Berita Kota Kupang
Dosen Selingkuh Digerebek Istri, Sembunyikan Gaji, Ciuman di Jalan, Berulah Seusai Raih Doktor
Terungkap sudah aksi perselingkuhan Dosen Politani Kupang, DR LL alias Lele, dengan seorang mahasiswinya yang baru berumur 18 tahun.
Penulis: Ryan Nong | Editor: Bebet I Hidayat
Sudah hati disakiti karena dimadu suami, Su justru mengalami penganiyaan dari AT.
Berdasarkan laporan Su, suaminya sudah lebih satu tahun tak pulang ke rumah.
Ia curiga, AT telah memadu kasih bersama rekan seprofesinya, yang tak lain diketahui juga merupakan dosen wanita di Universitas Riau.
Untuk memastikannya, Su melacak keberadaan AT.
Akhirnya, Su mengetahui keberadaan suaminya yang sering bertemu teman selingkuhannya di Perum BRP Kelurahan Tuah Karya, Tampan.
Tanpa pikir panjang, Minggu (5/10/2014), Su segera mendatangi alamat tersebut.
Alangkah terkejutnya Su ternyata suaminya berada di rumah RF (teman selingkuhan pelaku).
Namun, kedatangan Su itu tidak diterima oleh AT.
Sebaliknya, AT justru memarahi istrinya. AT langsung menampar Su di depan warga sekitar dan ketua RT.
Akibatnya, bibir Su berdarah.
• APK 16 Parpol di TTS Tiba Di Sekertariat KPU Kabupaten TTS
• Dinas Pertanian NTT dan BPTP NTT Bahas Pembangunan Pertanian Lahan Kering
• Mau Dapat Tiket Murah? Ini Caranya Bocoran Dari Pegawainya Loh!
Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo SIK saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (8/10/2014), membenarkan ada laporan KDRT itu.
"Laporannya masih dalam penyelidikan dan korban sudah dimintai keterangan oleh penyidik Reskrim jajaran Polresta Pekanbaru," ujar Guntur.
2. Dosen Politeknik Negeri Maritim Indonesia
Seorang dosen Politeknik Negeri Maritim Indonesia (Polimarin) Semarang berinisial RBK dilaporkan ke polisi atas dugaan perselingkuhan dengan wanita lain yang diketahui masih bersuami.
Oknum dosen tersebut dilaporkan oleh SDH (31) warga Kabupaten Semarang ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Semarang, Senin.
SDH sendiri merupakan suami KD, wanita yang diselingkuhi oknum pengajar di perguruan tinggi negeri tersebut.
Ia menjelaskan perselingkuhan itu sendiri diduga terjadi selama kurun waktu Desember 2016 hingga 2017.
"Pertama kali tahu justru dari keterangan istri terlapor," katanya.
Menurut dia, istri terlapor pernah menangkap basah keduanya ketika sedang berada di lobi sebuah hotel di Semarang.
• Kerja Bakti, BBPP Kupang Budayakan Sikap Gotong-Royong
• Reformasi Birokrasi Balai Besar Pelatihan Peternakan Kupang
• Orang Tanpa Identitas Masuk ! Warga Wontong Lapor Babinkamtibmas
"Padahal saat itu suaminya beralasan ada tugas," katanya.
Informasi perselingkuhan itu sendiri, lanjut dia, kemudian ditanyakan kepada istrinya yang kemudian mengakuinya.
Ia menjelaskan istrinya dan terlapor merupakan teman sejak kuliah.
Menurut dia, istrinya bekerja sebagai dosen di salah satu perguruan tinggi di Kota Semarang.
Persoalan ini, lanjut dia, pernah diupayakan untuk diselesaikan secara kekeluargaan.
Namun, kata dia, pihak terlapor tidak memiliki iktikad baik untuk menyelesaikannya.
"Terpaksa saya minta bantuan ke polisi, kasihan anak saya. Keluarga jadi tidak harmonis," kata ayah satu anak ini.
