Berita NTT

Ini 6 Pernyataan Kontroversial Gubernur NTT Viktor Laiskodat Yang Menghebohkan Masyarakat NTT

Ini 6 Pernyataan Kontroversial Gubernur NTT Viktor Laiskodat Yang Menghebohkan Masyarakat NTT.

Penulis: Maria Enotoda | Editor: maria anitoda
net
Ini 6 Pernyataan Kontroversial Gubernur NTT Viktor Laiskodat Yang Menghebohkan Masyarakat NTT. 

 Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat mengatakan, apabila ada warga yang tidak makan kelor/marungga, maka sikap itu bertentangan dengan semangat revolusi.

Viktor Bungtilu Laiskodat menyampaikan hal ini pada apel peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Halaman Kantor Gubernur NTT, Senin (1/10/2018).

Dia mengatakan, semua pihak turutbertanggungjawab agar masyarakat diajak selalu untuk mengkonsumsi kelor.

"Di Eropa mulai bangkit, yakni di Jepanag dengan sebuah program gerakan minum susu bagi generasi dan anak-anak setiap hari. Tapi kita di NTT bangun dengan revolusi hijau, kita harus makan marungga tiap hari," kata Viktor.

Dikatakan, bagi yang tidak mau makan kelor ini, maka orang itu hidupnya bertentangan dengan semangat revolusi hijau.

"Pasti kelihatan anaknya di sekolah bodoh. Ya, pasti karena tidak makan marungga. Ini masih juga masih membangun nilai-nilai untuk sampai pada tujuan bersama, sehingga masih banyak yang harus dilakukan bersama.

6. Ke Depannya Provinsi tidak ada lagi rapat. Rapat itu pakai telepon genggam saja.

Gubernur Nusa Tenggara Timur ( NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat terus melakukan sejumlah gebrakan dan pernyataan kontroversial.

Kali ini, mantan Ketua Fraksi Nasdem DPR RI itu secara tegas menyatakan akan meniadakan kegiatan rapat-rapat oleh para Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemprov NTT.

Menurut Viktor Laiskodat, rapat yang selama ini dilakukan jelas telah menghabiskan anggaran, dibandingkan anggaran untuk pelayanan publik.

"Jadi ke depannya provinsi ini tidak ada lagi rapat-rapat.

Rapat itu pakai telepon genggam saja.

Tinggal sampaikan ke saya, bapak kami mohon petunjuk," tegas Viktor, saat memberi kuliah umum di Universitas Nusa Cendana Kupang, Senin (3/12/2018), kemarin.

Menurut Viktor, dengan adanya kemajuan tekonologi, tidak perlu lagi duduk berkumpul, makan dan minum di dalam ruangan, serta bolak balik hanya untuk menghabiskan biaya transportasi.

"Kemarin saya periksa Rencana Kerja dan Anggaran (RKA), saya lihat transformasi budaya kerja memang tidak ada, karena hanya menghabiskan anggaran untuk kegiatan yang tidak terlalu penting," ucap Viktor Laiskodat.

Viktor menginginkan, sebagian besar ASN selalu berada di lapangan untuk menyelesaikan sejumlah persoalan, termasuk menggarap pertanian lahan kering.

Pemerintah dan PBNU Protes Cuitan Dubes Saudi yang Sebut GP Ansor Organisasi Menyimpang Aqidah

Tokoh Masyarakat Minta Satgas RI-RDTL Awasi Aksi Pencurian Sepeda Motor

Pakai Ekspresi Ungkap Dugaan Penyebab Perceraian Gading - Gisella : Gisel Kehilangan Harapan

Ramalan Zodiak Malam ini - Saat Scorpio Ungkap Rencananya, Taurus Bagai Ilmuwan Gila

Viktor juga sudah menggelar road show ke kabupaten di NTT untuk samakan persepsi dan cara berpikir, guna menyelesaikan persoalan besar di NTT. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved