Begini Sikap Kaum Milenial NTT Menyambut Tahun 2019
Kaum milenial wajib menyiapkan diri untuk menghadapi bonus demografi agar bonus itu akan tetap menjadi bonus generasi milenial.
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Undana Kupang, Sebtri Martianus Ratu mengatakan, kaum mileanial harus cerdas dan jangan menyebarkan berita hoax. Menurutnya, tahun 2019 akan menjadi tahun yang penuh tantangan dimana isu politik masih menjadi hal yang utama. Peran kaum milenial sangat dibutuhkan membagikan berita dan informasi yang akurat.
Ketua BEM Politeknik Negeri Pertanian (Politani) Kupang, Alfonsus Wola mengharapkan, di tahun 2019 mahasiswa lebih kritis dalam berbagai hal termasuk mengkritisi setiap kebijakan politik secara nasional maupun daerah. "Realitanya mahasiswa zaman sekarang tidak seperti itu, kebanyakan kebijakan yang ada tidak dikritisi oleh mahasiswa," kata Alfonsus, Minggu (30/12/2018).
Sementara Wakil Ketua I DPRD Nagekeo, Kristianus Dua Wea mengatakan, keberadaan generasi milenial mesti ditanggapi positif. Pemerintah daerah harus memberikan ruang kepada generasi milenial.
Menurutnya pemerintah dan DPRD harus responsif terhadap potensi kaum milenial sehingga bermanfaat. "Harus diwadahi dan teroganisir dengan baik. Sehingga mudah diintervensi oleh pemerintah dan DPRD dalam bentuk apapun, seperti anggaran dan lain-lainnya. Jangan hanya ada even atau momen tertentu saja ada. Tapi harus permanen," tandas Kristianus.
Wakil Ketua DPRD Sumba Tengah, Marthen Ngadu Oly, S.T berharap kaum milenial menjaga suasana kondusif, apalagi tahun 2019 merupakan tahun politik.
"Kaum milenial dengan dukungan teknologi modern harus menjadikannya wahana mengedukasi bagi masyarakat kecil dan bukan sebaliknya menjadikan wahana memprovokasi," kata Marthen. (yel/gg/ll/jj/ii/rob/pet)
