Berita Kabupaten Ngada

Umat Lintas Agama di Kurubhoko Seminar dan Dialog tentang Lingkungan Hidup! Ini Solusinya

Umat lintas Agama di Kurubhoko Kabupaten Ngada menggelar seminar dan dialog membahas tentang lingkungan hidup.

Penulis: Gordi Donofan | Editor: Ferry Ndoen
Pos Kupang.com/Gordi Donafan
Suasana seminar umat lintas agama di Kurubhoko Ngada, Kamis (20/12/2018). 

Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Gordi Donofan

POS-KUPANG.COM | BAJAWA -- Umat lintas Agama di Kurubhoko Kabupaten Ngada menggelar seminar dan dialog membahas tentang lingkungan hidup.

Seminar dan dialog lintas agama itu bertema - “Peran Agama-Agama dalam Melestarikan Lingkungan Hidup” itu digelar di khurubhoko, Rabu (19/12/2018).

Seminar ini dilanjutkan dengan doa lintas agama di bukit ekologi 'Nangge Mba'a', ritual sumpah adat dan penanaman sejumlah pohon pelindung di bukit itu, pada hari kedua, Kamis (20/12/2019).

Kegiatan seminar dan dialog digagas Gereja Katolik Paroki Maria Ratu Para Malaikat Kurubhoko dirangkaikan dengan kegiatan Bulan Bakti Gotong Royong (BBGR) desa Nginamanu.

Menyedihkan ! Paul Pogba Rayakan Kepergian Jose Mourinho dengan Nyanyian Sindiran

FISIP Corner Wadah Budaya Diskusi ! Ini Masalah Spesifik di Kota Kupang

Melibatkan komunitas umat Muslim dari Mesjid Al Ikhlas Kurubhoko, dan Komunitas Kristen dari Jemaat Pentekosta Kurubhoko, Pemerintah Kecamatan Wolomeze serta Yayasan Puge Figo, Kurubhoko.

Seminar dan dialog ini menarik perhatian umat lintas agama di Kecamatan Wolomeze dan berbagai elemenn seperti para guru dan siswa, aparat desa dan masyatakat di Wolomeze.

KPK Amankan Rp 7 Miliar di KONI ! Pejabat ini Tersangka Pemberi Suap bersama Bendahara Umum KONI

Hadir pada seminar lintas agama ini para tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, para siswa SMPN Satap Kurubhoko dan siswa SMK Reformasi Wue serta umat lintas agama yang berjumlah sekitar 150 orang.

Hadir pada saat itu para pastor dari wilayah TPAPT (Tim Pastoral Antar Paroki Tetangga, Sakura (Soa, Kurubhoko dan Kosaraghe) Rm. Daniel Aka, Pr, Ketua TPAPT Rm. Tadeus Mitan, Pr dan Pater Tobias Harman.

Hadir pula pimpinan OFM wilayah Aeramo Kurubhoko, Pater Fridus Derong, OFM, Pendeta Gereja Pentelosta Johanes Gara dan Ketua MUI Wolomeze Ahmad Damu.

Dari pemerintah hadir pada kegiatan ini Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Ngada, Emanuel Kora; Camat Wolomeze Kasmin Belo, Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan Wolomeze Ny. Nurhayat, Kepala Desa Nginamanu Yohanes Don Bosco Lemba, sejumlah kepala desa di kecamatan Wolomeze dan Direktur Lembaga Rumah Literasi Cermat (RLC) Ngada, Emanuel Djomba.

Seminar dan dialog lintas agama yang dimoderatori Emanuel Djomba dari Rumah Literasi Cermat (RLC) Ngada itu, menghadirkan para pembicara dari Kristen Katolik, Pater Tobias Harman, OFM; Ketua MUI Kecamatan Wolomeze, Ahmad Damu (Muslim) dan Pdt. Johanes Gara dari Gereja Kristen Pentekosta.

Pembicara lainnya, Emanuel Kora yang juga Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Ngada dan Nao Remon yang juga Volunteer dari Yayasan Puge Figo, Kurubhoko.

Dalam pemaparan tiga tokoh agama tersimpul bahwa, semua agama mengajarkan untuk hidup selaras alam, sebagai bagian dari keutuhan ciptaan.

Semua peserta seminar menyadari telah terjadi kerusakan alam di wilayah Nginamanu dan Wolomeze pada umumnya yang diakibatkan oleh kebakaran hutan selama bertahun-tahun, yang menyebabkan kerusakan ekosistim dan telah menghilangkan spesies tumbuhan maupun hewan di wilayah ini.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved