Berita Kota Kupang

Cuaca Buruk Semalam,Begini Kesaksian Penumpang Saat KMP Inerie II Diterjang Gelombang

KMP Inerie II Kupang - Aimere kandas di Laut Sawu, Kamis (22/11/2018), akibat gelombang tinggi dan cuaca buruk.

Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Rosalina Woso
ISTIMEWA
Suasana dalam KMP Inerie II 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Laus Markus Goti

POS-KUPANG.COM | KUPANG - KMP Inerie II Kupang - Aimere kandas di Laut Sawu, Kamis (22/11/2018), akibat gelombang tinggi dan cuaca buruk. Para penumpang dan awak kapal terpaksa harus berlayar kembali ke pelabuhan Bolok, Kupang.

"Saat itu, kami panik, kapal oleng, air masuk ke dek bawah, orang-orang berteriak, anak-anak dan ibu hamil menangis ketakutan," ungkap Afrida Yulita Kedhi salah satu penumpang yang diwawancarai POS-KUPANG.COM, Jumat (23/11/2018).

Baca: Wakapolda NTT Ajak Semua Komponen Masyarakat Bekerjasama Cegah Pengiriman TKI/TKW Ilegal

Baca: Menyepi Sejenak di Pantai Leworahang Pantura Flotim

Afrida mengisahkan, ia bingung harus berbuat apa saat itu. Semua orang berteriak dan sibuk dengan diri mereka masing-masing. Kendati sudah diingatkan oleh petugas agar tenang, kata Afrida, para penumpang tetap saja riuh karena ketakutan.

Beberapa saat kemudian, para penumpang, lanjutnya, dibagikan pelampung oleh petugas. Dalam hiruk-pikuk para penumpang yang diliputi ketakutan Afrida dan beberapa orang berusaha untuk tenang dan berdoa.

"Saya sangat panik, takut kalau-kalau kapal tenggelam dan kami mati," ungkap Afrida terbata-bata. Afrida dan beberapa orang penumpang secara spontan berdoa bersama, mohon perlindungan dari Yang Mahakuasa.

"Spontan kami berdoa bersama, mohon Tuhan melindungi kami. Setelah berdoa hati saya mulai tenang kembali. Saya serahkan semuanya kepada Tuhan," ungkap Afrida.

Afrida mengatakan, dalam pelayaran kembali ke Kupang mereka terus berdoa. Saat kapal bersandar di pelabuhan Bolok, kata Afrida, ia merasa sangat lega. Ia juga sangat bahagia melihat wajah-wajah penumpang yang tampak lebih tenang.

"Dalam hati saya berkata, Tuhan terima kasih Engkau telah melindungi kami semua. Saya bersyukur Engkau masih memberikan kesempatan untuk menikmati kehidupan di dunia ini," ungkap Afrida.

Keluar dari kapal, Afrida dan para penumpang lainnya disambut hujan deras. Usai menerima pengembalian uang tiket oleh petugas, para penumpang bergegas pulang ke penginapan dan rumah sanak keluarga di Kupang.

Afrida sendiri bingung bagaimana ia harus kembali ke keluarganya di jalan Bajawa. "Saya bingung, saya tidak ada handphone. Yang lain mereka kontak keluarga, saya sendiri tidak ada HP," kisahnya.

Untung saat itu, kata Afrida, masih ada travel yang parkir di pelabuhan. Dengan travel itu, Afrida pulang ke keluarganya. Afrida membayar ongkos travel sebesar 60 ribu.

Arnold, kakak kandung Afrida mengatakan ia sangat kaget, saat Afrida kembali lagi ke rumahnya di jalan Bajawa, dengan basah kuyup.

"Dia tiba sekitar jam 1 malam, dan kami sudah tidur semua. Saya lalu tanyakan ke dia kenapa dia kembali, dia lalu cerita semua ke saya," ungkap Arnold.

Arnold mengatakan, ASDP dan BMKG harus berkoordinasi dengan baik, sehingga hal-hal yang tidak diinginkan bisa dihindarkan atau diminimalisir.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved