Berita Kota Kupang
Bakti Kasih JPKP NTT, Kunjungi Dua Anak Penderita Hidrosefalus di TDM. Bisakah Tumbuh Normal?
kunjungan yang dilakukan timnya berdasarkan temuan tim di lapangan bahwa pasien tersebut ada di tengah warga yang perlu pendampingan
Penulis: Ryan Nong | Editor: Rosalina Woso
Pemicu hidrosefalus pada bayi belum diketahui dengan jelas, tetapi secara umum dapat disebabkan oleh cacat genetik, perdarahan pada janin sebelum kelahiran, infeksi pada ibu seperti toksoplasma atau sifilis, atau cacat lahir seperti spina bifida.
• Tenda Sempat Rubuh Dihantam Hujan dan Angin, Pelantikan BP Himafora Berjalan Lancar
Terapi hidrosefalus sebaiknya dilakukan sebelum bayi berumur 4 bulan untuk mengurangi risiko kerusakan otak.
Tujuan utama pengobatan penyakit ini adalah mengurangi jumlah cairan di otak.
Biasanya dokter akan menempatkan selang fleksibel yang disebut shunt, ke otak untuk mengeringkan cairan.
Shunt tersebut akan membawa cairan ke bagian tubuh lain, biasanya perut atau jantung, agar cairan itu dapat diserap.
Shunt pada umumnya akan dibiarkan di otak seumur hidup. Penggantian dilakukan bila shunt tersumbat atau terinfeksi.
Selain pemasangan shunt, bisa juga dilakukan operasi ETV (endocopic third ventriculostomy). Dalam prosedur tersebut, dokter akan membuat lubang kecil di bagian dalam otak sehingga cairan di otak bisa mengalir bebas.
Untuk kasus darurat, dokter juga akan memberikan obat-obatan atau prosedur mengeringkan cairan otak sebelum shunt bisa dipasang.
• BPN Prabowo-Sandi, Bangun Posko Dekat Warung Markobar Milik Gibran di Solo. Intip JugaFakta Lain!
Bila anak hidrosefalus mengalami gangguan perkembangan yang disebabkan oleh kerusakan pada otak, terapi untuk mengatasi kelambatan tumbuh kembang itu dapat dilakukan.
Misalnya saja terapi wicara atau terapi fisik untuk mengatasi gangguan kemampuan motorik. Yang harus diperhatikan, orangtua dan dokter harus mewaspadai kemungkinan cairan di otak menumpuk lagi. Shunt juga bisa tersumbat atau terinfeksi.
• Hasil Akhir Keputusan Pemerintah Saat Warga Aceh Ramai Bikin Paspor. Buntut Harga Tiket Melambung
Bila anak tampak rewel, tak nafsu makan, kebanyakan tidur, dan sering muntah, itu merupakan tanda adanya kelebihan cairan berulang di otak.(Laporan Reporter Pos Kupang, Ryan Nong/Kompas.Com)
