yang baru berteman sekitar beberapa bulan pun bisa jadi sahabat.
Intinya bisa saling membantu dan memahami, sahabat selalu ada meskipun terpisah jarak, yang selalu mendukung bukan hanya datang saat ada butuhnya saja kemudian pergi, yang menjadi kompor ketika kita sedang ada masalah tapi sekaligus menjadi air untuk memberikan solusi, yang tetap bertegur sapa meskipun jarang bertemu, yang saling mem-bully tapi juga saling memotivasi, yang tetap memeluk meskipun dunia sedang memusuhi.
Dalam persahabatan tidak ada unsur kompetisi. Sahabat melihat dirinya sebagai partner yang akan mendukung dengan caranya. Memberikan solusi dan menjadi tempat curhat selain orang dekat atau keluarga.
• Cerpen Tommy Duang: Perempuan dari Masa Lalu
Berbeda dengan saudara serahim atau ada ikatan emosional, sahabat juga dekat seperti halnya saudara dekat. Bukan berarti persahabatan tidak ada masalah atau perbedaan pendapat atau selisih paham. Namun jika persahabatan dilandasi hati yang bersih. Segala persoalan yang ada tak akan menjadi masalah besar.
Teeners kita yang cantik dan manis, Valentiara Rambu Mbuana memberikan komentarnya terkait arti sahabat. Sahabat sebagai orang yang akan membantu satu sama lain.
• Ini Loh Puisi-Puisi Pos Kupang Minggu Ini
Selain itu, mahasiswi Jurusan Pariwisata Politeknik Negeri Kupang ini mengungkapkan, sahabat itu ibarat sebuah koin dimana angka dan gambar tidak bisa dilepaskan tetapi saling melengkapi.
"Sama seperti yang tertulis dalam kitab Amsal 17:17, 'Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran'," katanya. (*)