3. Dosen Universitas Palangkaraya
Apa jadinya kalau seorang tenaga pendidik melakukan hal tercela apalagi sampai melakukan aksi selingkuh hingga diduga kumpul kebo dengan seorang perempuan yang bukan istrinya yang sah.
Ia pun digerebek anak dan istrinya.
Ternyata Kondom Menjadi Bekal Pasukan Elit TNI AL. Begini Alasannya
Beginilah yang terjadi pada dosen yang mengajar di Univesitas Palangkaraya (Unpar).
Pria yang diketahui bernama Tampung N Saman, M.Lib (55), ini tidak layak ditiru para mahasiswanya.
Tindakannya kali ini tidak bisa ditolerir.
• Aku Mau Serius Nih. Aku Mau Ketemu Sama Orangtua Kamu. Kata Ardi Bakrie Saat Ngelamar Nia Ramadhani.
• Buaya Peliharaan Lahap Hidup-Hidup Seorang Wanita, Jadi Viral di Facebook
• BREAKINGNEWS: KMP Sange Palangga Kandas, Penumpang Dievakuasi ke Pelabuhan Marpokot
Dosen ini ternyata memiliki wanita idaman lain (WIL), Marieti alias Ayang (40).
Terbukti, karena sudah merasa tidak tahan lagi, pada Senin (8/08) pagi, sekitar pukul 07.00 WIB, perselingkuhan tersebut terbongkar.
Adalah isteri sahnya, SU, 45, dan anak kandungnya, EM, 23, menggerebek Tampung dan Merieti di sebuah rumah di Jalan Rajawali 6 No 36 Palangka Raya.
Sekitar pukul 10.00 WIB, bersama pihak Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Palangkaraya ikut turun mengamankan situasi yang mulai memanas tersebut.
Keduanya pun diamankan untuk dimintai keterangan sekaligus menjaga hal-hal yang tidak diinginkan.
Di dalam rumah terdengar suara ketegangan hingga membuat gaduh isi rumah itu.
Diduga Marieti melakukan percobaan bunuh diri di dapur dengan meminum pembersih kamar mandi jenis Wipol.
Usai menenggak Wipol, Marieti merasa kepanasan di tenggorokan hingga mengalami keracunan namun sempat meminta tolong dengan aksinya tersebut.
Pihak Sat Pol PP langsung bergerak cepat dan melakukan pertolongan kemudian membawa korban ke dalam kamar.
Diduga karena merasa malu, Marieti kembali berupaya melakukan bunuh diri dengan memegang sebuah silet dan berusaha memotong urat nadi pergelangan tangan sebelah kirinya.
• Di Manggarai Timur ! Kehadiran PLMTH Wae Lokom Obati Kerinduan Warga
• Bikin Kamar Tidurmu Menjadi Lebih Menarik dan Nyaman, Begini Caranya
• Aku Mau Serius Nih. Aku Mau Ketemu Sama Orangtua Kamu. Kata Ardi Bakrie Saat Ngelamar Nia Ramadhani.
Aksi pertolongan pun kembali terjadi dengan mendobrak pintu kamar kemudian silet yang ada di tangan Marieti langsung direbut.
Usai terlihat tenang, kemudian Marieti dan Tampung Saman yang merupakan dosen bahasa Inggris di kampus ternama tersebut dengan status pegawai negeri aktif ini membuat pernyataan dengan dibubuhi materai untuk tidak mengulangi perbuatannya.
Namun, apabila dikemudian hari kembali melakukan hal serupa keduanya siap ditindak secara hukum.
Kepada wartawan, Kepala Seksi Pengawasan Satpol PP Kota Palangka Raya, Reanson Gantar menjelaskan keduanya mengaku berselingkuh dan telah disepakati membuat surat pernyataan untuk tidak berhubungan dan mengulangi perbuatannya lagi.
"Tidak mengulangi perbuatan mereka berselingkuh dan jika mengulangi maka siap bertanggung jawab secara hukum adat dan hukum yang berlaku di negara ini," ungkapnya.
Reanson menegaskan kalau perempuan bernama Marieti sempat mengalami stres dan terpukul karena diminta untuk tidak berhubungan dengan sang pujaan hatinya tersebut.
Sempat kita pegang (tangan Marieti) sehingga tidak terjadi upaya bunuh diri, tegasnya.
Ketika ingin dikonfirmasi kepada Tampung N Saman dan Marieti, keduanya tidak bersedia memberikan komentar termasuk juga dengan pihak isteri dan anaknya Tampung N Saman.
4. Dosen OS
Seorang dosen perempuan berinisial OS, 40, kepergok berdua di kamar hotel dengan mantan pejabat Pemprov Sumbar, Senin (9/7).
Dari hasil introgasi, OS mengaku melakukannya karena sang suami memiliki kelainan seks alias hiperseks.
• Angel Lelga dan Vicky Prasetyo Bercerai, Suatu Hal yang Diawali Cepat, Berakhir dengan Cepat Pula!
• Penangkapan Pengedar Obat Yarindo Jadi Pintu Pengungkapan Berbagai Kejahatan di Yogyakarta
• Bupati Manggarai Timur ! Ada Sertifikat Persoalan Tanah Tidak Ada
Kepada penyidik Dinas Pol PP Sumbar, OS mengaku kerap mendapatkan perlakuan kasar di atas ranjang dari sang suami. Saat berhubungan suami istri, tak jarang OS mendapat pukulan. Sehingga, setiap kali suaminya minta dilayani, OS mengaku ketakutan.
"Pengakuannya begitu. Suaminya hiperseks," kata Kepala Dinas Pol PP dab Damkar Sumbar, Zul Aliman.
OS sendiri, lanjut Zul Aliman, telah memiliki dua orang anak.
Seorang duduk di bangku SD dan satunya lagi di SMP.
Saat ngamar dengan AE, diketahui suaminya tengah di Pasaman.
"Dia takut ketemu suaminya dan mohon-mohon agar tidak diberitahu," terang Zul Aliman.
Meski demikian, terang Zul Aliman, pihaknya tetap memproses kasus tersebut sesuai tupoksi Saptol PP sebagai pasukan penegak Perda yang diatur UU Nomor 23 Tahun 2014 Pasal 255. Ketiganya juga sudah membuat surat perjanjian.
"Pokoknya suami atau pihak keluarganya datang untuk menjemput dan menyelesaikan kasus ini," tegas Zul Aliman.
Akhirnya, sekitar pukul 22.30 Wib Senin malam (9/7), suami OS datang ke kantor Dinas Pol PP Sumbar.
"Begitu tau suaminya datang, OS ini kejang-kejang. Nah, saya perintah anak buah untuk bawa dia ke rumah sakit. Eh, dia sadar lagi," beber Zul.
Saat diperiksa, suami OS justru membantah tudingan hiperseks yang diungkapnya istrinya kepada petugas.
Menurutnya, ungkapan tersebut hanya alasan agar suaminya tidak diberitahu.
"Kata suaminya, hubungan mereka harmonis dan baik-baik. Baru-baru ini, suaminya juga mentransfer uang kebutuhan istri dan anak-anak," beber Zul menirukan pengakuan suami OS.
Lama berunding, akhirnya suami OS memutuskan pulang sekitar pukul 04.00 Wib dini hari Selasa (10/7).
Sedangkan oknum dosen, meninggalkan kantor Pol PP Sumbar sekitar pukul 06.30 Wib pagi Selasa dan diantar petugas untuk menaiki bus menuju kampungnya di Padang Panjang.
Sementara, oknum ASN Pemprov Sumbar, AE dan istrinya, lebih dahulu meninggalkan kantor Pol PP Sumbar.
Mereka juga pulang sendiri-sendiri.
Kini, nasi telah menjadi bubur.
Persoalan keluarga diserahkan sepenuhnya pada pihak bersangkutan.
Sedangkan soal sanksi yang akan diberikan kepada oknum AE yang memang ASN Pemprov Sumbar masih terus diproses.
(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong/BERBAGAI SUMBER)
Subscribe Yutube Channel Pos Kupang: