Berita NTT
Gubernur NTT Viktor Laiskodat Sebut Pariwisata NTT Ibarat Cewek Cantik dari Semau
Gubernur NTT Viktor Laiskodat Sebut Pariwisata NTT Ibarat Cewek Cantik dari Semau
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM - Pemerintah tetap fokus membangun pariwisata karena terkait dengan seluruh aspek kehidupan masyarakat NTT.
MEREKA duduk tegak dan rapi. Hening. Tak kedengaran suara berisik apalagi dering telepon genggam.
Deretan kursi dan meja di Hotel Aston Kupang pagi itu dipenuhi orang-orang berseragam dominan cokelat. Mereka keluarga besar Polda NTT. Ada yang mengenakan seragam khusus Polantas, Propam, ada juga yang memakai kemeja putih dipadu celana panjang hitam.
Kepolisian Daerah (Polda) NTT menyelenggarakan Rapat Kerja (Raker) Tri Wulan III Tahun 2018 di Hotel Aston Kupang, Rabu (5/12/2018). Pesertanya adalah para kapolres dari 16 Polres di NTT bersama seluruh jajaran.
• Benarkah Gubernur Viktor Laiskodat Akan Kurangi Gaji Pegawai Bank NTT?
• Gubernur Viktor Laiskodat Milih untuk Lindungi Komodo, Manusia Perusak TNK Biarkan Mati Saja
• Bikin Heboh, Ini Kontroversi Pernyataan Gubernur NTT Viktor Laiskodat

Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat menjadi pembicara kunci. Seperti biasa, Gubernur Viktor menyampaikan visi-misi dan program Pemprov NTT selama lima tahun.
"Polri luar biasa maju meraih kepercayaan publik yakni profesional, modern dan terpercaya. Soal profesional, NTT sementara mau menuju ke sana, sedangkan modern agak berat," katanya.
Dikatakannya, NTT baru melatih manusia modern agar jangan menjadi beban untuk membangun NKRI ini. "Saya dan Pak Josef Nae Soi yang hitam dan ganteng ini cocok jadi gubernur dan wakil gubernur. Kami punya program dengan prime mover adalah pariwisata," ujarnya.
Gubernur mengatakan, tak sedikit yang mempertanyakan mengapa pariwisata menjadi penggerak utama pembangunan NTT. Ada profesor bertanya mengapa Pemprov NTT tidak fokus mengembangkan sektor pertanian dan peternakan mengingat sekitar 67 persen masyarakat NTT hidup dari pertanian.

Pemerintah tetap fokus membangun pariwisata karena terkait dengan seluruh aspek kehidupan masyarakat NTT.
"Siapa saja yang ke suatu tempat pasti cari makan yang enak, cari tempat yang nyaman. Buka sebaliknya orang datang dan tanya di mana tempat makan yang tidak enak. Saya buat sebuah terori pariwisata adalah usaha mewujudkan imajinasi, ekspektasi manusia. Yang dilayani adalah ekspektasi imajinasi manusia," ujarnya.
Gubernur mengatakan, pembangunan pariwisata itu perlu memperhatikan lima prinsip antara lain atraksi, aksesibilitas dan akomodasi. Dia mengisahkan infrastruktur di NTT terutama jalan provinsi yang rusak 1.602 km lebih. Akses transportasi laut pun tidak ada konektivitas antarpulau. Misalnya dari Atambua ke Alor harus ke Kupang dulu, semestinya dari Atapupu langsung ke Alor.
"Itu membuang waktu luar biasa dan tidak cocok untuk pariwisata. Kita di NTT tidak ada yang bisa lawan soal bandar udara karena ada 15 bandar udara. Di Indonesia hanya ada di NTT, namun bedanya kita kurang pesawat," ujarnya.
Gubernur mendorong agar ada penerbangan malam di Bandara Tambolaka dan Bandara Mali. Saat ini baru bisa di Bandara El Tari Kupang dan Bandara Komodo Labuan Bajo.

Untuk pariwisata Labuan Bajo, khususnya Taman Nasional Komodo (TNK) gubernur sedang berupaya agar segera dikelola Pemprov NTT. Dia pun meminta Kapolda NTT menempatkan polisi pariwisata di Labuan Bajo.
"Saya minta Pak Kapolda tempatkan polisi pariwisata diutamakan polisi wanita (polwan) saja. Kalau Polwan pasti ramah, sedangkan yang polisi laki biar di Brimob, urus teroris. Kalau pariwisata harus yang Polwan agar lemah lembut," ujar Viktor disambut tempuk tangan dan tawa peserta raker.
Gubernur mengakui awal ke Labuan Bajo dia menemukan banyak sampah berserakan. Sekarang kondisinya sudah lebih bersih. "Belakangan ini saya ke Labuan Bajo, sudah agak bersih. Sedikit di laut dan kita akan benahi enam bulan lagi," ujarnya. Membangun pariwisata, kata gubernur, harus berani dan disiplin.