Begini Sikap Kaum Milenial NTT Menyambut Tahun 2019
Kaum milenial wajib menyiapkan diri untuk menghadapi bonus demografi agar bonus itu akan tetap menjadi bonus generasi milenial.
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Kaum milenial di Nusa Tenggara Timur (NTT) menatap tahun baru dengan optimisme dan siap unjuk gigi. Sementara pemerintah daerah (Pemda) berniat menyediakan panggung bagi kaum milenial.
Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi mengatakan Pemerintah Provinsi NTT akan memanfaatkan potensi kaum milenial karena merupakan tulang punggung pembangunan. "Kaum milenial turut mendukung pembangunan di NTT. Kita menghargai kaum milenial di NTT untuk mendukung program pemerintah dalam membangun NTT," kata Josef saat dihubungi Minggu (30/12/2018).
Menurut Josef, banyak yang mengatakan bahwa tahun 2019 merupakan tahun milenial. Oleh karena itu, Pemprov NTT mengharapkan kaum milenial mendukung pembangunan di NTT.
Dikatakannya, anak-anak muda dibutuhkan untuk berpartisipasi membangun NTT, sesuai perannya masing-masing. "Pemerintah harapkan kaum milenial bisa meningkatkan ketrampilan sesuai profesi masing-masing. Ibarat sebuah pohon, memiliki daun, batang, akar yang mana masing-masing melakukan fungsi dan peranan agar pohon dapat tumbuh dan berbuah," ujarnya.
• Ramalan Zodiak Hari Ini, Rabu 2 Januari 2019, Capricorn Beruntung, Pisces Bernostalgia
• Resmi Pacaran, Video Satu Panggung Kai EXO & Jennie BLACKPINK Viral: Curi-curi Pandang!
• V BTS Ulang Tahun, ARMY Baper, V Citakan dan Ucapkan Kata-Kata yang Mengharukan
Bupati Nagekeo, dr. Johanes Don Bosco Do, M.Kes, mengingatkan kaum milenial jangan cepat menyerah dalam meraih cita-cita. "Jangan pernah menyerah untuk mengejar sesuatu. Buat anak-anak muda Nagekeo jangan cepat menyerah dan jangan pernah menyerah. Kalau cita-cita belum tercapai, kejar sampai dapat," kata Don Bosco.
Don Bosco bersama Wakil Bupati Nagekeo, Marianus Waja berupaya memberikan ruang kepada anak muda untuk berkreasi membangun Nagekeo. "Kita siapkan dengan benar, kita bisa," ucapnya.
Bupati Sumba Timur, Drs. Gidion Mbilijora, M.Si berharap kaum milenial giat belajar menyiapkan diri sebaik mungkin untuk menggapai masa depan. Harapan yang sama disampaikan Wakil ketua I DPRD Kabupaten Sumba Timur John David.
Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kupang, Zainudin Umar mengatakan, tahun 2019 menjadi anak tangga bagi kaum milenial untuk berpikir lebih maju, lebih bijak dalam bertindak untuk menggapai harapan.
"Saatnya anak muda tampil sebagai kelompok pencerah, penengah dan pengharum bangsa.Tahun 2019 merupakan tahun politik, oleh karena itu anak muda mesti menjadi penentu arah dan masa depan bangsa ini. Hentikan pengaruh dan turut menyebar berita hoax, mari sama sama mengawal pesta demokrasi ini menjadi lebih bermartabat untuk indonesia yang lebih baik dengan cara memberikan pemahaman politik kepada masyarakat agar menentukan pilihan pada orang orang yang pantas dipilih dan yang benar benar mewakili aspirasi rakyat," kata Zainudin Umar.
Ketua Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Kupang, Ferdinand Umbu Tay Hambandima, S.Pt mengatakan, suara kaum milenial merupakan suara penentu kebijakan. Oleh karena itu, generasi milenial sudah wajib menyiapkan diri untuk menghadapi bonus demografi agar bonus itu akan tetap menjadi bonus generasi milenial.
"Mempersiapkan diri yang saya maksudkan adalah kaum milenial harus produktif, kreatif, inovatif dan siap bersaing di era yang penuh dengan persaingan teknologi dan informasi," katanya.
Ketua Presidium PMKRI Cabang Kupang, Engelbertus Boli Tobin mengingatkan kaum milenial untuk berpartisipasi dalam proses Pemilu 2019. "Tahun 2019 ini momentum politik," kata Engelbertus.
Ketua Senat Universitas Widya Mandira (Unwira) Kupang, Emanuel Kosat mengatakan kaum milenial lebih peka dan memiliki komitmen untuk bersama membangun daerah.
"Pemuda hari ini harus peka dan bisa membangun daerah baik dalam aspek sosial, budaya, politik dan ekonomi. Itulah pemuda yang berdaya saing," kata Emanuel, Sabtu (29/12/2018). "Kita harus tampil sebagai kreator dan bukan konsumer. Kita harus jadi trendsetter, tidak sekadar follower," tambahnya.
Emanuel ingatkan pemuda NTT agar rajin membaca, bekerja dan berolahraga.
Dalam konteks NTT, lanjut Emanuel, para pemuda perlu proaktif mengawal kebijakan dan program pemerintah. "Sembari melatih diri dalam dunia entrepreneurship. Kalau NTT mau bangkit yah mesti lari karena kita sedang ketinggalan kereta," ujar Emanuel.
