Berita Kesehatan HIV AIDS

HIV AIDS, Tak Hanya Lewat Seks, Virus Ini Menular Lewat Hal Tak Terduga Ini, Kamu Melakukannya?

HIV AIDS, tak hanya lewat seks, virus ini menular lewat hal tak terduga ini, kamu melakukannya?

Houston Defender
ilustrasi HIV AIDS 

jika darah yang terkontaminasi HIV mengenai membran mukosa seperti misalnya mata, hidung, dan mulut; atau jika darah yang terkontaminasi HIV mengenai luka terbuka di kulit. Namun begitu, peluang kecelakaan kulit tertancap jarum suntik bekas tergolong kecil, kurang dari satu persen.

Risiko petugas layanan kesehatan tertular HIV akan sangat rendah terutama jika mereka selalu memakai alat pelindung diri (seperti masker, scrub/jubah rumah sakit, penutup kepala, kacamata khusus, hingga sarung tangan) dengan lengkap dan benar ketika bertugas, juga selalu berhati-hati dalam menangani benda-benda tajam dan bekas darah yang berceceran.

3. Sulam alis, tato alis, sulam bibir

Sebenarnya melakukan sulam alis, tato alis, dan sulam bibir cukup aman untuk kesehatan. Tapi tren kecantikan yang sedang naik daun ini dapat menjadi cara penularan HIV jika dilakukan oleh pegawai yang tidak berpengalaman atau berlisensi, juga yang tidak menggunakan peralatan steril.

Pasalnya, prosedur sulam atau tato wajah ini melibatkan pengirisan kulit terbuka.

ilustrasi sulam alis
ilustrasi sulam alis (tribun style)

Oleh karena itu, sebelum Anda duduk dan disulam alis atau bibirnya, pastikan bahwa semua peralatan yang digunakannya steril. Khususnya, pastikan bahwa mata pisau bedah jarum yang digunakan adalah yang sekali pakai.

Minta petugas untuk membuka segel jarum baru di depan Anda sebelum memulai prosedur, dan minta ia langsung membuangnya di tempat sampah begitu selesai. Kewaspadaan seperti ini penting untuk menghindari penularan dan penyebaran infeksi melalui darah.

Saat Mandi, Aries Bernyanyi, Gemini Lupa Bawa Handuk, Leo Jatuhkan Sabun di Bak, Kamu?

Kebiasaan Saat Mau Tidur, Capricorn Menelepon, Leo Suka Nungging, Scorpio Ga Pakai Baju

4. Donor darah dan cangkok organ

Salah satu syarat yang wajib dipenuhi sebelum donor adalah bahwa Anda tidak memiliki penyakit terkait infeksi yang menular lewat darah, seperti HIV. Namun, tak semua orang menyadari betul bahwa dirinya terjangkit HIV dan memutuskan untuk ikut donor darah atau organ tubuhnya untuk menolong sesama.

Jika seseorang yang positif HIV menyumbangkan darah, termasuk organ tubuh atau jaringan (seperti sumsum tulang), orang yang menerima donor kemungkinan akan terkena infeksi HIV juga.

Maka dari itu, untuk mencegah penularan HIV dan infeksi darah lainnya, petugas donor biasanya akan menguji setiap sumbangan produk darah untuk virus seperti HIV sebelum diberikan pada orang yang membutuhkan.

Sayangnya, beberapa negara berkembang mungkin tidak memiliki peralatan terkait untuk menguji semua darah. Jadi mungkin ada beberapa sampel sumbangan produk darah yang telah diterima ternyata mengandung HIV. Untungnya, kejadian ini terhitung langka.

Dalam kebanyakan kasus, produk darah yang Anda terima sebenarnya aman. Orang yang akan menyumbang darah atau organ biasanya akan diberikan pertanyaan yang akan membantu petugas donor menentukan apakah Anda memiliki risiko terjangkit HIV atau tidak.

Jika Anda khawatir, Anda memiliki hak untuk bertanya kepada petugas kesehatan mengenai hal tersebut. Anda juga tidak perlu khawatir untuk jarum yang akan digunakan, karena sama halnya dengan sulam alis maupun sulam bibir, jarum medis yang dipakai adalah jarum steril dan sekali pakai.

Kalau Anda tidak yakin, mintalah petugas kesehatan untuk mengganti jarum di depan Anda sebelum melakukan transfusi atau donor. (*)

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved