Berita Nasional

Dufi yang Ditemukan Tewas dalam Drum, Begini Fakta Kematian Mantan Jurnalis Ini

Dufi yang Ditemukan Tewas dalam Drum, Begini Fakta Kematian Mantan Jurnalis ini

Editor: Bebet I Hidayat
KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D
Suasana pemakaman Dufi, pria yang ditemukan tewas dalam drum di Bogor, di TPU Semper, Senin (19/11/2018). 

Dufi yang Ditemukan Tewas dalam Drum, Begini Fakta Kematian Mantan Jurnalis

POS-KUPANG.COM | JAKARTA - Warga Klapanunggal, Bogor, Jawa Barat, digegerkan oleh penemuan mayat laki-laki dalam drum di sebuah lahan kosong pada Minggu (18/11/2018).

Mayat itu ditemukan oleh seorang pemulung berinisial SA.

SA awalnya mengira drum berwarna biru yang ditemukannya berisi sampah. Ketika dibuka ia melihat mayat di dalamnya.

Polres Mabar Bekuk 5 Pelaku Kriminal! 3 Pelaku Beraksi di Ujung Bandara, Jalan Bukit Cinta

Zodiak Hari Ini, Intip Ramalan Zodiak Selasa 20 November 2018, Lihat Gemini Begitu Gembira Hari Ini

16 Daerah Umumkan Ranking Hasil Tes SKD CPNS 2018, Adakah Nama Kamu?

Suasana pemakaman Dufi, pria yang ditemukan tewas dalam drum di Bogor, di TPU Semper, Senin (19/11/2018).
Suasana pemakaman Dufi, pria yang ditemukan tewas dalam drum di Bogor, di TPU Semper, Senin (19/11/2018). (KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D)

"Setelah dibuka, dia (pemulung sampah) kaget karena melihat mayat di dalam drum itu. Dia berteriak dan minta bantuan ke warga sekitar," kata Kasubbag Humas Polres Bogor AKP Ita Puspita Lena, Minggu.

Mayat tersebut kemudian diketahui merupakan seorang pria bernama Abdullah Fithri Setiawan yang akrab disapa Dufi. Ia merupakan warga Tangerang Selatan.

Adik Dufi Muhammad Ali Ramdoni mengatakan, Dufi terakhir kali berkomunikasi dengan pihak keluarga pada Jumat (16/11/2018) pagi.

"Komunikasi terakhir dengan istrinya bahwa dia mau ke kantor naik KRL. Mobil diparkir di Stasiun Rawabuntu," kata Doni setelah pemakaman Dufi di TPU Semper, Senin (19/11/2018).

Doni mengatakan, saat itu Dufi hendak berangkat kerja ke kantornya yang berada di bilangan Menteng, Jakarta Pusat.

Dufi memang selalu menggunakan KRL untuk berangkat kerja.

Adapun perjalanan dari rumahnya menuju stasiun ditempuh menggunakan mobil atau sepeda motor.

Keluarga curiga Dufi tewas akibat pembunuhan. Doni berharap, Kepolisian bisa mengungkap kasus kematian Dufi.

"Karena bagaimana pun kami ingin tahu motifnya kenapa, karena selama yang kami ketahui semasa hidupnya almarhum tidak pernah mencari musuh," ujar Doni.

Doni semakin curiga setelah mengetahui mobil yang diparkir Dufi di Stasiun Rawabuntu lenyap.

"Baru semalam polisi ngecek tidak ada (mobil) di parkiran. Menurut pengakuan istrinya, setiap hari di situ parkirnya, sekarang mobilnya sudah tidak ada," kata Doni.

Dufi diketahui pernah bekerja di berbagai perusahaan media massa. Karirnya dimulai dengan menjadi jurnalis di Harian Rakyat Merdeka.

Setelah itu, ia sempat bekerja di Indopos, BeritaSatu, dan iNews. Namun, ia tak lagi menjadi jurnalis ketika bekerja di BeritaSatu dan iNews melainkan bergabung dengan divisi marketing.

Pekerjaan terakhir yang dilakoninya adalah staf khusus Dewan Pengarah TVRI. Selain itu, ia juga mempunyai perusahaan periklanan serta bekerja freelance di TV Muhammadiyah.

Dufi meninggalkan seorang istri dan enam orang anak. Pemakaman Dufi di TPU Semper kemarin dipenuhi oleh isak tangis keluarga.

Istri Dufi, Bayu Yuniarti Hendriani, terlihat terpukul melepas kepergian suaminya.

Hilang Sejak Jumat Lalu

Dufi, pria yang ditemukan tewas di dalam drum di Bogor, Jawa Barat, Minggu (18/11/2018), diketahui menghilang sejak Jumat (16/11/2018) atau dua hari sebelumnya.

Adik Dufi, Muhammad Ali Ramdoni, mengatakan, sang kakak terakhir kali berkomunikasi dengan keluarga pada Jumat pagi saat hendak bekerja.

"Komunikasi terakhir dengan istrinya bahwa dia mau ke kantor naik KRL. Mobil diparkir di Stasiun Rawabuntu," kata pria yang akrab disapa Doni tersebut di TPU Semper, Jakarta Utara, Senin (19/11/2018).

Doni menuturkan, pihak keluarga tidak menaruh curiga meski Dufi tidak memberikan kabar.

Sebab, Dufi dikenal sering bekerja pada akhir pekan.

Kendati demikian, Dufi akan selalu kembali ke rumahnya di kawasan Tangerang setelah bekerja. 

Namun, betapa kagetnya Doni ketika ia mengetahui keluarga Dufi dihubungi pihak kepolisian.

Ia sempat mengira kakaknya terlibat kasus kriminal.

"Tetapi enggak mungkin deh karena polisi menunggu kami datang. Sampai di jalan, kami ditelepon, 'sudah sampai mana?' Diminta cepat, dari situ kami merasa ada yang enggak beres nih," ujarnya. 

Sebelumnya, Dufi ditemukan tewas di dalam drum di Kampung Narogong, Kecamatan Klapanunggal, Bogor.

Kasubag Humas Polres Bogor Ajun Komisaris Ita Puspita Lena mengatakan, mayat tersebut pertama kali ditemukan pemulung di wilayah tersebut.

Ita menuturkan, pemulung itu awalnya mengira bahwa isi dalam drum tersebut adalah sampah.

"Namun setelah dibuka, dia (pemulung sampah) kaget karena melihat mayat di dalam drum itu. Dia berteriak dan minta bantuan ke warga sekitar," ucap Ita.

Mantan Jurnalis

Abdullah Fithri Setiawan alias Dufi, pria yang ditemukan tewas dalam drum di Bogor, Jawa Barat, Minggu (18/11/2018), diketahui mantan jurnalis.

Adik Dufi, Muhammad Ali Ramdoni, mengatakan, sang kakak sempat bekerja di sejumlah perusahaan media cetak maupun televisi.

"Beliau yang kami tahu bergelut di bidang jurnalistik, entah advertising ataupun peliputan, karena karier beliau berawal dari jurnalis di harian Rakyat Merdeka," kata Doni setelah pemakaman Dufi di TPU Semper, Jakarta Utara, Senin (19/11/2018).

Setelah itu, Dufi melanjutkan kariernya di Indopos yang juga merupakan media cetak.

Kemudian, Dufi mencoba peruntungan masuk industri televisi dengan bergabung dalam Berita Satu disusul iNews.

"Untuk yang dua terakhir ini beliau merasa lebih tertantang di dunia marketing-nya. Nah beberapa tahun lalu, beliau minta izin berhenti dari tugasnya di iNews TV sebagai marketing," ucap Doni.

Dufi pun membuat usahanya sendiri di dunia periklanan sambil bekerja sebagai staf khusus Dewan Pengurus TVRI.

Ia juga bekerja freelance di TV Muhammadiyah.

Pekerjaan-pekerjaan itu dilakoninya hingga ia ditemukan meninggal pada Minggu kemarin.

Doni menambahkan, Dufi tercatat sebagai alumni SMAN 13 Jakarta dan Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Sebelumnya, Dufi ditemukan meninggal di dalam sebuah drum yang berada di Kampung Narogong, Kecamatan Klapanunggal, Bogor.

Kasubag Humas Polres Bogor Ajun Komisaris Ita Puspita Lena mengatakan, mayat tersebut pertama kali ditemukan pemulung sampah di wilayah tersebut.

Ita menuturkan, pemulung sampah itu awalnya mengira kalau isi dalam drum tersebut adalah sampah.

"Namun setelah dibuka, dia (pemulung sampah) kaget karena melihat mayat di dalam drum itu. Dia berteriak dan minta bantuan kepada warga sekitar," ucap Ita.

Mobil Hilang dari Parkiran 

Mobil milik Dufi, pria yang ditemukan tewas dalam drum di Bogor, Jawa Barat, Minggu (18/11/2018), hilang dari parkiran Stasiun Rawabuntu, Tangerang Selatan.

Adik Dufi, Muhammad Ali Ramdoni, mengatakan, sang kakak memarkirkan mobilnya di Stasiun Rawabuntu saat hendak bekerja pada Jumat (16/11/2018) atau dua hari sebelum ditemukan tewas di dalam drum.

"Baru semalam polisi ngecek tidak ada (mobil) di parkiran. Menurut pengakuan istrinya, setiap hari di situ parkirnya, sekarang mobilnya sudah tidak ada," kata Doni setelah pemakaman Dufi di TPU Semper, Jakarta Utara, Senin (19/11/2018).

Doni menuturkan, saat itu Dufi hendak berangkat ke kantornya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, dengan KRL dari Stasiun Rawabuntu.

Dufi mengendarai mobil dari rumah menuju Stasiun Rawabuntu. 

"Dia memang kalau kerja selalu parkir di Stasiun Rawabuntu, jadi mobil ditinggal di sana. Kadang suka naik motor juga, tergantung kondisinya" ujarnya. 

Di samping itu, benda dan pakaian yang melekat di tubuh Dufi juga hilang. 

Saat ditemukan, Dufi hanya mengenakan sepatu. 

Sebelumnya, komunikasi terakhir Dufi dengan keluarganya saat di Stasiun Rawabuntu ketika hendak berangkat kerja.

Setelah itu, keluarga tidak bisa berkomunikasi lagi dengan Dufi hingga akhirnya polisi menyampaikan bahwa Dufi ditemukan tewas dalam drum di Bogor, Minggu kemarin. (kompas.com)

 
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved