Begini Kondisi Balai Latihan Kerja di NTT. Ada yang Mirip Rumah Hantu

BLK milik pemerintah ada tujuh. Tersebar di Kota Kupang, Sumba Timur, Sumba Barat Daya, Ende, Flores Timur, Alor

Editor: Dion DB Putra
POS KUPANG/ROBERTUS ROPO
Kantor BLK di Sumba Timur yang tak berfungsi 

POS-KUPANG.COM, KUPANG -Balai Latihan Kerja (BLK) milik pemerintah kabupaten/kota tidak memadai. Sementara BLK milik Perusahaan Jasa Tenaga Kerja (PJTKI) di NTT hanya dua.

Padahal, Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT mensyaratkan calon tenaga kerja mengikuti pelatihan sehingga berkompeten, sebagaimana spirit kebijakan moratorium TKI.

BLK milik pemerintah ada tujuh. Tersebar di Kota Kupang, Sumba Timur, Sumba Barat Daya, Ende, Flores Timur, Alor dan Kabupaten Manggarai.

Kepala Unit Pelatihan Kerja/Balai Latihan Kerja (PTK/BLK) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi NTT, Benediktus Gaya mengatakan, BLK yang aktif adalah BLK Kupang, Sumba Timur dan Ende.

Namun, kondisi berbeda ditemui di sejumlah daerah. Di Sumba Timur, BLK sangat memrihatinkan. Bangunan permanen yang terletak di Kelurahan Prailiu, Kecamatan Kambera itu tidak berfungsi sehingga berubah menjadi rumah hantu.

Baca: Ramalan Zodiak Hari Ini, Sabtu 17 November 2018, Scorpio Jangan Jadi Mangsa Idealisme

Baca: Jadi Drama Korea Pertama yang Tayang di Youtube, Ini 4 Fakta Drakor Top Management

Baca: Diduga Ejek Holocaust & Bom Atom Jepang, BTS Dikecam Netizen. Simak Penjelasan Big Hit Entertainment

Dinding tembok dipenuhi coretan. Lantai semen berdebu tebal, di sana sini berserakan sampah. Atap dari seng sudah karat dan berlubang. Jendela dan pintu dari kaca sudah pecah. Bagian pintu yang berlubang ditambal dengan seng bekas. Plafon dari tripleks sudah jebol, banyak terdapat sarang laba-laba.

Di salah satu ruangan terdapat kursi sofa dan meja yang sudah rusak. Pada ruangan lain, tersimpan sejumlah lemari berisi buku-buku. Pintu lemari sudah rusak sehingga buku-buku berserakan.

Kondisi bangunan yang tak terawat tidak berbeda jauh dengan halamannya, dipenuhi rumput. Papan nama sudah miring, nyaris tumbang. Tulisan Balai Latihan Kerja sudah pudar.

Kepala Dinas Penanaman Modal, Koperasi, UKM dan Tenaga Kerja Kabupaten Manggarai, Isfridus Buntanus mengharapkan, dengan adanya moratorium TKI, maka pemerintah membenahi BLK.

Ia mengatakan, sudah ada BLK di Manggarai, dibangun di Dalo, Kecamantan Ruteng. Selama ini menjadi tempat pendidikan dan pelatihan calon tenaga kerja di bidang otomotif dan mebel.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Manggarai Barat, Maksi Bagul mengatakan, selama ini BLK menjadi tempat pelatihan, namun belum optimal.
"Selama ini BLK berjalan tetapi belum optimal karena keterbatasan sarana dan pra sarana," kata Maksi di Labuan Bajo, Jumat (16/11/2018).

Maksi menjelaskan, BLK tersebut dibangun tahun 2009. Pemanfaatannya disesuaikan kondisi keuangan daerah. "Walaupun tidak banyak tenaga kerja yang dikasih pelatihan tetapi tetap ada," ujar Maksi.

Kepala Unit PTK/BLK Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi NTT, Benediktus Gaya mengatakan, Pemprov NTT menaikkan anggaran pelatihan tenaga kerja pada tahun 2019 dari Rp 600 juta menjadi Rp 1,9 miliar. Anggaran tersebut dialokasikan untuk membiayai 13 paket pelatihan.

Beny menjelaskan, anggaran tersebut belum termasuk anggaran untuk sarana dan prasarana. Selain dari APBD I NTT tahun 2019, BLK juga mendapat bantuan 81 paket pelatihan dari pemerintah pusat.

"Dengan paket pelatihan dari pusat yang begitu banyak dan kenaikan anggaran hampir 200 persen dari pemerintah propinsi NTT, kami harus bekerja keras. Kami akan optimalkan kembali fungsi BLK yang ada di kabupaten," ujar Beny, ditemui Jumat (16/11/2018).

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved